Ilustrasi visual grit amplas 120
Dalam dunia pengerjaan kayu, logam, atau bahkan dempul, proses penghalusan permukaan adalah langkah krusial yang menentukan hasil akhir sebuah proyek. Di antara berbagai jenis abrasif yang tersedia, amplas no 120 menempati posisi yang sangat penting. Grit 120 ini sering dianggap sebagai titik keseimbangan emas—tidak terlalu kasar untuk meninggalkan goresan dalam, namun cukup agresif untuk menghilangkan ketidaksempurnaan dengan efisien.
Pemilihan grit amplas didasarkan pada kebutuhan spesifik pekerjaan. Grit dihitung berdasarkan jumlah butir abrasif per inci persegi. Semakin kecil angkanya, semakin kasar amplasnya. Sebaliknya, amplas dengan angka grit yang besar (misalnya 400 atau 600) berarti permukaannya jauh lebih halus. Amplas no 120 berada di kategori grit medium yang berfungsi sebagai jembatan antara tahap pengamplasan awal (penghilangan material cepat) dan tahap finishing akhir.
Amplas dengan ukuran grit 120 menawarkan kombinasi kekuatan dan kehalusan yang ideal untuk berbagai aplikasi. Berikut adalah beberapa karakteristik utamanya:
Penggunaan amplas no 120 sangat bergantung pada kondisi awal permukaan yang sedang Anda kerjakan. Ada beberapa skenario umum di mana grit ini menjadi pilihan yang paling tepat:
Jika Anda baru saja mengampelas permukaan kayu yang sangat kasar, mungkin menggunakan grit 60 atau 80 untuk menghilangkan cacat besar seperti bekas gergaji atau goresan dalam, maka langkah selanjutnya yang logis adalah beralih ke grit 120. Penggunaan grit 120 akan 'menghaluskan' goresan kasar tersebut, mempersiapkan permukaan untuk grit yang lebih halus seperti 180 atau 220.
Dalam pekerjaan perbaikan otomotif atau pengisian dinding, dempul atau filler membutuhkan pengamplasan yang presisi. Dempul yang mengering cenderung keras, dan grit 120 sangat efektif untuk meratakan permukaan dempul dengan cepat tanpa terlalu banyak menghasilkan debu yang tidak perlu (dibandingkan grit yang lebih kasar).
Ketika Anda berencana mewarnai (stain) kayu, pemilihan grit sangat penting. Jika terlalu halus (di atas 220), pori-pori kayu bisa tertutup rapat, menyebabkan penyerapan warna tidak merata (blotchy). Sebaliknya, jika terlalu kasar (di bawah 100), warna akan meresap terlalu dalam dan memperlihatkan bekas goresan. Amplas no 120 sering direkomendasikan sebagai grit maksimal sebelum aplikasi stain pada jenis kayu tertentu.
Sebelum mengecat ulang permukaan yang sudah dicat sebelumnya, Anda perlu melakukan proses yang disebut "scuff sanding." Tujuannya bukan menghilangkan semua cat lama, melainkan menciptakan 'gigitan' atau tekstur agar lapisan cat baru dapat menempel dengan baik. Grit 120 memberikan kekasaran yang cukup untuk adhesi yang baik tanpa mengikis lapisan cat di bawahnya secara drastis.
Menggunakan amplas no 120 secara efektif membutuhkan teknik yang benar, terutama pada permukaan kayu. Selalu ikuti pola pengamplasan yang benar. Pada kayu, ini berarti mengampelas searah dengan arah serat kayu (grain). Mengampelas melawan serat akan meninggalkan goresan yang terlihat jelas meskipun menggunakan grit yang tampak halus.
Selain itu, perhatikan tekanan yang Anda berikan. Karena grit 120 sudah berada di tahap moderat, tekanan berlebihan hanya akan mempercepat keausan amplas dan berpotensi menghasilkan panas yang dapat merusak permukaan, terutama pada bahan sintetis.
Penting juga untuk menjaga kebersihan. Setelah selesai menggunakan amplas no 120, bersihkan debu secara menyeluruh menggunakan kain mikrofiber atau lap tack (tack cloth). Debu yang tertinggal akan berubah menjadi 'pengganggu' saat Anda beralih ke grit yang lebih halus (misalnya 180 atau 220), yang dapat membuat hasil akhir Anda kurang memuaskan. Dengan memahami peran dan teknik penggunaan amplas grit 120, Anda dapat memastikan bahwa setiap proyek Anda bergerak menuju kesempurnaan finishing.