Arwana Emas, yang secara ilmiah dikenal sebagai bagian dari spesies Scleropages formosus, adalah salah satu ikan air tawar paling berharga dan dicari di dunia. Keindahannya yang tak tertandingi, sisik-sisik besar yang memantulkan cahaya keemasan layaknya logam mulia, serta postur tubuhnya yang anggun dan menyerupai naga, telah menjadikannya simbol status, kekayaan, dan keberuntungan di banyak kebudayaan Asia, terutama di Indonesia, negara asal utama spesies ini. Julukan "Ikan Naga" (Dragon Fish) bukanlah tanpa alasan; penampilannya yang majestik memancarkan aura kekuatan dan keagungan yang jarang ditemukan pada satwa air lainnya.
Fokus utama dalam pembahasan ini adalah varietas Arwana Emas yang ditemukan di perairan Indonesia, khususnya di wilayah Sumatera dan Kalimantan. Ikan ini tidak hanya menarik bagi para aquaris karena estetikanya, tetapi juga menawarkan kompleksitas yang mendalam dari segi pemeliharaan, genetika, dan peran konservasinya. Memahami seluk-beluk Arwana Emas memerlukan pendekatan holistik, mulai dari kebutuhan biologisnya yang spesifik hingga pengaruhnya dalam ranah spiritual dan ekonomi global. Popularitas Arwana Emas terus meningkat, mendorong pengembangan teknik penangkaran yang canggih untuk memenuhi permintaan pasar tanpa mengorbankan populasi alami yang semakin terancam.
Di Indonesia sendiri, Arwana Emas memiliki status yang sangat tinggi, sering kali dijadikan mahar atau hadiah kehormatan. Kehadiran ikan ini dalam sebuah hunian atau tempat usaha dipercaya mampu menarik energi positif, menolak bala, dan memperlancar rezeki. Nilai seekor Arwana Emas berkualitas tinggi dapat mencapai puluhan hingga ratusan juta rupiah, menjadikannya investasi hidup yang memerlukan pengetahuan dan dedikasi yang luar biasa dari pemiliknya. Artikel ini akan memandu Anda melalui setiap aspek penting dari kehidupan Arwana Emas, memastikan apresiasi yang mendalam terhadap makhluk air yang luar biasa ini.
Ketertarikan global terhadap Arwana Emas mencerminkan pengakuan akan keunikan biologisnya. Warna keemasan yang muncul bukan sekadar pigmen biasa, melainkan hasil dari interaksi kompleks antara lapisan sisik yang berbeda. Proses pematangan warna, yang sering disebut sebagai shining atau scaling up, adalah fase paling dinantikan oleh para kolektor, di mana emas mulai "naik" menutupi batas hitam pada sisik hingga mencapai level keenam, batas atas punggung ikan. Keunikan inilah yang membedakan kualitas dan harga antara satu individu dengan individu Arwana Emas lainnya.
Indonesia, dengan kekayaan biodiversitasnya, merupakan rumah bagi subspesies Arwana Emas yang paling dicari. Habitat alaminya, yang berupa sungai-sungai berair hitam (blackwater) yang kaya akan tannin dan lingkungan hutan gambut, memberikan kondisi unik yang berkontribusi pada perkembangan warna emas yang intens pada ikan. Konservasi habitat ini menjadi tantangan besar, mengingat laju deforestasi dan perubahan iklim yang terus mengancam ekosistem alami tempat Arwana Emas berkembang biak secara liar. Keterbatasan stok alami menempatkan Arwana Emas dalam daftar CITES Apendiks I (spesies yang sangat terancam), meskipun sebagian besar ikan yang diperdagangkan saat ini berasal dari penangkaran yang terdaftar dan bersertifikasi.
