Amandel, atau tonsil, adalah sepasang jaringan limfoid yang terletak di bagian belakang tenggorokan. Fungsinya adalah sebagai garda terdepan pertahanan tubuh terhadap kuman dan infeksi. Namun, ketika amandel bekerja terlalu keras, ia bisa mengalami pembengkakan atau peradangan (tonsilitis). Amandel yang sering membesar tentu mengganggu kenyamanan, menyebabkan sakit menelan, hingga kesulitan bernapas.
Memahami cara mencegah pembesaran amandel sangat penting untuk menjaga kesehatan tenggorokan jangka panjang. Pencegahan umumnya berfokus pada peningkatan sistem imun dan menghindari pemicu iritasi.
Sebagian besar pembengkakan amandel disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri. Mengurangi paparan kuman adalah langkah pencegahan paling efektif.
Amandel cenderung membesar ketika sistem kekebalan tubuh sedang lemah. Memperkuat imun adalah kunci agar amandel tidak mudah meradang.
Fokus pada makanan yang kaya vitamin C, D, dan Zinc. Buah-buahan sitrus, sayuran hijau, dan produk susu fermentasi sangat baik untuk mendukung fungsi sistem imun.
Minum air putih yang banyak membantu menjaga selaput lendir tenggorokan tetap lembap dan sehat, sehingga lebih sulit bagi kuman untuk menempel dan menyebabkan infeksi.
Tidur yang cukup (7-9 jam bagi dewasa) sangat krusial. Kurang tidur menurunkan produksi sel-sel imun yang bertugas melawan infeksi.
Stres kronis terbukti dapat menekan fungsi kekebalan tubuh. Temukan cara sehat untuk mengelola stres, seperti meditasi atau olahraga ringan.
Beberapa zat dapat mengiritasi tenggorokan, memicu reaksi inflamasi pada amandel, bahkan tanpa adanya infeksi aktif.
Jika Anda mulai merasakan sensasi tidak nyaman atau gatal di tenggorokan, segera lakukan tindakan pertolongan pertama untuk mencegah pembengkakan lebih lanjut:
Penting untuk diingat bahwa jika pembengkakan amandel disertai demam tinggi, nanah pada amandel, atau kesulitan menelan yang parah, konsultasi dengan dokter spesialis THT sangat diperlukan untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat, seperti antibiotik jika penyebabnya adalah bakteri.