Amplang, atau sering juga disebut kerupuk ikan, adalah salah satu camilan tradisional yang sangat populer di berbagai daerah di Indonesia, terutama yang memiliki kekayaan hasil laut. Teksturnya yang renyah dan rasa gurih ikannya yang khas menjadikannya pilihan favorit untuk teman bersantai, acara kumpul keluarga, atau bahkan sebagai oleh-oleh istimewa. Keunikan amplang terletak pada komposisi utamanya, yaitu campuran tepung tapioka dan daging ikan segar yang dihaluskan.
Proses membuat amplang sendiri di rumah mungkin terdengar menantang, tetapi dengan mengikuti langkah-langkah yang tepat, Anda bisa menghasilkan amplang yang lebih sehat, tanpa bahan pengawet, dan tentunya sesuai selera. Kunci keberhasilan terletak pada kualitas ikan yang digunakan dan teknik pengadonan yang benar untuk mencapai tekstur kenyal sebelum digoreng.
Untuk mendapatkan hasil amplang yang optimal, pastikan bahan-bahan berikut tersedia:
Pembuatan adonan adalah tahap krusial. Adonan yang terlalu lembek akan sulit diiris dan melebar saat digoreng, sementara adonan yang terlalu keras sulit dihaluskan.
Haluskan daging ikan bersama bawang putih, garam, gula, dan merica menggunakan food processor atau blender. Tambahkan sedikit air es jika perlu agar adonan tidak terlalu kering saat diblender. Proses ini harus dilakukan hingga adonan benar-benar halus dan menjadi pasta yang lengket.
Pindahkan pasta ikan ke wadah besar. Mulailah memasukkan tepung tapioka secara bertahap sambil terus diuleni. Uleni dengan tangan hingga semua tepung tercampur rata. Jangan menguleni terlalu lama setelah tepung masuk semua, karena bisa membuat amplang menjadi keras.
Adonan yang baik adalah yang bisa dibentuk dan tidak terlalu lengket di tangan. Jika adonan terlalu lengket, tambahkan sedikit lagi tepung tapioka; jika terlalu keras, tambahkan beberapa tetes air es.
Setelah adonan siap, saatnya membentuknya menjadi cetakan yang diinginkan.
Bagi adonan menjadi beberapa bagian. Gilas adonan menjadi bentuk silinder atau lonjong dengan ketebalan yang seragam, biasanya berkisar antara 2 hingga 3 cm. Pastikan permukaannya mulus agar hasil irisan terlihat rapi.
Siapkan panci kukusan. Bungkus setiap silinder adonan dengan plastik tahan panas atau daun pisang (untuk aroma tradisional) agar tidak saling menempel. Kukus adonan hingga matang dan mengeras, biasanya memakan waktu sekitar 30 hingga 45 menit, tergantung ukuran silinder. Setelah matang, keluarkan dan biarkan dingin sempurna pada suhu ruang.
Kunci kerenyahan amplang terletak pada proses pengirisan yang tipis dan teknik penggorengan yang tepat.
Setelah benar-benar dingin dan padat, silinder adonan siap diiris. Gunakan pisau yang sangat tajam atau mesin pengiris khusus (jika ada) untuk mendapatkan irisan setipis mungkin. Semakin tipis irisan, semakin renyah hasil akhirnya. Irisan yang tebal akan menghasilkan tekstur yang lebih kenyal seperti pempek.
Untuk memastikan amplang benar-benar kering sebelum digoreng, jemur irisan amplang di bawah sinar matahari langsung selama 1 hingga 2 hari, atau gunakan oven dengan suhu sangat rendah (sekitar 50°C) selama beberapa jam. Proses ini mengurangi kadar air, mencegah amplang menyerap banyak minyak saat digoreng, dan menghasilkan tekstur yang lebih kriuk.
Panaskan minyak goreng dalam jumlah banyak dengan api sedang cenderung kecil. Masukkan irisan amplang sedikit demi sedikit. Jangan terlalu banyak sekaligus agar suhu minyak stabil. Goreng sambil terus diaduk perlahan hingga mengembang, berubah warna menjadi kuning keemasan, dan terasa ringan. Angkat, tiriskan minyaknya, dan dinginkan sepenuhnya sebelum disimpan dalam wadah kedap udara.