Alat Pengukur Oksigen dalam Air: Pentingnya, Cara Kerja, dan Aplikasi

25.3 mg/L %
Ilustrasi alat pengukur oksigen dalam air (dissolved oxygen meter).

Kualitas air merupakan indikator krusial bagi kelangsungan hidup ekosistem akuatik, kesehatan manusia, dan berbagai proses industri. Salah satu parameter terpenting dalam pengukuran kualitas air adalah kadar oksigen terlarut (Dissolved Oxygen - DO). Oksigen terlarut sangat vital bagi organisme air seperti ikan, invertebrata, dan mikroorganisme untuk bernapas. Ketersediaan oksigen yang memadai menandakan lingkungan perairan yang sehat, sedangkan defisiensi oksigen dapat berujung pada kematian massal organisme dan degradasi kualitas air secara keseluruhan. Di sinilah alat pengukur oksigen dalam air memainkan peran fundamental.

Mengapa Oksigen Terlarut Penting?

Oksigen terlarut di dalam air berasal dari dua sumber utama: difusi dari atmosfer dan fotosintesis oleh tumbuhan air dan alga. Kadar oksigen ini tidak statis, melainkan dipengaruhi oleh berbagai faktor lingkungan seperti suhu air (semakin dingin, semakin banyak oksigen yang dapat larut), salinitas, tekanan atmosfer, dan aktivitas biologis.

Bagaimana Alat Pengukur Oksigen dalam Air Bekerja?

Alat pengukur oksigen dalam air, yang juga dikenal sebagai DO meter, merupakan instrumen elektronik yang dirancang khusus untuk mengukur konsentrasi oksigen terlarut dalam sampel cair. Terdapat dua teknologi utama yang umum digunakan pada alat ini:

  1. Sensor Elektrokimia (Galvanic atau Polarografik): Ini adalah teknologi yang paling umum ditemukan pada DO meter portabel. Sensor ini biasanya terdiri dari dua elektroda (satu referensi dan satu katoda) yang terendam dalam larutan elektrolit. Ketika oksigen dari sampel air mencapai membran permeabel di ujung sensor, terjadi reaksi elektrokimia. Arus listrik yang dihasilkan oleh reaksi ini sebanding dengan konsentrasi oksigen terlarut. Sensor galvanik bekerja mirip baterai, sementara sensor polarografik membutuhkan sumber tegangan eksternal.
  2. Sensor Optik (Luminescence): Teknologi yang lebih modern ini menggunakan prinsip luminesensi. Sensor dilapisi dengan senyawa yang dapat berfluoresensi ketika terpapar cahaya. Ketika molekul oksigen bersentuhan dengan lapisan ini, ia akan memadamkan (quench) fluoresensi. Intensitas atau durasi luminesensi yang terpadamkan diukur dan dikonversi menjadi nilai konsentrasi oksigen terlarut. Sensor optik seringkali lebih stabil, memerlukan lebih sedikit perawatan, dan tidak rentan terhadap gangguan dari gas lain dibandingkan sensor elektrokimia.

Setelah sensor mendeteksi kadar oksigen, data tersebut dikirimkan ke unit tampilan digital pada alat, yang kemudian menunjukkan hasilnya dalam satuan miligram per liter (mg/L) atau persentase saturasi. Sebagian besar DO meter modern juga dilengkapi dengan kemampuan kompensasi suhu, karena suhu air sangat mempengaruhi kelarutan oksigen.

Aplikasi Alat Pengukur Oksigen dalam Air

Alat pengukur oksigen dalam air memiliki cakupan aplikasi yang sangat luas di berbagai sektor:

Memiliki alat pengukur oksigen dalam air yang akurat dan handal adalah investasi penting bagi siapa pun yang berkecimpung dalam pengelolaan air, perlindungan lingkungan, atau budidaya perairan. Dengan pemahaman yang baik tentang cara kerjanya dan aplikasi yang luas, alat ini membantu kita menjaga keseimbangan ekosistem dan memastikan ketersediaan sumber daya air yang sehat untuk masa depan.

🏠 Homepage