Amandel yang Sudah Dioperasi Bisa Tumbuh Lagi?

Pertanyaan mengenai apakah amandel yang telah menjalani operasi pengangkatan (tonsilektomi) dapat tumbuh kembali adalah hal yang cukup sering muncul di kalangan pasien atau orang tua yang memiliki riwayat masalah amandel berulang. Secara umum, jawabannya adalah sangat jarang terjadi dan hampir mustahil jika prosedur operasi dilakukan dengan benar dan tuntas. Namun, ada beberapa kondisi atau fenomena yang sering disalahartikan sebagai pertumbuhan kembali amandel.

Memahami Anatomi Amandel dan Tonsilektomi

Amandel (tonsil) adalah sepasang jaringan limfoid yang terletak di kedua sisi belakang tenggorokan. Fungsi utamanya adalah sebagai garis pertahanan pertama melawan infeksi yang masuk melalui mulut dan hidung. Operasi pengangkatan amandel bertujuan menghilangkan jaringan ini sepenuhnya karena ukurannya yang membesar secara kronis (hipertrofi) atau karena infeksi berulang (tonsilitis).

Prosedur tonsilektomi standar melibatkan pengangkatan seluruh kapsul jaringan amandel. Jika seluruh kapsul berhasil diangkat, secara teori, tidak ada lagi jaringan amandel yang tersisa untuk beregenerasi atau tumbuh kembali.

Representasi visual perbedaan amandel normal dan setelah operasi Amandel Sehat Bekas Luka

Apa yang Sering Dikira sebagai Tumbuhnya Kembali Amandel?

Jika seseorang merasa tenggorokannya kembali sakit atau bengkak setelah tonsilektomi, ada beberapa penjelasan medis yang lebih mungkin terjadi daripada pertumbuhan kembali jaringan amandel itu sendiri:

1. Jaringan Tonsil Remnant (Sisa Jaringan)

Ini adalah penyebab utama kebingungan. Meskipun tujuannya adalah pengangkatan total, terkadang sejumlah kecil jaringan tonsil dapat tertinggal, terutama jika operasi dilakukan dengan teknik yang kurang invasif (seperti coblation) atau jika jaringan amandel sangat besar dan menyatu dengan jaringan sekitar. Sisa jaringan ini, meskipun kecil, masih dapat mengalami inflamasi atau infeksi jika terpapar patogen, yang kemudian disalahartikan sebagai amandel yang "tumbuh lagi".

2. Pembesaran Kelenjar Getah Bening (Limfadenopati)

Kelenjar getah bening di area leher dekat lokasi bekas operasi bisa membengkak sebagai respons normal terhadap infeksi apa pun di mulut atau tenggorokan (seperti radang tenggorokan biasa). Pembengkakan ini mungkin terasa seperti benjolan di area amandel, padahal itu adalah kelenjar yang berfungsi melawan kuman.

3. Adenoid yang Masih Ada

Pada anak-anak, tonsil seringkali dioperasi bersamaan dengan adenoid (jaringan limfoid di belakang hidung). Jika hanya amandel yang dioperasi namun adenoid tidak tersentuh (atau sebaliknya), adenoid yang membesar dapat menyebabkan gejala yang menyerupai sumbatan atau masalah pernapasan yang mirip dengan gejala amandel besar sebelumnya. Adenoid juga bisa beregenerasi pada kasus yang sangat jarang, namun ini bukan "amandel" yang tumbuh kembali.

4. Faringitis Kronis

Peradangan pada dinding belakang tenggorokan (faringitis) dapat menyebabkan iritasi, rasa mengganjal, dan kemerahan di area tersebut. Karena amandel sudah tidak ada, respons peradangan tubuh terjadi pada jaringan faring yang tersisa, yang gejalanya bisa sangat mirip dengan serangan tonsilitis.

Kapan Harus Berkonsultasi dengan Dokter?

Jika Anda mengalami nyeri tenggorokan, kesulitan menelan, atau rasa mengganjal signifikan setelah bertahun-tahun menjalani tonsilektomi, sangat penting untuk mengunjungi dokter THT (Telinga, Hidung, Tenggorokan). Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik menyeluruh, mungkin menggunakan endoskop, untuk menentukan penyebab gejala tersebut.

Diagnosis yang tepat akan memastikan apakah itu sisa jaringan yang meradang, infeksi sekunder, atau masalah lain seperti GERD (asam lambung) yang memicu iritasi kronis pada tenggorokan. Meskipun pertumbuhan kembali amandel pasca operasi adalah fenomena yang sangat langka, gejala yang menyerupainya harus selalu ditangani secara profesional.

🏠 Homepage