Dalam lautan hikmah yang terbentang dalam Al-Qur'an, setiap ayat dan surah menyimpan mutiara-mutiara berharga yang dapat membimbing umat manusia menuju jalan kebaikan dan kebenaran. Salah satu ayat yang sarat makna dan memberikan pelajaran mendalam bagi kaum beriman adalah ayat 131 dari Surah Ali Imran. Ayat ini, meskipun singkat, memuat ajaran fundamental mengenai bagaimana seharusnya seorang Muslim bersikap dalam menghadapi ujian dan cobaan hidup, serta pentingnya menjaga hubungan dengan Allah SWT.
Surah Ali Imran adalah surah Madaniyah yang ayat-ayatnya banyak membahas mengenai keimanan, ajaran Tauhid, bantahan terhadap kerancuan akidah, serta kisah para nabi dan rasul. Nama "Ali Imran" sendiri diambil dari kisah keluarga Imran yang merupakan keluarga terhormat dalam sejarah agama. Dalam surah ini, Allah SWT menegaskan kebenaran Islam, keutamaan Nabi Muhammad SAW, dan membantah klaim-klaim keliru dari kaum lain.
Ayat 131 dari Surah Ali Imran memiliki kaitan erat dengan ayat-ayat sebelumnya yang seringkali berbicara tentang ujian, cobaan, dan bagaimana seorang mukmin seharusnya bereaksi. Ayat ini berfungsi sebagai penegas sekaligus pengingat akan prinsip-prinsip penting dalam kehidupan seorang hamba Allah.
Ayat 131 Surah Ali Imran berbunyi:
"Dan peliharalah diri kamu dari seksaan api neraka yang disediakan untuk orang-orang kafir."
(QS. Ali Imran: 131)
Secara garis besar, ayat ini mengandung dua pesan utama yang sangat penting:
Pesan pertama yang disampaikan adalah peringatan yang sangat tegas mengenai adanya siksa neraka yang telah disediakan bagi orang-orang kafir. Allah SWT mengingatkan agar setiap individu, terutama kaum beriman, senantiasa waspada dan tidak menganggap remeh ancaman siksa tersebut. Neraka digambarkan sebagai tempat yang penuh dengan penderitaan, kepedihan, dan kehinaan yang abadi.
Peringatan ini bukanlah sekadar ancaman kosong, melainkan sebuah pengingat bahwa setiap perbuatan di dunia memiliki konsekuensi di akhirat. Bagi orang-orang yang ingkar kepada Allah, menolak kebenaran, atau menyekutukan-Nya, neraka adalah balasan yang telah disiapkan. Ancaman ini berfungsi untuk membangkitkan rasa takut kepada Allah (khauf) yang sehat, sehingga mendorong seseorang untuk lebih berhati-hati dalam setiap langkah dan keputusannya.
Pesan kedua adalah seruan untuk "memelihara diri" dari siksaan neraka tersebut. Kata "pelihara" atau "waspada" (wat-taqu) dalam bahasa Arab menyiratkan makna menjaga, melindungi, dan menghindari. Ini menunjukkan bahwa terhindar dari neraka bukanlah sesuatu yang terjadi secara otomatis, melainkan memerlukan usaha dan kesadaran aktif dari setiap individu.
Bagaimana cara memelihara diri dari siksaan neraka? Ulama menafsirkan makna ini secara luas, mencakup berbagai aspek:
Pesan dalam Ali Imran 131 sangat relevan di setiap zaman, termasuk di era modern yang penuh dengan godaan dan kemudahan maksiat. Di tengah arus informasi yang deras, berbagai hiburan yang memikat, dan tekanan sosial yang beragam, manusia seringkali lupa akan hakikat penciptaan dan tujuan hidupnya. Ayat ini menjadi pengingat agar tidak terlena oleh kenikmatan dunia semata, tetapi tetap waspada terhadap ancaman azab akhirat.
Menjaga diri dari siksa neraka berarti menjaga diri dari segala sesuatu yang dapat menjauhkan kita dari rahmat Allah. Ini adalah sebuah panggilan untuk introspeksi diri secara berkala, mengevaluasi amalan, dan memperbaiki kualitas ibadah serta interaksi dengan sesama.
Dengan merenungkan dan mengamalkan isi dari ayat 131 Surah Ali Imran, seorang Muslim diharapkan dapat senantiasa berada dalam koridor keimanan dan ketakwaan, serta berusaha keras untuk meraih ridha Allah SWT dan terhindar dari murka-Nya.