Arwana Emas termasuk dalam famili Osteoglossidae, yang merupakan salah satu famili ikan purba (teleostei primitif). Keberadaannya di bumi diperkirakan telah melampaui 100 juta tahun, menjadikannya fosil hidup yang memiliki ciri-ciri evolusioner yang khas. Pemahaman mendalam tentang struktur tubuh dan adaptasi biologis Arwana Emas sangat penting untuk memastikan pemeliharaan yang optimal di lingkungan akuarium.
Secara umum, Arwana Asia diklasifikasikan sebagai Scleropages formosus. Varietas Emas, terutama yang berasal dari Indonesia (seperti Red Tail Golden dan Cross Back Golden, meskipun yang terakhir lebih identik dengan Malaysia), menunjukkan adaptasi warna yang luar biasa. Ikan ini adalah predator permukaan. Di alam liar, makanannya terdiri dari serangga besar, ikan kecil, dan amfibi. Kehidupan sebagai predator permukaan dibuktikan oleh posisi mulutnya yang menghadap ke atas (superior mouth) dan kemampuan melompat yang luar biasa tinggi, sering kali untuk menangkap mangsa di dahan atau dedaunan yang menggantung di atas air.
Ciri khas Arwana Emas mencakup tubuh memanjang dan pipih (lateral), serta sisik besar dan tebal yang tersusun rapi, memberikan kesan zirah. Terdapat total enam level sisik, di mana level keenam adalah sisik teratas yang bertemu di punggung. Kualitas Arwana Emas (khususnya Cross Back Golden) dinilai dari seberapa jauh warna emas ini berhasil "naik" hingga menutupi level keenam tersebut. Semakin tinggi penutupan emasnya, semakin mahal harganya. Sungut (barbel) yang khas di ujung mulutnya berfungsi sebagai sensor pergerakan di permukaan air, membantu dalam mendeteksi mangsa.
Meskipun semua Arwana Asia tergolong S. formosus, variasi regional menghasilkan perbedaan signifikan dalam penampilan. Untuk Arwana Emas, terdapat dua sub-jenis utama yang sering diperdagangkan, meskipun keduanya memiliki kesamaan warna dasar:
Perbedaan genetik ini menjelaskan variasi harga yang ekstrem. Seekor RTG dewasa berkualitas baik mungkin memiliki harga yang tinggi, tetapi seekor XBG dengan tingkat cross sempurna dan warna emas yang pekat (disebut High Gold atau Gold Grade) dapat berlipat ganda nilainya, menjadikannya target utama bagi para kolektor serius. Kesehatan dan kejernihan mata (tanpa *drop eye*) juga menjadi faktor penting dalam penilaian morfologi.
Sisik Arwana Emas memiliki struktur mikroskopis yang kompleks. Fenomena kilauan emas bukan hanya berasal dari pigmen karotenoid, tetapi juga dari guanin yang terdapat di bawah lapisan sisik, yang berfungsi memantulkan spektrum cahaya tertentu. Kilauan metallic inilah yang memberi Arwana Emas kualitas visual yang berbeda dari ikan hias lainnya. Ketika ikan tumbuh, lapisan-lapisan ini semakin padat, menyebabkan warna emas menjadi lebih tebal dan lebih menembus.
Status Arwana Emas sebagai "Raja Ikan" tidak hanya didasarkan pada penampilannya, tetapi juga pada makna spiritual dan mitologis yang melekat erat dalam budaya Tionghoa dan Asia Tenggara. Ikan ini adalah lebih dari sekadar hewan peliharaan; ia adalah benda pusaka hidup yang diyakini membawa perubahan signifikan pada nasib dan keberuntungan pemiliknya.
Dalam tradisi Asia, naga adalah makhluk paling mulia dan kuat, melambangkan kekuasaan, kekuatan, dan kemakmuran yang tak terbatas. Arwana Emas, dengan tubuhnya yang panjang dan bersisik besar, gerakan berenang yang anggun namun penuh tenaga, serta sungutnya yang mirip kumis naga, secara visual dihubungkan langsung dengan entitas mitos ini. Dipercaya bahwa memelihara Arwana Emas sama dengan mengundang naga ke dalam rumah atau tempat usaha.
