Radang amandel atau tonsilitis adalah kondisi peradangan pada tonsil (amandel) yang seringkali disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri. Saat amandel meradang, tenggorokan terasa sakit, sulit menelan, dan terkadang disertai demam. Pemilihan makanan yang tepat menjadi kunci penting untuk meredakan gejala, mempercepat pemulihan, dan menjaga nutrisi tubuh tetap terpenuhi.
Fokus utama dalam diet penderita amandel adalah memilih makanan yang sangat lunak, tidak mengiritasi tenggorokan, dan kaya nutrisi untuk mendukung sistem imun. Berikut adalah panduan mendalam mengenai makanan yang dianjurkan untuk penderita amandel.
Kategori Makanan yang Dianjurkan Saat Amandel Kambuh
Selama fase akut peradangan, tujuan utama adalah memastikan asupan kalori dan cairan tetap terjaga tanpa menyebabkan trauma mekanis pada tenggorokan yang meradang.
1. Makanan Bertekstur Sangat Halus (Bubur dan Cairan Kental)
Makanan dalam fase ini harus dapat meluncur dengan mudah melalui tenggorokan tanpa perlu banyak dikunyah.
- Bubur dan Sup Krim: Pilih sup yang sudah diblender hingga benar-benar halus, seperti sup krim ayam, sup krim jamur, atau sup kentang. Pastikan suhu sup hangat, bukan panas mendidih.
- Oatmeal atau Bubur Nasi Lembut: Masak nasi atau oatmeal hingga sangat lembek dan tambahkan sedikit kaldu atau susu agar lebih mudah ditelan.
- Pure Sayuran dan Buah: Kentang tumbuk (mashed potato) dengan sedikit mentega atau susu, pure labu kuning, atau pure apel (applesauce) adalah pilihan bernutrisi yang sangat lembut.
2. Produk Susu dan Penggantinya
Produk dingin dapat memberikan efek menenangkan sementara pada tenggorokan yang meradang.
- Yogurt Plain: Pilihlah yogurt tanpa potongan buah atau biji-bijian. Yogurt mengandung probiotik yang baik untuk menjaga keseimbangan flora usus, terutama jika Anda mengonsumsi antibiotik.
- Smoothies Lembut: Buat smoothie menggunakan pisang, alpukat, dan cairan (susu atau air kelapa). Hindari biji-bijian keras dalam smoothie.
- Susu Hangat (Bukan Panas): Susu hangat dengan sedikit madu (jika usia pasien di atas 1 tahun) dapat membantu meredakan iritasi.
3. Sumber Protein Rendah Serat dan Mudah Ditelan
Protein penting untuk pemulihan, namun harus disajikan dalam bentuk yang sangat lunak.
- Telur Orak-arik (Scrambled Egg): Masak telur hingga teksturnya sangat lembut dan lembap.
- Ikan Kukus atau Rebus yang Dihaluskan: Ikan putih seperti kakap atau kod yang dikukus dan dilumatkan bisa menjadi sumber protein berkualitas.
- Tahu Sutra (Silken Tofu): Tahu jenis ini sangat lembut dan mudah dicerna.
4. Hidrasi dan Cairan Pereda Nyeri
Menjaga hidrasi sangat krusial untuk mencegah dehidrasi dan membantu menjaga selaput lendir tetap lembap.
- Air Putih: Minum sedikit demi sedikit namun sering.
- Air Kelapa: Kaya elektrolit dan memberikan sensasi sejuk.
- Teh Herbal Hangat dengan Madu: Teh kamomil atau jahe (jika tidak terlalu pedas) dicampur madu terbukti menenangkan tenggorokan.
Tips Penting dalam Penyajian Makanan
Selain jenis makanannya, cara penyajian juga mempengaruhi tingkat kenyamanan saat dikonsumsi.
- Suhu: Hindari makanan dan minuman yang terlalu panas atau terlalu dingin (es). Suhu suam-suam kuku atau sedikit dingin (dari kulkas, bukan freezer) adalah yang terbaik.
- Hindari Tekstur Kasar: Jauhi keripik, kacang-kacangan, roti panggang keras, sereal yang tidak direndam, atau sayuran mentah yang renyah.
- Porsi Kecil dan Sering: Karena menelan bisa menyakitkan, makanlah dalam porsi kecil namun lebih sering sepanjang hari untuk memastikan asupan energi tetap stabil.
Saat amandel meradang, beberapa makanan dapat memperburuk iritasi dan rasa sakit. Hindari makanan yang terlalu asam (jeruk, tomat), pedas (cabai, merica), berminyak/gorengan, dan makanan kering/bertepung yang mudah tersangkut atau menggores tenggorokan.
Jika gejala tidak membaik dalam beberapa hari atau disertai kesulitan bernapas atau menelan yang ekstrem, segera konsultasikan dengan dokter. Meskipun makanan dapat membantu meredakan gejala, penanganan medis tetap diperlukan untuk mengatasi penyebab infeksi utamanya.