Alur cerita Mo Dao Zu Shi (MDZS), atau sering dikenal dengan judul internasional "Grandmaster of Demonic Cultivation," adalah sebuah mahakarya fiksi fantasi Tiongkok yang kompleks, emosional, dan penuh intrik politik. Kisah ini berpusat pada kehidupan Wei Wuxian, seorang kultivator berbakat namun pemberontak, dan hubungannya yang mendalam dengan Lan Wangji, seorang kultivator dari klan bergengsi Gusu Lan.
Awal Kehidupan dan Tragedi
Cerita utama MDZS terbagi menjadi dua garis waktu utama. Garis waktu pertama berlatar 16 tahun sebelum peristiwa utama, menceritakan masa muda Wei Wuxian. Ia adalah murid dari Sekte Yunmeng Jiang yang ceria, nakal, namun sangat adil. Wei Wuxian sangat berbakat dalam kultivasi jalur ortodoks, namun ia memiliki pandangan yang progresif dan sering menentang dogma kaku dari sekte-sekte besar yang menganggapnya sebagai kekuatan yang tidak stabil.
Di masa ini, Wei Wuxian menjalin persahabatan erat, terutama dengan Lan Wangji, yang awalnya terlihat dingin dan kaku, namun diam-diam menghormati integritas Wei Wuxian. Tragedi besar melanda ketika terjadi konflik besar yang dikenal sebagai "Perang Panas di Jinlintai." Kesalahpahaman, pengkhianatan, dan manipulasi politik menyebabkan kehancuran Sekte Yunmeng Jiang dan kematian orang-orang terdekat Wei Wuxian.
Jatuh ke Jalur Iblis (Demonic Cultivation)
Merasa terasing dan putus asa setelah kehilangan segalanya, Wei Wuxian kembali dengan kekuatan baru yang mengerikan: kultivasi iblis. Ia menggunakan energi dari roh-roh jahat dan mayat hidup. Meskipun tujuannya adalah menegakkan keadilan dengan cara yang lebih efektif—melindungi yang lemah dari sekte-sekte yang korup—tindakannya dicap sebagai kejahatan. Ia menjadi sosok yang ditakuti dan diburu oleh seluruh dunia kultivasi ortodoks. Puncak dari kebencian ini adalah kematiannya yang tragis di tangan orang-orang yang pernah ia lindungi, dikhianati bahkan oleh orang yang paling dekat dengannya.
Reinkarnasi dan Kebenaran
Setelah 16 tahun berlalu, Lan Wangji yang setia—yang selama ini diam-diam mencari jejak Wei Wuxian—menyaksikan sebuah keajaiban: tubuh Wei Wuxian kembali bangkit melalui ritual terlarang menggunakan tubuh milik orang lain. Ini membuka garis waktu kedua, di mana Lan Wangji dan Wei Wuxian (yang kini berada dalam tubuh asing) harus bekerja sama untuk mengungkap misteri di balik kematian Wei Wuxian di masa lalu dan mencari tahu dalang sesungguhnya di balik semua kekacauan.
Selama perjalanan mereka, alur cerita Mo Dao Zu Shi ini berfokus pada upaya Wei Wuxian untuk membersihkan namanya dan menjelaskan bahwa kultivasi iblisnya bukan semata-mata tentang kejahatan, melainkan reaksi terhadap ketidakadilan sistem. Lan Wangji memainkan peran krusial sebagai jangkar moral dan pendukung teguh Wei Wuxian, membuktikan dedikasi tanpa syarat yang telah ia simpan selama satu setengah dekade.
Intrik dan Pengungkapan
Penyelidikan mereka mengungkap konspirasi yang jauh lebih besar yang melibatkan tokoh-tokoh penting dari sekte-sekte besar. Kebenaran yang terungkap sering kali lebih gelap dari yang dibayangkan: banyak orang yang dianggap pahlawan ortodoks ternyata adalah penjahat sebenarnya yang menggunakan standar moral ganda untuk menyingkirkan saingan dan mempertahankan kekuasaan.
Inti dari alur cerita Mo Dao Zu Shi bukan hanya tentang pertempuran antara baik dan buruk, tetapi juga tentang interpretasi keadilan, harga sebuah integritas, dan kekuatan ikatan emosional yang melampaui batas hidup dan mati. Hubungan kompleks antara Wei Wuxian dan Lan Wangji menjadi poros naratif, menunjukkan bagaimana cinta dan kesetiaan dapat mengubah persepsi dunia terhadap seorang penjahat. Cerita berakhir dengan resolusi konflik dan penerimaan diri Wei Wuxian, serta pengakuan atas cinta sejati yang ia bagi dengan Lan Wangji, mengukuhkan posisi mereka sebagai legenda.
Secara keseluruhan, MDZS menawarkan narasi yang kaya akan pengembangan karakter, dunia fantasi yang detail, dan kritik sosial terhadap otoritarianisme, dibalut dalam kisah romansa yang menyentuh hati.