Menelusuri Alur Cerita "The Great Gatsby"

Visualisasi Kemewahan dan Kerinduan Gatsby Cahaya Hijau The Great Gatsby

Novel klasik F. Scott Fitzgerald, The Great Gatsby, menawarkan sebuah potret tajam tentang Kemewahan Era Jazz di Amerika pada tahun 1920-an, sekaligus mengupas tema kerinduan yang tak terpuaskan. Alur ceritanya diceritakan melalui sudut pandang seorang narator, Nick Carraway, seorang pemuda dari Midwest yang pindah ke West Egg, Long Island, pada musim panas yang menentukan.

Awal Mula dan Tetangga Misterius

Nick menyewa sebuah rumah kecil di sebelah properti megah milik seorang miliarder misterius bernama Jay Gatsby. Gatsby dikenal sering mengadakan pesta mewah setiap akhir pekan, dihadiri oleh ratusan orang kaya dan terkenal, namun identitas serta sumber kekayaannya selalu menjadi bahan gosip yang tak terverifikasi. Nick segera diperkenalkan pada dunia baru ini, termasuk sepupunya, Daisy Buchanan, yang tinggal di East Egg (wilayah yang mewakili 'kekayaan lama'), bersama suaminya yang sangat kaya namun arogan, Tom Buchanan.

Melalui perkenalan awal, Nick mengetahui bahwa Gatsby sebenarnya mengadakan pesta-pesta tersebut dengan satu tujuan tunggal: berharap Daisy, cinta masa lalunya yang telah menikah dengan Tom, akan datang. Gatsby dan Daisy pernah menjalin hubungan romantis lima tahun sebelumnya, sebelum Gatsby pergi berperang dan Daisy memilih menikahi Tom karena status sosial dan kekayaannya.

Reuni dan Puncak Hasrat

Setelah mengetahui obsesi Gatsby terhadap Daisy, Nick setuju untuk mengatur pertemuan kembali. Momen reuni antara Gatsby dan Daisy digambarkan penuh kecanggungan, namun segera memudar menjadi gairah yang terpendam. Gatsby, yang telah membangun seluruh citranya, kekayaannya, dan rumahnya hanya untuk memenangkan kembali Daisy, kini merasa impiannya akan segera terwujud.

Alur cerita kemudian berfokus pada perselingkuhan tersembunyi antara Gatsby dan Daisy, yang sebagian besar berlangsung di bawah pengawasan Nick. Di sisi lain, Nick juga menemukan bahwa Tom Buchanan memiliki simpanan rahasia di Lembah Abu (Valley of Ashes), yaitu Myrtle Wilson, istri George Wilson, seorang mekanik sederhana. Ketegangan mulai memuncak ketika rahasia Tom dan fakta tentang sumber kekayaan Gatsby mulai terkuak.

Klimaks yang Menghancurkan

Klimaks cerita terjadi di sebuah kamar hotel yang panas di New York City. Dalam konfrontasi sengit, Gatsby menekan Daisy untuk mengakui bahwa ia tidak pernah mencintai Tom. Daisy, yang terperangkap antara keamanan finansial yang ditawarkan Tom dan impian romantis masa lalu bersama Gatsby, tidak mampu melepaskan diri sepenuhnya. Tom, dengan kejam, mengungkapkan bahwa kekayaan Gatsby berasal dari kegiatan ilegal, seperti penyelundupan alkohol (bootlegging). Keraguan dan ketakutan Daisy membuat Gatsby menyadari bahwa masa lalu tidak dapat diulang sesempurna yang ia bayangkan.

Dalam perjalanan pulang yang menegangkan, Daisy, yang mengendarai mobil Gatsby, secara tidak sengaja menabrak dan membunuh Myrtle Wilson, kekasih Tom, yang berlari ke jalan karena kesalahpahaman dengan suaminya, George. Daisy panik dan melarikan diri, sementara Gatsby, demi melindungi cintanya, berjanji untuk menanggung kesalahan tersebut.

Akhir yang Tragis dan Kekecewaan

Tragedi mencapai puncaknya ketika George Wilson, yang putus asa dan yakin bahwa Gatsby adalah pengemudi yang juga merupakan kekasih Myrtle, mendatangi rumah Gatsby. Wilson menembak Gatsby saat ia sedang berenang di kolam renangnya, lalu bunuh diri. Ironisnya, pesta-pesta mewah Gatsby yang penuh sesak tiba-tiba sepi; hampir tidak ada seorang pun dari ratusan tamu yang datang untuk memberikan penghormatan terakhirnya.

Nick Carraway, yang kini merasa jijik dengan moralitas dangkal orang-orang kaya di East dan West Egg, mengatur pemakaman sederhana. Ia kecewa berat melihat sikap Daisy dan Tom yang hanya pindah tanpa pertanggungjawaban moral. Akhir dari alur cerita ini menegaskan bahwa impian Gatsby yang dibangun atas dasar materialisme dan idealisasi masa lalu yang kabur, pada akhirnya runtuh, meninggalkan refleksi pahit tentang kemerosotan moralitas di tengah janji 'American Dream'.

🏠 Homepage