Prinsip Feng Shui, seni penempatan harmonis, memainkan peran krusial dalam pemeliharaan Arwana Emas. Lokasi akuarium harus diperhitungkan dengan cermat untuk memaksimalkan aliran energi Chi positif:
Bahkan jumlah ikan dalam akuarium terkadang diperhatikan. Meskipun Arwana Emas biasanya dipelihara tunggal (soliter) karena sifatnya yang teritorial, jika dipelihara bersama ikan lain (seperti ikan sapu-sapu atau ikan dewa keberuntungan), jumlah ganjil (satu, tiga, atau sembilan) sering diyakini membawa keberuntungan yang lebih besar, meskipun hal ini lebih bersifat kepercayaan daripada kebutuhan biologis ikan.
Keseluruhan aura mitologis inilah yang menopang permintaan pasar dan membuat Arwana Emas tetap relevan, bahkan di era modern. Penggemar memelihara Arwana Emas bukan hanya untuk keindahan visualnya, melainkan juga sebagai ritual untuk mengundang kemakmuran yang berkelanjutan.
Memelihara Arwana Emas membutuhkan komitmen, pengetahuan mendalam, dan investasi peralatan yang signifikan. Sebagai ikan predator besar yang sensitif terhadap perubahan lingkungan, kondisi air yang stabil adalah kunci utama untuk memastikan ikan tumbuh sehat, bebas dari penyakit, dan mencapai potensi warna emas maksimalnya (full shine).
Ukuran akuarium adalah faktor non-negosiasi. Mengingat Arwana Emas dapat tumbuh mencapai panjang 60 hingga 90 cm dalam penangkaran, akuarium standar kecil tidak akan memadai. Ukuran yang direkomendasikan adalah minimum 150 cm panjang, 60 cm lebar, dan 60 cm tinggi (sekitar 540 liter) untuk ikan dewasa. Untuk ikan yang lebih besar, akuarium 200 cm atau lebih sangat disarankan. Ruang yang cukup diperlukan agar ikan dapat berbalik arah tanpa menyentuh dinding akuarium, yang dapat menyebabkan stress atau cedera sungut.
Kaca akuarium harus tebal (minimal 12 mm, idealnya 15-19 mm untuk akuarium besar) dan diperkuat dengan penopang yang kuat. Arwana dikenal suka melompat, terutama saat kaget atau lapar. Tutup akuarium harus sangat kokoh dan berat. Bahkan celah kecil pun dapat menjadi jalan keluar bagi ikan, berpotensi menyebabkan kematian akibat dehidrasi atau benturan. Pertimbangan estetika juga penting; banyak pemelihara menggunakan latar belakang berwarna gelap (biru atau hitam) untuk menonjolkan kontras warna emas pada Arwana.
Filtrasi adalah jantung dari sistem pemeliharaan Arwana Emas. Karena Arwana adalah pemakan berat dan menghasilkan banyak limbah, sistem filtrasi yang berlebihan (over-filtration) adalah suatu keharusan. Gabungan tiga jenis filtrasi diperlukan:
Bertujuan menghilangkan partikel padat seperti sisa makanan dan kotoran. Ini biasanya terdiri dari busa (filter wool) atau media spons yang harus dibersihkan atau diganti secara rutin (minimal seminggu sekali) untuk mencegah penumpukan amonia.
Ini adalah sistem yang paling krusial, di mana bakteri nitrifikasi mengkonversi amonia (sangat beracun) menjadi nitrit (beracun) dan kemudian menjadi nitrat (kurang beracun). Media biologis harus memiliki luas permukaan tinggi, seperti keramik cincin, bio-bola, atau media matrix berpori. Kapasitas media biologis harus sesuai dengan volume air akuarium, memastikan siklus nitrogen berjalan sempurna. Sistem sump eksternal seringkali merupakan pilihan terbaik untuk volume air besar.
