AB

Alkitab: Perjanjian Lama dan Baru, Dua Pilar Iman

Alkitab, kitab suci bagi umat Kristiani, adalah kumpulan tulisan yang kaya akan sejarah, ajaran, dan wahyu ilahi. Secara garis besar, Alkitab terbagi menjadi dua bagian utama yang saling melengkapi: Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Keduanya membentuk fondasi doktrinal dan naratif bagi iman Kristen, menawarkan pemahaman mendalam tentang karakter Allah, rencana penebusan-Nya bagi manusia, serta tuntunan hidup bagi setiap orang percaya.

Memahami Perjanjian Lama

Perjanjian Lama, yang ditulis dalam bahasa Ibrani (dengan beberapa bagian kecil dalam bahasa Aram), mencakup rentang waktu yang sangat panjang, dari penciptaan dunia hingga sekitar empat abad sebelum kelahiran Yesus Kristus. Kitab-kitab Perjanjian Lama dapat dikelompokkan menjadi beberapa bagian: Taurat (atau Pentateukh), Kitab Sejarah, Kitab Puisi dan Hikmat, serta Kitab Para Nabi.

Taurat, yang terdiri dari kitab Kejadian, Keluaran, Imamat, Bilangan, dan Ulangan, menceritakan kisah awal mula penciptaan, kejatuhan manusia ke dalam dosa, panggilan Abraham, keluarnya bangsa Israel dari perbudakan di Mesir, serta pemberian hukum dan perintah-perintah Allah. Perjanjian Lama menetapkan dasar-dasar perjanjian antara Allah dan umat pilihan-Nya, yaitu bangsa Israel. Ia memperkenalkan konsep dosa, keadilan, dan belas kasihan Allah, serta menubuatkan kedatangan seorang Mesias yang akan membawa keselamatan.

Melalui kitab-kitab sejarah seperti Yosua, Hakim-hakim, Samuel, Raja-raja, dan Tawarikh, kita menyaksikan perjalanan bangsa Israel, perjuangan mereka dalam menaati Allah, serta konsekuensi dari ketidaktaatan mereka. Kitab-kitab hikmat seperti Ayub, Mazmur, Amsal, Pengkhotbah, dan Kidung Agung memberikan wawasan mendalam tentang kebijaksanaan ilahi, bagaimana menjalani hidup yang benar di hadapan Allah, dan ekspresi sukacita serta penderitaan manusia.

Kitab-kitab para nabi, seperti Yesaya, Yeremia, Yehezkiel, Daniel, dan para nabi kecil lainnya, seringkali berisi peringatan terhadap dosa, seruan untuk bertobat, serta ramalan tentang penghakiman dan pemulihan. Lebih penting lagi, banyak dari nubuat ini mengarah pada kedatangan Mesias, yang akan menghancurkan kuasa dosa dan mendamaikan manusia dengan Allah.

Perjanjian Baru: Penggenapan dan Kesaksian

Perjanjian Baru, yang ditulis dalam bahasa Yunani Koine, berfokus pada kehidupan, pelayanan, kematian, dan kebangkitan Yesus Kristus, serta perkembangan gereja mula-mula. Kitab-kitab Perjanjian Baru juga dapat dikelompokkan menjadi beberapa bagian utama: Injil, Kisah Para Rasul, Surat-surat (atau Epistel), dan Wahyu.

Keempat Injil – Matius, Markus, Lukas, dan Yohanes – memberikan kesaksian tentang Yesus Kristus sebagai Anak Allah, Sang Mesias yang dinubuatkan dalam Perjanjian Lama. Injil-injil ini mencatat ajaran-ajaran-Nya, mukjizat-mukjizat-Nya, serta pengorbanan-Nya di kayu salib sebagai tebusan bagi dosa-dosa dunia. Injil Yohanes secara khusus menekankan keilahian Yesus, sementara Injil Lukas menyoroti sisi kemanusiaan-Nya yang penuh kasih.

Kitab Kisah Para Rasul menceritakan bagaimana Roh Kudus dicurahkan pada hari Pentakosta, memberdayakan para rasul untuk memberitakan Injil ke seluruh dunia. Kitab ini mencatat penyebaran kekristenan dari Yerusalem ke berbagai penjuru dunia kuno, serta pertumbuhan gereja mula-mula di bawah pimpinan para rasul seperti Petrus dan Paulus.

Surat-surat (Epistel) ditulis oleh para rasul kepada jemaat-jemaat atau individu tertentu. Surat-surat ini memberikan ajaran teologis yang mendalam, nasihat praktis untuk kehidupan Kristen, serta koreksi atas ajaran sesat. Surat-surat Paulus, seperti Roma, Korintus, Galatia, dan Efesus, merupakan sumber ajaran Kristen yang sangat penting mengenai keselamatan oleh anugerah melalui iman, kehidupan baru dalam Kristus, dan peran Roh Kudus.

Kitab Wahyu, yang ditulis oleh Rasul Yohanes, adalah kitab apokaliptik yang memberikan gambaran tentang akhir zaman, kemenangan Kristus atas kejahatan, dan pembentukan langit dan bumi yang baru. Kitab ini penuh dengan simbolisme dan gambaran profetik, yang memberikan harapan dan peringatan bagi orang percaya.

Keterkaitan dan Pesan Utama

Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru bukanlah dua kitab yang terpisah, melainkan satu kesatuan yang tak terpisahkan. Perjanjian Lama mempersiapkan jalan, menubuatkan, dan menggambarkan kebutuhan akan Sang Mesias, sementara Perjanjian Baru menyatakan bahwa Yesus Kristus adalah penggenapan dari semua janji dan nubuat tersebut. Dengan kata lain, Perjanjian Lama adalah bayangan, dan Perjanjian Baru adalah realitas.

Pesan utama yang mengalir melalui seluruh Alkitab adalah tentang kasih Allah yang tak terbatas, keadilan-Nya, dan rencana penebusan-Nya bagi umat manusia melalui Yesus Kristus. Alkitab mengajarkan bahwa setiap orang berdosa dan membutuhkan keselamatan, dan keselamatan itu hanya dapat diperoleh melalui iman kepada Yesus Kristus. Ia bukan hanya sebuah buku sejarah atau kumpulan moral, melainkan firman Allah yang hidup dan berkuasa, yang mampu mengubah kehidupan dan memberikan harapan kekal.

Bagi setiap orang yang mencari kebenaran dan makna hidup, mendalami Alkitab, baik Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru, adalah perjalanan yang tak ternilai. Ia adalah panduan yang tak lekang oleh waktu, sumber inspirasi, dan fondasi yang kokoh bagi iman yang teguh.

🏠 Homepage