Tekanan atmosfer, atau tekanan barometrik, adalah gaya yang diberikan oleh berat kolom udara di atas suatu titik di permukaan Bumi. Memahami dan mengukur tekanan ini sangat penting dalam berbagai bidang, mulai dari meteorologi, penerbangan, hingga bahkan olahraga ekstrem. Alat utama yang digunakan untuk mengukur tekanan atmosfer ini dikenal sebagai barometer.
Secara sederhana, atmosfer adalah selubung gas yang mengelilingi planet kita. Berat dari seluruh lapisan gas ini memberikan tekanan pada segala sesuatu di bawahnya. Tekanan atmosfer tidaklah konstan; ia bervariasi tergantung pada ketinggian, suhu, dan kondisi cuaca. Di permukaan laut, tekanan atmosfer rata-rata sekitar 101.325 Pascal (Pa), atau 1 atmosfer (atm). Ketinggian yang lebih tinggi berarti kolom udara yang lebih pendek di atas, sehingga tekanan atmosfer menjadi lebih rendah.
Penemuan barometer tidak bisa dilepaskan dari eksperimen Evangelista Torricelli pada tahun 1643. Ia menemukan bahwa kolom air raksa dalam tabung terbalik akan turun hingga mencapai ketinggian tertentu, menciptakan ruang hampa di atasnya. Ketinggian kolom air raksa ini berbanding lurus dengan tekanan atmosfer di sekitarnya. Penemuan inilah yang menjadi dasar dari barometer air raksa pertama, yang kemudian menjadi standar pengukuran selama berabad-abad.
Seiring perkembangan teknologi, berbagai jenis barometer telah dikembangkan, masing-masing dengan kelebihan dan kekurangannya:
Merupakan jenis barometer paling klasik dan akurat. Prinsip kerjanya sama seperti penemuan Torricelli: sebuah tabung kaca yang berisi air raksa, dengan ujung tertutup. Ujung terbuka tabung dicelupkan ke dalam wadah berisi air raksa. Tekanan atmosfer menahan kolom air raksa di dalam tabung pada ketinggian tertentu. Perubahan tekanan atmosfer akan menyebabkan naik turunnya permukaan air raksa di dalam tabung. Skala pengukuran biasanya terukir di samping tabung. Kelemahan utamanya adalah penggunaan air raksa yang beracun dan rentan terhadap tumpahan.
Barometer jenis ini tidak menggunakan cairan, melainkan sebuah kapsul logam kecil yang disegel dan sebagian udaranya telah dikeluarkan (vakum parsial). Kapsul ini sensitif terhadap perubahan tekanan atmosfer. Ketika tekanan meningkat, kapsul akan sedikit tertekan; ketika tekanan menurun, kapsul akan sedikit mengembang. Pergerakan kapsul ini kemudian dihubungkan melalui sistem tuas ke jarum penunjuk pada sebuah dial yang menampilkan pembacaan tekanan. Barometer aneroid lebih ringkas, mudah dibawa, dan lebih aman dibandingkan barometer air raksa, menjadikannya pilihan populer untuk penggunaan di rumah, kapal, atau pesawat terbang.
Merupakan evolusi modern dari barometer aneroid. Barometer digital menggunakan sensor elektronik, seringkali sensor tekanan silikon, untuk mengukur perubahan tekanan. Pembacaan ditampilkan secara digital pada layar LCD atau LED. Barometer jenis ini seringkali dilengkapi dengan fitur tambahan seperti pencatat data (data logger), konektivitas Bluetooth, kemampuan menampilkan tren tekanan, bahkan perkiraan cuaca. Barometer digital menawarkan kemudahan pembacaan, presisi tinggi, dan fungsionalitas yang beragam.
Mengukur tekanan atmosfer memiliki beragam manfaat:
Pemilihan alat pengukur tekanan atmosfer yang tepat bergantung pada kebutuhan Anda:
Pastikan alat yang Anda pilih memiliki skala pengukuran yang jelas dan mudah dibaca, serta mencakup rentang tekanan yang relevan untuk lokasi Anda.
Dengan memahami prinsip kerja dan berbagai jenis alat pengukur tekanan atmosfer, kita dapat lebih menghargai kompleksitas lingkungan di sekitar kita dan membuat keputusan yang lebih baik, baik dalam kegiatan sehari-hari maupun dalam konteks ilmiah dan profesional.