Digunakan untuk menghilangkan warna, bau, dan polutan terlarut. Arang aktif atau Zeolit sering digunakan, tetapi harus diganti setiap 4-6 minggu. Untuk menjaga kejernihan air dan mengurangi stres, penting untuk tidak membiarkan air akuarium berubah menjadi kuning atau keruh.
Perawatan rutin harus mencakup penggantian air sebanyak 20-30% setiap minggu. Penggantian air secara teratur adalah satu-satunya cara efektif untuk menghilangkan nitrat yang terakumulasi. Air baru harus di-dechlorinasi dan disesuaikan suhunya sebelum dimasukkan ke akuarium.
Pencahayaan memegang peranan vital dalam proses pematangan warna Arwana Emas (coloring). Pencahayaan yang tepat dapat merangsang produksi pigmen emas dan memastikan sisik mencapai kilauan penuh. Berbagai jenis lampu digunakan, tetapi lampu LED atau T5 dengan spektrum warna yang menekankan warna kuning atau merah sering digunakan, dengan suhu warna (Kelvin) antara 6500K hingga 10000K.
Pencahayaan yang konsisten (sekitar 8 hingga 12 jam per hari) membantu simulasi kondisi siang hari tropis. Penggunaan pencahayaan di malam hari (dengan lampu redup atau moonlight) dapat membantu mengurangi risiko Arwana Emas kaget dan melompat saat tiba-tiba lampu utama dimatikan. Pemberian cahaya yang cukup juga mencegah fenomena umum yang disebut "drop eye", di mana mata ikan terkulai ke bawah akibat terlalu sering melihat ke dasar akuarium karena tidak adanya mangsa di permukaan.
Pencahayaan yang intensif, terutama penggunaan lampu tanning (yang memancarkan spektrum UV tertentu), harus dilakukan dengan hati-hati dan bertahap. Tanning yang berlebihan dapat menyebabkan stres atau bahkan kerusakan pada mata. Tujuan dari tanning adalah untuk mendorong pigmen emas agar 'naik' dan menjadi lebih solid, sebuah proses yang memerlukan kesabaran dan pengamatan yang teliti.
Arwana Emas adalah karnivora obligat. Diet yang bervariasi sangat penting untuk pertumbuhan optimal dan pengembangan warna.
Pada tahap ini, ikan membutuhkan protein tinggi untuk pertumbuhan cepat. Makanan utama meliputi: cacing sutra (diawal), jangkrik, udang kupas (tanpa kepala/ekor yang tajam), dan pelet premium khusus Arwana. Pemberian makanan harus sering (2-3 kali sehari) dengan porsi kecil.
Diet harus lebih bervariasi untuk menjaga kesehatan dan menghindari kebosanan. Makanan dapat berupa:
Penting: Hindari pemberian daging mamalia (seperti daging sapi atau ayam) karena tingginya kadar lemak jenuh yang dapat menyebabkan penumpukan lemak di organ dalam (terutama liver) dan memperpendek umur Arwana Emas.
Pemberian makan yang teratur, tetapi tidak berlebihan, adalah kunci. Arwana cenderung menjadi gemuk jika diberi makan terlalu banyak tanpa memperhatikan metabolisme mereka yang melambat seiring bertambahnya usia. Ikan yang terlalu gemuk lebih rentan terhadap penyakit dan dapat mengalami masalah penglihatan (drop eye) karena lapisan lemak di belakang bola mata.
Meskipun dikenal sebagai ikan yang tangguh, Arwana Emas rentan terhadap beberapa penyakit yang umumnya disebabkan oleh kualitas air yang buruk atau stres.
