Contoh Algoritma Percabangan untuk Pemula

Dalam dunia pemrograman, algoritma adalah serangkaian instruksi yang terstruktur untuk menyelesaikan suatu masalah atau tugas. Salah satu konsep paling fundamental dalam algoritma adalah percabangan. Percabangan memungkinkan program untuk membuat keputusan berdasarkan kondisi tertentu. Jika sebuah kondisi terpenuhi, maka satu blok instruksi akan dijalankan; jika tidak, blok instruksi lain (atau tidak ada sama sekali) yang akan dieksekusi. Konsep ini sering diibaratkan seperti membuat keputusan dalam kehidupan sehari-hari.

Mulai Apakah Kondisi Terpenuhi? Ya Tidak Jalankan A Jalankan B Selesai

Apa itu Percabangan?

Dalam logika dan pemrograman, percabangan adalah alur eksekusi yang bercabang. Ini berarti bahwa alur program akan mengikuti jalur yang berbeda tergantung pada nilai dari suatu ekspresi boolean (kondisi yang menghasilkan nilai benar atau salah). Struktur kontrol percabangan yang paling umum meliputi:

Contoh Sederhana: Penentuan Kelulusan

Mari kita ambil contoh sederhana dalam kehidupan sehari-hari yang bisa dianalogikan dengan algoritma percabangan. Bayangkan Anda sedang menilai hasil ujian seorang siswa. Aturan kelulusan adalah nilai harus minimal 70.

Algoritma menggunakan pseudocode:

MULAI
  Baca nilai_ujian
  JIKA nilai_ujian >= 70 MAKA
    Tampilkan "Selamat, Anda Lulus!"
  JIKA TIDAK
    Tampilkan "Maaf, Anda perlu belajar lebih giat."
  AKHIR JIKA
SELESAI

Dalam pseudocode di atas, kita dapat melihat sebuah struktur JIKA-TIDAK. Program akan membaca nilai ujian. Kemudian, ia akan memeriksa kondisi nilai_ujian >= 70. Jika kondisi ini benar (misalnya, nilai ujian adalah 85), maka pesan "Selamat, Anda Lulus!" akan ditampilkan. Jika kondisi ini salah (misalnya, nilai ujian adalah 60), maka program akan melewati blok pertama dan menjalankan blok JIKA TIDAK, menampilkan pesan "Maaf, Anda perlu belajar lebih giat.". Program kemudian akan selesai.

Contoh Lain: Penentuan Diskon Berdasarkan Pembelian

Sekarang, mari kita perluas contohnya dengan menggunakan struktur if-else if-else untuk memberikan diskon berdasarkan jumlah pembelian. Ini adalah skenario yang umum ditemui di toko ritel.

Aturan diskon:

Algoritma menggunakan pseudocode:

MULAI
  Baca jumlah_pembelian
  JIKA jumlah_pembelian > 500000 MAKA
    hitung_diskon = 0.10 * jumlah_pembelian
    Tampilkan "Anda mendapatkan diskon 10%."
  JIKA LAIN jumlah_pembelian > 200000 MAKA
    hitung_diskon = 0.05 * jumlah_pembelian
    Tampilkan "Anda mendapatkan diskon 5%."
  JIKA TIDAK
    hitung_diskon = 0
    Tampilkan "Tidak ada diskon."
  AKHIR JIKA

  total_bayar = jumlah_pembelian - hitung_diskon
  Tampilkan "Total yang harus dibayar:", total_bayar
SELESAI

Dalam contoh ini, program pertama-tama memeriksa apakah jumlah_pembelian lebih besar dari 500.000. Jika ya, diskon 10% diberikan. Jika tidak, program akan lanjut ke kondisi berikutnya (JIKA LAIN) untuk memeriksa apakah jumlah_pembelian lebih besar dari 200.000. Jika ini benar, diskon 5% diberikan. Jika kedua kondisi di atas salah, maka blok JIKA TIDAK akan dieksekusi, yang berarti tidak ada diskon. Penting untuk dicatat bahwa urutan pengecekan sangat krusial di sini. Jika kita memeriksa jumlah_pembelian > 200000 terlebih dahulu, maka pembelian sebesar Rp 600.000 akan memenuhi kondisi pertama dan program tidak akan pernah memeriksa diskon 10%.

Konsep percabangan ini adalah dasar dari logika pemrograman yang memungkinkan aplikasi Anda menjadi dinamis dan responsif terhadap berbagai input atau situasi. Memahami dan menguasainya akan membuka pintu untuk membuat program yang lebih kompleks dan canggih.

🏠 Homepage