Memahami Benjolan Dekat Amandel

Ilustrasi visual benjolan di area leher

Munculnya benjolan di area leher, terutama yang terasa dekat dengan amandel (tonsil), dapat menimbulkan kekhawatiran. Amandel adalah jaringan limfoid yang berfungsi sebagai garda pertahanan pertama tubuh terhadap infeksi. Ketika terjadi pembengkakan atau muncul massa di sekitar area tersebut, penting untuk memahami apa saja kemungkinan penyebabnya.

Benjolan yang terletak di dekat amandel sering kali merupakan pembengkakan kelenjar getah bening (limfadenopati). Kelenjar getah bening berfungsi menyaring zat asing dan sel abnormal. Mereka sangat aktif di area leher karena bertanggung jawab untuk menguras cairan dari kepala dan tenggorokan.

Penyebab Umum Benjolan Dekat Amandel

Sebagian besar kasus benjolan di area leher bersifat jinak dan merupakan respons normal tubuh terhadap ancaman. Berikut adalah beberapa penyebab paling umum yang perlu dipertimbangkan:

Kapan Benjolan Menjadi Tanda Serius?

Meskipun mayoritas benjolan di leher bersifat sementara dan terkait infeksi, ada beberapa karakteristik yang memerlukan perhatian medis segera. Penting untuk memantau perubahan pada benjolan tersebut.

Jika benjolan tersebut memiliki karakteristik berikut, konsultasi dengan dokter spesialis THT atau dokter umum sangat dianjurkan:

Proses Diagnosis dan Tindakan

Diagnosis benjolan dekat amandel dimulai dengan anamnesis (wawancara medis) dan pemeriksaan fisik menyeluruh oleh dokter. Dokter akan mengevaluasi ukuran, konsistensi, lokasi, dan sensitivitas benjolan tersebut, serta memeriksa tanda-tanda infeksi pada amandel dan tenggorokan.

Tergantung pada temuan awal, dokter mungkin merekomendasikan beberapa langkah berikut:

  1. Observasi Awal: Jika diduga kuat akibat infeksi ringan, dokter mungkin menyarankan pengawasan di rumah sambil mengonsumsi obat pereda nyeri atau antibiotik (jika dicurigai infeksi bakteri).
  2. Tes Darah: Untuk memeriksa tanda-tanda infeksi sistemik atau kondisi lain seperti mononukleosis.
  3. Pencitraan: Ultrasonografi (USG) leher sering digunakan untuk melihat struktur internal benjolan (apakah padat, berisi cairan, atau kompleks).
  4. Biopsi: Jika benjolan dicurigai memiliki asal yang tidak jelas atau mengarah pada keganasan, sampel jaringan akan diambil untuk diperiksa di laboratorium (biopsi).

Penanganan akan sangat bergantung pada penyebab dasarnya. Penanganan infeksi memerlukan antibiotik atau antivirus, sementara kondisi lain mungkin memerlukan prosedur drainase (untuk abses) atau penanganan spesifik lainnya. Jangan pernah mencoba memijat atau memencet benjolan tersebut, karena dapat memperburuk peradangan atau menyebarkan infeksi. Selalu utamakan konsultasi profesional kesehatan untuk diagnosis yang akurat.

🏠 Homepage