Setiap penanganan penyakit harus diawali dengan pemeriksaan menyeluruh terhadap parameter air. Seringkali, masalah kesehatan pada Arwana Emas dapat diselesaikan hanya dengan penggantian air yang besar dan penambahan garam non-yodium ke dalam air (sekitar 1-3 gram per liter) sebagai antiseptik ringan.
Pencegahan selalu lebih baik daripada pengobatan. Akuarium yang terawat dengan baik, air yang stabil, dan diet yang seimbang akan mengurangi risiko penyakit secara drastis. Pemeriksaan harian terhadap perilaku, nafsu makan, dan kondisi fisik Arwana Emas adalah praktik penting bagi setiap pemilik serius.
Mengelola lingkungan Arwana Emas dewasa juga mencakup pengendalian kebisingan dan getaran. Sebagai ikan yang sangat sensitif, suara keras mendadak, seperti membanting pintu atau suara mesin yang bising di dekat akuarium, dapat menyebabkan "terkejut" (shock) yang berujung pada cedera fisik (seperti menabrak kaca atau melompat) atau stres kronis.
Status Arwana Emas sebagai spesies terancam punah (CITES Appendix I) telah menciptakan pasar yang sangat terstruktur dan diatur ketat. Transaksi Arwana Emas bukan hanya jual-beli ikan, melainkan transfer kepemilikan atas aset biologis yang bersertifikat.
Untuk melindungi populasi liar sambil tetap memungkinkan perdagangan legal, Arwana Emas yang diperdagangkan secara internasional harus berasal dari peternakan generasi kedua (F2) atau selanjutnya yang terdaftar secara resmi. Setiap Arwana Emas hasil penangkaran memiliki identitas unik:
Tanpa kedua identitas ini, perdagangan Arwana Emas adalah ilegal dan dapat dikenakan sanksi hukum berat. Sertifikasi ini memberikan jaminan keaslian varietas dan usia ikan, yang sangat penting mengingat perbedaan harga antara RTG dan XBG.
Nilai ekonomi Arwana Emas sangat fluktuatif, dipengaruhi oleh:
Arwana Emas, khususnya varietas premium, seringkali dianggap sebagai investasi. Beberapa kolektor membeli ikan juvenile dengan potensi genetik luar biasa, merawatnya hingga dewasa, dan menjualnya kembali dengan keuntungan yang signifikan setelah warna emasnya matang dan stabil.
Meskipun perdagangan legal didominasi oleh ikan hasil penangkaran, tekanan pada habitat asli Arwana Emas tetap ada. Konservasi di Indonesia berfokus pada dua pilar:
Edukasi publik mengenai pentingnya membeli Arwana Emas yang bersertifikat CITES juga merupakan bagian integral dari upaya konservasi, untuk memutus rantai pasok ilegal yang merusak populasi liar.
Tanggung jawab kolektor modern tidak hanya terbatas pada pemeliharaan yang baik, tetapi juga pada partisipasi dalam ekosistem legal, memastikan bahwa setiap Arwana Emas yang dibeli berkontribusi pada perlindungan spesies purba ini. Dengan harga jual yang sangat tinggi, Arwana Emas menjadi contoh unik di mana nilai komersial yang tinggi dapat secara tidak langsung mendanai upaya perlindungan habitat dan penangkaran yang canggih.
Proses reproduksi Arwana Emas di penangkaran adalah proses yang panjang dan rumit. Arwana adalah *mouthbrooder* (pengeram mulut); induk jantanlah yang mengerami telur dan burayak di dalam mulutnya selama periode 6 hingga 8 minggu. Proses ini memerlukan kondisi air yang sangat spesifik dan induk yang sehat.
