Teks Arab Surat An-Nas dan Terjemahannya
Surat An-Nas adalah surat ke-114 dalam Al-Qur'an dan merupakan surat terakhir. Surat ini dikenal sebagai salah satu mu'awwidzatain (surat-surat pelindung) bersama dengan Al-Falaq.
Pentingnya Membaca Arab Surat An-Nas
Surat An-Nas, bersama dengan Surat Al-Falaq, memiliki kedudukan yang sangat istimewa dalam Islam. Keduanya diajarkan oleh Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW melalui Malaikat Jibril sebagai wahyu untuk memohon perlindungan. Ketika kita membaca dan merenungkan ayat-ayat An-Nas, kita secara aktif mengaktifkan benteng spiritual tertinggi dalam hidup kita.
Kata kunci dalam surat ini adalah "An-Nas" (manusia) yang disebutkan berulang kali, menegaskan bahwa musuh terbesar manusia sering kali adalah godaan yang ditanamkan di dalam dirinya sendiri maupun dari luar. Ayat pertama menegaskan bahwa tempat berlindung kita adalah Rabb (Tuhan yang memelihara), Malik (Raja yang berkuasa penuh), dan Ilah (Sesembahan yang berhak disembah) seluruh umat manusia. Ini adalah fondasi tauhid sebagai perisai utama.
Melawan Al-Waswas Al-Khannas
Ayat keempat, "Min syarril-waswaasil-khannaas," adalah inti perlindungan. Al-Waswas berarti bisikan atau godaan yang masuk tanpa disadari, sementara Al-Khannas berarti sesuatu yang menarik diri atau bersembunyi setelah membisikkan kejahatan. Iblis atau jin memiliki metode licik: ia membisikkan keraguan ketika seseorang lengah atau lalai dalam ibadah, kemudian ia menghilang saat orang tersebut mengingat Allah. Karena itu, pembacaan An-Nas secara rutin menjadi benteng agar bisikan tersebut tidak mengakar dalam hati.
Penting untuk dicatat bahwa godaan tersebut bukan hanya datang dari jin, melainkan juga dari kalangan manusia ("Minal jinnati wan-naas"). Ini menunjukkan bahwa ancaman spiritual bisa datang dalam bentuk makhluk halus maupun dalam bentuk interaksi sosial yang destruktif, seperti fitnah, hasutan, atau ajakan berbuat maksiat dari sesama manusia. Dengan memohon perlindungan kepada Allah SWT, kita memohon agar dijauhkan dari segala sumber keburukan, baik yang nampak maupun yang tersembunyi dalam dada.
Keutamaan dan Penerapan dalam Kehidupan Sehari-hari
Para ulama menganjurkan pembacaan Surat An-Nas dan Al-Falaq setelah salat wajib dan sebelum tidur. Tindakan ini bukan sekadar ritual, melainkan pengakuan kerentanan manusia terhadap gangguan eksternal dan internal. Dengan mengucapkan "A'uudzu" (Aku berlindung), kita mengakui keterbatasan diri dan menyerahkan seluruh urusan perlindungan kepada Yang Maha Kuasa.
Dalam konteks modern, ketika informasi dan pengaruh negatif begitu mudah menyebar melalui media, pemahaman akan makna surat ini menjadi semakin relevan. Dunia digital sering kali menjadi sarana baru bagi "Al-Waswas Al-Khannas" untuk menyebar ide-ide yang merusak akidah atau perilaku. Oleh karena itu, memperkuat diri dengan keyakinan yang termaktub dalam Arab Surat An-Nas adalah benteng terbaik untuk menjaga kemurnian hati dan pikiran dari pengaruh buruk yang datang dari jin maupun manusia.