Memahami Besaran yang Diukur Avometer

1.234 V AC Ω COM V/Ω/mA DC VOLTS AC VOLTS OHMS AMPS Multimeter Sederhana

Ilustrasi sederhana dari sebuah avometer.

Avometer, yang juga dikenal sebagai multimeter, adalah alat ukur elektronik multifungsi yang sangat penting bagi para teknisi, pelajar, maupun penghobi elektronika. Alat ini memungkinkan kita untuk mengukur berbagai besaran listrik dalam satu perangkat tunggal. Memahami fungsi dan cara kerja avometer adalah langkah fundamental dalam memahami dasar-dasar rangkaian listrik.

Besaran-Besaran Utama yang Diukur Avometer

Avometer memiliki kemampuan untuk mengukur setidaknya tiga besaran listrik dasar. Kemampuan ini menjadikannya alat yang sangat serbaguna dan sering menjadi alat pertama yang dicari ketika mendiagnosis masalah pada perangkat elektronik atau sekadar memverifikasi nilai komponen. Tiga besaran utama tersebut adalah:

1. Tegangan Listrik (Voltase)

Salah satu fungsi paling umum dari avometer adalah mengukur tegangan listrik, yang diukur dalam satuan Volt (V). Tegangan merupakan "dorongan" yang membuat elektron bergerak dalam sebuah sirkuit. Avometer dapat mengukur tegangan dalam dua bentuk utama:

Untuk mengukur tegangan, selektor pada avometer harus diarahkan ke posisi "V" (Volt) dan memilih rentang (range) yang sesuai dengan perkiraan tegangan yang akan diukur. Probe positif dihubungkan ke titik potensial yang lebih tinggi, dan probe negatif ke titik potensial yang lebih rendah (untuk DC).

2. Arus Listrik (Ampere)

Fungsi penting lainnya dari avometer adalah mengukur arus listrik, yang diukur dalam satuan Ampere (A). Arus listrik adalah laju aliran muatan listrik (elektron) dalam sebuah konduktor. Mengukur arus membutuhkan sedikit perbedaan dalam teknik pengukurannya dibandingkan tegangan.

Avometer dapat mengukur arus dalam dua bentuk:

Berbeda dengan pengukuran tegangan yang dilakukan secara paralel (menghubungkan avometer melintasi komponen), pengukuran arus dilakukan secara seri (memutus jalur rangkaian dan memasukkan avometer ke dalam jalur tersebut). Selektor avometer harus diatur ke posisi "A" (Ampere) atau "mA" (miliAmpere) dan rentang yang sesuai. Probe kemudian dihubungkan secara seri dalam rangkaian. Penting untuk memilih rentang arus yang tepat, karena mencoba mengukur arus besar dengan rentang kecil dapat merusak avometer.

3. Resistansi (Hambatan) Listrik

Besaran ketiga yang sangat sering diukur dengan avometer adalah resistansi atau hambatan listrik, yang diukur dalam satuan Ohm (Ω). Resistansi adalah ukuran seberapa sulit arus listrik mengalir melalui suatu material atau komponen. Ini adalah sifat intrinsik dari komponen seperti resistor.

Untuk mengukur resistansi, avometer harus diatur ke posisi "Ω" (Ohm). Dalam mode ini, avometer akan mengirimkan sejumlah kecil arus melalui komponen yang sedang diuji dan mengukur tegangan jatuh yang dihasilkan untuk menghitung resistansinya. Penting untuk mengukur resistansi komponen saat komponen tersebut tidak terhubung ke sumber daya, atau bahkan lebih baik, dilepas dari rangkaian untuk mendapatkan pembacaan yang akurat. Pengukuran resistansi dilakukan dengan menghubungkan kedua probe avometer ke kedua ujung komponen yang diukur.

Fitur Tambahan pada Avometer Modern

Selain tiga besaran utama di atas, banyak avometer modern, terutama multimeter digital, memiliki fitur tambahan yang sangat berguna, antara lain:

Dengan memahami besaran yang diukur avometer dan cara penggunaannya yang benar, Anda dapat lebih efektif dalam menganalisis dan memperbaiki berbagai masalah kelistrikan dan elektronik. Selalu pastikan untuk memilih rentang pengukuran yang sesuai dan mengikuti prosedur keselamatan saat menggunakan alat ini.

🏠 Homepage