Kandung Kemih: Anatomi dan Fungsi Lengkap

Kandung Kemih

Ilustrasi sederhana anatomi kandung kemih

Kandung kemih adalah organ berongga yang menjadi bagian penting dari sistem urinaria. Organ ini berfungsi utama sebagai wadah penyimpanan urin sebelum dikeluarkan dari tubuh melalui proses berkemih. Memahami kandung kemih anatomi secara mendalam akan memberikan gambaran yang jelas mengenai bagaimana organ ini bekerja dan mengapa kesehatannya sangat krusial.

Struktur Anatomi Kandung Kemih

Kandung kemih memiliki struktur yang unik, memungkinkannya untuk meregang dan menampung volume urin yang signifikan. Secara umum, kandung kemih dapat dibagi menjadi beberapa bagian utama:

1. Dinding Kandung Kemih

Dinding kandung kemih terdiri dari tiga lapisan utama:

2. Puncak Kandung Kemih (Apex)

Apex adalah bagian superior (atas) dari kandung kemih yang mengarah ke depan. Dari apex, ligamen umbilikalis medial yang merupakan sisa dari arteri umbilikalis akan berjalan ke atas menuju pusar.

3. Tubuh Kandung Kemih (Corpus)

Corpus adalah bagian utama dan terbesar dari kandung kemih, berfungsi sebagai tempat penampungan urin.

4. Dasar Kandung Kemih (Base atau Fundus)

Base adalah bagian posterior (belakang) dari kandung kemih. Pada bagian ini terdapat dua lubang ureter yang membawa urin dari ginjal, serta satu lubang uretra internal yang mengarah ke saluran keluar urin.

5. Leher Kandung Kemih (Neck)

Neck adalah bagian inferior (bawah) yang menyempit, tempat kandung kemih menyambung dengan uretra. Di leher kandung kemih terdapat sfingter uretra internal, yang terdiri dari otot polos dan berperan penting dalam mencegah kebocoran urin.

Hubungan dengan Organ Lain

Memahami kandung kemih anatomi juga berarti memahami posisinya dalam tubuh dan hubungannya dengan organ lain:

Fungsi Kandung Kemih

Fungsi utama kandung kemih adalah sebagai reservoir urin. Proses ini melibatkan beberapa tahapan:

Setiap gangguan pada struktur atau fungsi kandung kemih dapat menyebabkan masalah kesehatan yang signifikan, mulai dari inkontinensia urin (ketidakmampuan mengontrol buang air kecil), retensi urin (kesulitan mengosongkan kandung kemih), hingga infeksi saluran kemih berulang. Oleh karena itu, menjaga kesehatan organ ini melalui hidrasi yang cukup, pola makan sehat, dan kebersihan diri sangatlah penting.

🏠 Homepage