Amandel atau tonsil adalah jaringan limfoid yang terletak di kedua sisi tenggorokan. Fungsinya adalah sebagai garda terdepan dalam melawan infeksi. Namun, ketika amandel sering meradang (tonsilitis), kondisi ini bisa sangat mengganggu dan sering kambuh. Bagi yang sudah berkali-kali mengalami amandel kambuh, mengetahui langkah penanganan cepat sangatlah krusial.
Ilustrasi: Amandel yang meradang dan bengkak.
Ketika amandel mulai kambuh, respons cepat sangat menentukan seberapa parah peradangan akan berkembang. Amandel yang kambuh biasanya menunjukkan gejala berikut:
Jika Anda merasakan gejala awal, jangan tunda penanganan mandiri di rumah. Tujuannya adalah mengurangi inflamasi dan meredakan nyeri selagi Anda menunggu konsultasi dokter jika diperlukan.
Tubuh membutuhkan energi untuk melawan infeksi. Prioritaskan tidur yang cukup. Selain itu, minum cairan hangat secara teratur sangat penting:
Ini adalah metode klasik yang terbukti efektif meredakan pembengkakan dan membersihkan area amandel.
Saat amandel meradang, mengunyah dan menelan bisa terasa menyakitkan. Pilih makanan yang mudah ditelan dan tidak mengiritasi:
Jika amandel kambuh terjadi terlalu sering (misalnya, lebih dari 3 hingga 5 kali dalam setahun), dokter mungkin akan merekomendasikan evaluasi lebih lanjut mengenai operasi pengangkatan amandel (tonsilektomi).
Mengatasi kekambuhan memerlukan pencegahan yang konsisten. Amandel kambuh seringkali dipicu oleh sistem kekebalan tubuh yang lemah atau paparan bakteri/virus berulang.
Amandel kambuh memang menyebalkan, namun dengan penanganan dini yang tepat dan perhatian terhadap kebersihan diri, frekuensi kekambuhan bisa dikurangi secara signifikan. Dengarkan tubuh Anda dan jangan ragu berkonsultasi dengan dokter THT jika kondisinya memburuk.
Artikel ini bertujuan memberikan informasi umum dan bukan pengganti nasihat, diagnosis, atau pengobatan medis profesional. Selalu cari saran dari dokter atau penyedia layanan kesehatan yang berkualifikasi mengenai kondisi medis apa pun.