Voltmeter dan amperemeter adalah dua instrumen kunci dalam dunia elektronika dan kelistrikan. Keduanya sangat penting untuk memantau kinerja sirkuit, memastikan keamanan, dan mendiagnosis masalah. Voltmeter mengukur beda potensial listrik (tegangan) dalam satuan Volt (V), sementara amperemeter mengukur kuat arus listrik dalam satuan Ampere (A).
Memasang kedua alat ini dengan benar sangat krusial. Kesalahan dalam pemasangan, terutama amperemeter, dapat menyebabkan kerusakan serius pada alat ukur itu sendiri atau bahkan pada sumber daya.
Perbedaan utama dalam pemasangan voltmeter dan amperemeter terletak pada cara mereka dihubungkan ke sirkuit:
Amperemeter harus selalu dipasang secara seri (berurutan) di dalam jalur utama sirkuit yang arusnya ingin diukur. Ini karena amperemeter dirancang memiliki resistansi internal yang sangat rendah (mendekati nol) sehingga tidak mengganggu aliran arus total ketika dipasang secara seri.
PERINGATAN PENTING: Jangan pernah memasang amperemeter secara paralel melintasi sumber tegangan atau beban. Karena resistansinya sangat rendah, ini akan menyebabkan hubungan pendek (short circuit) yang dapat merusak amperemeter atau memicu bahaya kebakaran.
Voltmeter harus dipasang secara paralel (berdampingan) melintasi komponen atau sumber tegangan yang ingin diukur. Voltmeter dirancang memiliki resistansi internal yang sangat tinggi (mendekati tak terhingga) sehingga arus yang mengalir melaluinya sangat kecil dan tidak signifikan terhadap pembacaan tegangan pada beban utama.
Jika Anda ingin mengukur tegangan pada resistor R, voltmeter dihubungkan di kedua ujung resistor secara paralel, seperti yang diilustrasikan pada diagram SVG di atas.
Sebelum pemasangan, sangat penting untuk mengetahui perkiraan nilai tegangan atau arus yang akan diukur. Sebagian besar multimeter modern memiliki fungsi auto-ranging, namun jika Anda menggunakan alat analog atau digital manual, pemilihan range sangat menentukan akurasi dan keamanan alat.
Pilih range tegangan yang sedikit lebih tinggi dari perkiraan tegangan maksimum sirkuit. Jika Anda mengukur 12V, pilih range 20V, bukan 2V.
Ini lebih kritis. Pilih range arus yang sedikit lebih tinggi dari perkiraan arus maksimum. Jika Anda salah memilih range terendah (misalnya, range miliampere) padahal arus yang mengalir adalah 5 Ampere, alat ukur akan kelebihan beban dan kemungkinan besar rusak permanen.
Untuk mengingat dengan mudah:
Dengan memahami perbedaan fundamental antara kebutuhan resistansi internal kedua alat ini, Anda dapat memasang voltmeter dan amperemeter dengan aman dan mendapatkan hasil pengukuran yang akurat untuk semua kebutuhan kelistrikan Anda.