Penangkar harus memilih induk (broodstock) yang unggul secara genetik dan morfologi. Setelah kawin, pengamatan ketat diperlukan. Induk jantan akan berhenti makan selama masa pengeraman. Burayak yang dikeluarkan dari mulut induk akan disalurkan ke tangki pemeliharaan khusus, di mana mereka mulai diberi makan mikro-organisma dan kemudian udang kecil. Keberhasilan penangkaran yang konsisten adalah alasan utama mengapa Arwana Emas legal tetap dapat diperdagangkan meskipun statusnya terancam punah di alam liar. Setiap benih yang dihasilkan dengan sukses adalah kemenangan bagi konservasi spesies ini.
Pengembangan strain warna baru, meskipun kontroversial di kalangan puritan, juga menjadi bagian dari industri. Upaya genetika terus dilakukan untuk menghasilkan Arwana Emas dengan intensitas warna yang lebih cepat muncul atau mencapai tingkat crossing yang lebih sempurna pada usia yang lebih muda. Inovasi ini mendorong batas-batas nilai estetika dan ekonomi Arwana Emas.
Memelihara Arwana Emas adalah sebuah komitmen jangka panjang. Ikan ini dapat hidup hingga 20 tahun atau lebih dalam kondisi akuarium yang ideal. Oleh karena itu, pemilik harus siap dengan kebutuhan perawatan yang terus menerus selama dua dekade atau lebih. Investasi dalam sistem filtrasi kelas atas, pengujian air yang rutin, dan pakan berkualitas adalah biaya operasional yang harus dipandang sebagai pemeliharaan aset berharga.
Keseluruhan siklus hidup, dari burayak emas kecil yang baru ditanam chip hingga Raja Naga dewasa dengan kilauan emas yang sempurna melintasi punggungnya, adalah perjalanan yang menawan. Pengalaman menyaksikan perubahan warna, pertumbuhan pesat, dan interaksi yang unik membuat Arwana Emas terus dihormati dan diapresiasi sebagai salah satu keajaiban alam Indonesia yang paling berharga. Dedikasi terhadap kualitas air yang prima dan diet yang kaya adalah bentuk penghargaan tertinggi bagi spesies yang luar biasa ini.
Arwana Emas adalah perpaduan sempurna antara keindahan alam, mitologi, dan kompleksitas ilmiah. Ia mewakili warisan biologi yang harus dilindungi dan warisan budaya yang harus dihormati. Pemilik Arwana Emas memikul tanggung jawab yang besar, tidak hanya untuk kesejahteraan individu ikan yang mereka pelihara tetapi juga untuk mendukung sistem perdagangan legal yang menopang konservasi spesies ini di habitat aslinya.
Dari detail mikroskopis sisiknya yang memantulkan emas, hingga tuntutan spesifik sistem filtrasi air yang masif, setiap aspek pemeliharaan Arwana Emas memerlukan ketelitian yang setara dengan merawat perhiasan hidup. Memastikan lingkungan akuarium yang stabil, bebas stres, dan kaya nutrisi akan memungkinkan Arwana Emas mencapai potensi keemasannya yang penuh, sebuah proses yang dapat memakan waktu bertahun-tahun, tetapi hasilnya adalah pemandangan yang tak tertandingi.
Sebagai simbol kemakmuran dan kekuasaan, Arwana Emas akan terus memegang tahta sebagai Raja Ikan. Melalui edukasi yang berkelanjutan dan praktik pemeliharaan yang bertanggung jawab, kita memastikan bahwa kemegahan Arwana Emas—pusaka hidup dari perairan Indonesia—akan terus bersinar untuk generasi mendatang.
Interaksi antara pemilik dan Arwana Emas sering kali unik dan intens. Arwana Emas dikenal memiliki memori yang baik dan dapat mengenali wajah pemiliknya. Respons mereka terhadap kehadiran manusia seringkali berupa perilaku berenang yang lebih aktif, mendekati sisi kaca, dan bahkan tampak "memohon" makanan. Namun, penting untuk tidak menganggap enteng sifat predator mereka. Interaksi harus dilakukan dengan tenang dan hati-hati untuk menghindari stres.
