Pantun, sebagai salah satu warisan sastra lisan Nusantara, memiliki daya tarik tersendiri. Selain kekhasan rima dan iramanya, pantun seringkali berfungsi sebagai medium penyampaian pesan moral, nasihat bijak, hingga pengingat sosial yang halus. Dalam konteks kehidupan modern yang serba cepat, menjaga kesehatan fisik dan mental seringkali terabaikan karena tuntutan pekerjaan atau kesibukan lainnya.
Oleh karena itu, pesan-pesan esensial mengenai pentingnya menjaga diri harus disampaikan secara efektif. Pantun, dengan kemampuannya menyentuh emosi melalui bahasa yang indah, menjadi alat yang sangat tepat untuk menyampaikan amanat serius seperti pentingnya gaya hidup sehat. Berikut adalah dua contoh pantun yang diciptakan khusus dengan amanat untuk senantiasa memprioritaskan kesehatan diri.
Pantun Pertama: Mengenai Pola Makan
Jangan lupa singgah di pasar ikan;
Tubuh sehat investasi berharga,
Jauhi gula dan makanan ringan.
Pantun pertama ini menekankan pada aspek diet. Dalam masyarakat kontemporer, godaan makanan cepat saji dan minuman manis sangat tinggi. Pantun ini menggunakan objek sehari-hari (pasar) untuk menjembatani nasihat tentang investasi terbesar manusia, yaitu kesehatan. Pesan utamanya adalah bahwa pencegahan melalui pola makan yang baik jauh lebih efektif daripada mengobati ketika penyakit sudah datang.
Pantun Kedua: Mengenai Aktivitas Fisik dan Istirahat
Terbang tinggi saat pagi menjelang;
Walau sibuk jangan lupakan peregangan,
Istirahat cukup agar raga tak hilang.
Pantun kedua berfokus pada dua pilar kesehatan yang sering terlupakan: olahraga ringan dan kualitas tidur. Ketika seseorang disibukkan dengan target dan tenggat waktu, tubuh seringkali dipaksa bekerja tanpa jeda. Gerak ringan, seperti peregangan sederhana, sangat krusial untuk melepaskan ketegangan otot akibat duduk terlalu lama. Sementara itu, tidur yang berkualitas adalah waktu bagi tubuh untuk meregenerasi seluruh sistemnya. Pantun ini mengingatkan bahwa produktivitas sejati berasal dari tubuh yang terawat, bukan tubuh yang dipaksa tanpa henti.
Mengintegrasikan nasihat kesehatan dalam bentuk pantun menawarkan pendekatan yang lebih humanis dan mudah diingat. Dibandingkan dengan peringatan medis yang kaku, pantun menyisipkan pesan melalui keindahan bahasa, membuatnya lebih mudah diterima oleh berbagai kalangan, baik tua maupun muda. Kesehatan adalah karunia yang harus dijaga dengan kesadaran penuh, dan seni tradisional seperti pantun dapat menjadi pengingat yang efektif dalam era digital ini. Memasukkan gerakan tubuh dan mengontrol asupan makanan bukanlah beban, melainkan bentuk penghargaan tertinggi terhadap anugerah kehidupan yang diberikan.