Alkitab Matius: Kisah Sang Juruselamat
Kitab Matius adalah salah satu kitab paling fundamental dalam Perjanjian Baru di Alkitab Kristen. Ditulis dengan gaya yang terstruktur dan detail, kitab ini menyajikan narasi yang kaya tentang kehidupan, ajaran, kematian, dan kebangkitan Yesus Kristus. Para ahli Alkitab umumnya sepakat bahwa Matius ditujukan kepada audiens Yahudi, hal ini terlihat dari banyaknya referensi kepada Perjanjian Lama dan penekanannya pada Yesus sebagai Mesias yang dinubuatkan.
Nama "Matius" sendiri merujuk pada penulisnya, yang diyakini adalah Matius Lewi, seorang pemungut cukai yang kemudian dipanggil menjadi salah satu dari dua belas rasul Yesus. Pengalaman pribadinya sebagai seorang yang sebelumnya dipandang rendah oleh masyarakat Yahudi memberinya perspektif unik dalam menceritakan kisah Yesus, sang Juruselamat yang datang untuk semua orang.
Struktur dan Isi Utama
Kitab Matius dapat dibagi menjadi beberapa bagian utama, yang seringkali dikaitkan dengan lima "pidato" besar Yesus yang mirip dengan lima kitab Taurat Musa. Struktur ini membantu pembaca memahami ajaran Yesus secara sistematis.
- Bagian Satu: Kelahiran dan Awal Pelayanan (Pasal 1-4). Dimulai dengan silsilah Yesus yang menghubungkannya dengan Abraham dan Daud, penegasan identitas-Nya sebagai keturunan kerajaan. Narasi berlanjut ke kelahiran ajaib-Nya, kunjungannya oleh orang Majus, pelariannya ke Mesir, dan kembali ke Nazaret. Bagian ini juga mencakup pembaptisan Yesus oleh Yohanes Pembaptis dan pencobaan-Nya di padang gurun.
- Bagian Dua: Pengajaran Kerajaan Allah - Khotbah di Bukit (Pasal 5-7). Ini adalah salah satu bagian paling terkenal dalam Alkitab, berisi ajaran-ajaran inti Yesus tentang moralitas, keadilan, dan cara hidup bagi warga Kerajaan Allah. Termasuk di dalamnya adalah Ucapan Bahagia, ajaran tentang kasih kepada musuh, dan Doa Bapa Kami.
- Bagian Tiga: Pelayanan yang Penuh Mukjizat (Pasal 8-10). Matius mencatat serangkaian mukjizat yang dilakukan oleh Yesus, seperti penyembuhan orang sakit, pengusiran setan, membangkitkan orang mati, dan mengendalikan alam. Pasal 10 berisi penugasan kepada kedua belas rasul untuk memberitakan Injil dan menyembuhkan.
- Bagian Empat: Misteri Kerajaan dan Perumpamaan (Pasal 11-13). Bagian ini menyoroti respons yang beragam terhadap Yesus, dari penerimaan hingga penolakan. Yesus mulai berbicara dalam perumpamaan untuk mengungkapkan kebenaran rohani yang lebih dalam kepada mereka yang memiliki hati yang terbuka, sementara menyembunyikannya dari mereka yang keras hati. Perumpamaan tentang penabur, ilalang, biji sesawi, dan ragi adalah contohnya.
- Bagian Lima: Kehidupan Jemaat dan Akhir Zaman (Pasal 14-17). Kitab ini terus memaparkan ajaran Yesus mengenai hubungan antar pengikut-Nya, pengampunan, dan kerendahan hati. Peristiwa seperti Yesus berjalan di atas air, memberi makan ribuan orang, dan transfigurasi-Nya juga dicatat.
- Bagian Enam: Kedatangan Yesus yang Mulia - Khotbah di Bukit Zaitun (Pasal 18-23). Yesus berbicara tentang tanda-tanda akhir zaman, pengadilan, dan pentingnya kesiapan rohani.
- Bagian Tujuh: Penderitaan, Kematian, dan Kebangkitan (Pasal 24-28). Ini adalah puncak narasi Kitab Matius. Dimulai dengan Perjamuan Terakhir, Yesus ditangkap, diadili, disalibkan, dan dimakamkan. Namun, kitab ini diakhiri dengan peristiwa paling penting: kebangkitan-Nya dari antara orang mati. Perintah Agung, di mana Yesus memerintahkan para murid-Nya untuk pergi dan menjadikan semua bangsa murid-Nya, menutup kitab ini dengan harapan dan misi.
Kitab Matius bukan sekadar catatan sejarah, tetapi sebuah pengakuan iman. Melalui kisah Yesus, Matius ingin meyakinkan pembacanya bahwa Yesus adalah Anak Allah yang dinubuatkan, Sang Mesias, Raja yang tak lama lagi akan datang kembali. Ajaran-Nya yang mendalam dan kehidupan-Nya yang tanpa cela menjadi teladan dan sumber keselamatan bagi setiap orang yang percaya. Membaca Kitab Matius adalah sebuah undangan untuk mengenal Yesus secara pribadi dan hidup sesuai dengan kehendak-Nya.