Pengenalan ikan pendamping (tank mates) pada Arwana Emas dewasa harus dilakukan dengan sangat bijaksana. Karena sifatnya yang teritorial dan agresif, banyak ikan lain yang akan menjadi santapan. Jika ikan pendamping diperlukan (misalnya, untuk membantu membersihkan sisa makanan atau memberikan kontras visual), ikan harus cukup besar sehingga tidak dimakan, tetapi tidak terlalu agresif sehingga melukai Arwana. Idealnya, ikan pendamping yang lamban, tenang, dan hidup di bagian bawah akuarium, seperti ikan pari tawar (jika ukurannya sudah besar) atau beberapa jenis Catfish, adalah pilihan yang paling aman, meskipun banyak penggemar memilih Arwana Emas sebagai penghuni tunggal (soliter) untuk meminimalkan risiko stres dan cedera.
Untuk akuarium Arwana Emas premium, pengukuran parameter air secara harian atau mingguan adalah praktik standar. Pemilik serius berinvestasi pada kit uji air digital dan sistem pemantauan yang kompleks. Selain pH, amonia, dan nitrat, parameter lain seperti kekerasan air (GH dan KH) serta Total Dissolved Solids (TDS) juga harus dipantau. Air yang terlalu keras (tinggi GH dan KH) dapat menghambat penyerapan mineral dan mengganggu pigmentasi pada sisik Arwana Emas. Penggunaan sistem RO (Reverse Osmosis) yang dicampur dengan air keran yang didechlorinasi terkadang diperlukan untuk mencapai kondisi air yang ideal, terutama di daerah dengan pasokan air yang sangat keras.
Oksigen terlarut (DO) juga harus dijaga pada tingkat yang tinggi. Arwana Emas, sebagai ikan permukaan, memang sering mengambil udara dari atas, tetapi kadar oksigen yang cukup di dalam air sangat penting untuk metabolisme dan sistem kekebalan tubuh mereka. Aerasi yang kuat melalui *air pump* dan *air stone* atau melalui jatuhnya air dari sistem filtrasi (waterfall effect) harus dipastikan selalu berjalan, terutama mengingat suhu air yang relatif hangat (28-30°C) yang dapat mengurangi kemampuan air menahan oksigen.
Penggunaan makanan yang diperkaya pigmen adalah strategi umum untuk memaksimalkan kilauan emas. Udang yang mengandung Astaxanthin adalah yang paling populer, tetapi beberapa peternak juga menggunakan pelet yang diperkaya khusus dengan karotenoid sintetik. Meskipun pelet ini efektif, kunci utamanya adalah keseimbangan; jika makanan kaya pigmen diberikan secara berlebihan, dapat menyebabkan warna yang tidak alami atau bahkan masalah kesehatan. Pemberian pakan harus berganti-ganti, misalnya, tiga hari pakan alami tinggi protein (jangkrik, udang), diikuti satu hari puasa, lalu pakan pelet berpigmen untuk variasi. Puasa singkat secara teratur juga membantu membersihkan sistem pencernaan dan menjaga nafsu makan Arwana Emas tetap tajam.
Dalam pemeliharaan Arwana Emas, kesabaran adalah kebajikan tertinggi. Perkembangan warna emas hingga mencapai level "High Grade" atau "Cross Back Perfect" adalah perjalanan yang membutuhkan waktu bertahun-tahun, sering kali empat hingga enam tahun. Penggemar sejati memahami bahwa mereka tidak hanya membeli ikan, tetapi mereka membeli waktu, potensi, dan komitmen untuk menyaksikan evolusi keindahan yang lambat dan bertahap ini. Setiap sisik yang bersinar lebih terang, setiap garis emas yang naik satu level, adalah pencapaian yang patut dirayakan. Arwana Emas, dengan segala kemegahannya, terus memukau dunia, mengukuhkan posisinya sebagai simbol hidup dari kekayaan dan keindahan yang abadi.