Dalam dunia pemrograman dan pemecahan masalah, algoritma adalah jantungnya. Algoritma dapat didefinisikan sebagai serangkaian instruksi atau langkah-langkah terstruktur yang dirancang untuk menyelesaikan suatu tugas atau memecahkan masalah tertentu. Meskipun konsep algoritma bisa sangat kompleks, seringkali pondasi awal dalam mempelajari algoritma melibatkan pemahaman tentang konsep dasar menggunakan contoh-contoh sederhana. Salah satu contoh klasik yang sering digunakan untuk pengantar adalah apa yang sering disebut sebagai "algoritma 4 angka".
Apa sebenarnya yang dimaksud dengan "algoritma 4 angka" ini? Istilah ini umumnya merujuk pada latihan atau contoh algoritma yang menggunakan empat variabel numerik sebagai input atau elemen utama untuk mendemonstrasikan berbagai operasi, perbandingan, atau manipulasi data. Ini bukan merujuk pada algoritma spesifik yang hanya bekerja dengan empat digit angka, melainkan sebuah kerangka kerja konseptual untuk memahami alur logika dasar dalam pemrograman. Variabel-variabel ini bisa berupa bilangan bulat (integer) atau bilangan desimal (float), tergantung pada konteks masalahnya.
Meskipun terdengar sangat sederhana, pendekatan "algoritma 4 angka" memiliki beberapa manfaat penting, terutama bagi pemula:
Mari kita ambil contoh sederhana. Misalkan kita memiliki empat variabel: a, b, c, dan d. Kita ingin membuat algoritma yang akan melakukan hal berikut:
a = 5, b = 10, c = 3, d = 7).a dan b, simpan hasilnya di c.c lebih besar dari d.c lebih besar dari d, tambahkan nilai a ke d.b dari d.d.Mari kita telusuri langkah demi langkah menggunakan nilai awal yang diberikan:
a = 5, b = 10, c = 3, d = 7.c = a + b -> c = 5 + 10 -> c = 15.c > d. Dalam kasus ini, apakah 15 > 7? Ya.a ke d. d = d + a -> d = 7 + 5 -> d = 12.d, yaitu 12.Dalam pseudocode, algoritma ini bisa terlihat seperti ini:
MULAI
DEKLARASI a, b, c, d SEBAGAI BILANGAN
a = 5
b = 10
c = 3
d = 7
// Langkah 2: Hitung jumlah a dan b
c = a + b
// Langkah 3: Periksa perbandingan
JIKA c > d MAKA
// Langkah 4: Tambahkan a ke d
d = d + a
SELAIN ITU
// Langkah 5: Kurangi b dari d
d = d - b
AKHIR JIKA
// Langkah 6: Tampilkan hasil
TAMPILKAN "Nilai akhir d adalah: ", d
SELESAI
Konsep "algoritma 4 angka" ini sangat fleksibel dan dapat dikembangkan lebih lanjut. Daripada hanya melakukan operasi aritmatika sederhana, kita bisa mengeksplorasi:
Misalnya, untuk mencari nilai maksimum dari a, b, c, dan d:
MULAI
DEKLARASI a, b, c, d, maks SEBAGAI BILANGAN
a = 5
b = 10
c = 3
d = 7
// Inisialisasi maks dengan nilai pertama
maks = a
// Bandingkan dengan b
JIKA b > maks MAKA
maks = b
AKHIR JIKA
// Bandingkan dengan c
JIKA c > maks MAKA
maks = c
AKHIR JIKA
// Bandingkan dengan d
JIKA d > maks MAKA
maks = d
AKHIR JIKA
TAMPILKAN "Angka terbesar adalah: ", maks
SELESAI
Dalam contoh di atas, nilai maks akan menjadi 10. Pendekatan ini, meskipun membutuhkan beberapa langkah perbandingan, secara sistematis mengidentifikasi elemen terbesar dari sekumpulan nilai.
"Algoritma 4 angka" mungkin terdengar seperti konsep yang terlalu mendasar, namun ia merupakan batu loncatan yang sangat berharga dalam membangun pemahaman tentang logika pemrograman. Dengan fokus pada empat variabel, kita dapat memecah masalah kompleks menjadi bagian-bagian yang lebih mudah dicerna, mempraktikkan operasi dasar, dan mengembangkan keterampilan pemecahan masalah secara sistematis. Baik Anda seorang siswa yang baru memulai perjalanan pemrograman, seorang pendidik yang mencari cara efektif untuk mengajarkan konsep dasar, atau bahkan seorang profesional yang ingin merefleksikan kembali fondasi, konsep algoritma sederhana ini tetap relevan dan bermanfaat. Penguasaan prinsip-prinsip dasar seperti ini akan membuka pintu untuk memahami algoritma yang lebih canggih dan kompleks di masa depan.