Surah Ali Imran merupakan salah satu surah Madaniyyah yang sangat penting dalam Al-Qur'an. Di dalamnya terkandung banyak ajaran, kisah, dan hukum yang menjadi pedoman bagi umat Islam. Salah satu ayat yang sering menjadi sorotan dan refleksi adalah ayat ke-91 dari surah ini. Ayat ini, meskipun singkat, memuat makna spiritual yang sangat mendalam dan memberikan peringatan keras bagi mereka yang melampaui batas dalam urusan agama.
Ayat Ali Imran ayat 91 berbunyi, "Sesungguhnya orang-orang yang kafir dan mati dalam keadaan kafir, maka tidak akan diterima daripada seorang pun di antara mereka emas sepenuh bumi, walaupun mereka menebus diri dengan emas yang sebanyak itu."
Makna literal dari ayat ini sangat jelas: bagi mereka yang menolak kebenaran dan meninggal dunia dalam keadaan kekufuran, seluruh harta benda di dunia, bahkan sebanyak emas yang memenuhi bumi, tidak akan bernilai sedikit pun sebagai tebusan di hadapan Allah SWT. Janji penebusan dengan harta tidak akan berlaku bagi orang kafir yang meninggal dalam kekufurannya. Ini adalah penegasan akan keadilan ilahi dan betapa besarnya konsekuensi dari penolakan terhadap ajaran-Nya.
Ayat ini turun untuk memberikan peringatan keras dan menegaskan betapa pentingnya keimanan selama hidup. Allah SWT tidak akan menerima segala bentuk tebusan atau kompensasi berupa harta benda dari orang-orang yang selama hidupnya menolak kebenaran dan tidak beriman. Emas sepenuh bumi, yang merupakan simbol kekayaan tak terhingga, pun tidak akan mampu menolong mereka.
Para ulama menafsirkan ayat ini dalam beberapa aspek:
Surah Ali Imran ayat 91 memberikan pelajaran berharga yang dapat kita renungkan dalam kehidupan sehari-hari:
Memahami dan merenungkan Surah Ali Imran ayat 91 seharusnya memotivasi kita untuk lebih giat dalam beribadah, memperdalam pemahaman agama, dan menjaga hati agar senantiasa lurus di jalan kebenaran. Pengingat ini adalah wujud kasih sayang Allah agar hamba-Nya tidak terperosok ke dalam jurang kesesatan yang berujung pada penyesalan abadi. Di dunia ini, kekayaan dunia memang berlimpah, namun di akhirat nanti, kekayaan yang sesungguhnya adalah keimanan yang teguh dan amal saleh yang ikhlas.