Amandel atau tonsil adalah dua bantalan jaringan berbentuk oval yang terletak di bagian belakang tenggorokan Anda. Fungsinya adalah membantu melawan infeksi. Namun, ketika amandel itu sendiri terinfeksi atau meradang, kondisi yang dikenal sebagai tonsilitis ini dapat menyebabkan rasa sakit yang hebat, kesulitan menelan, dan ketidaknyamanan menyeluruh.
Rasa sakit akibat amandel yang meradang seringkali membuat aktivitas sehari-hari terganggu. Untungnya, ada banyak cara efektif yang bisa dilakukan di rumah untuk meredakan gejala sekaligus mendukung pemulihan. Memahami langkah cepat untuk mengatasi amandel yang sakit adalah kunci untuk kembali beraktivitas dengan nyaman.
Penyebab Umum Tonsilitis
Sebagian besar kasus tonsilitis disebabkan oleh infeksi virus (seperti flu biasa atau pilek), namun bakteri, terutama Streptococcus pyogenes (penyebab radang tenggorokan), juga sering menjadi pelakunya. Gejala umum meliputi sakit tenggorokan parah, demam, amandel bengkak kemerahan, terkadang disertai bercak putih atau kuning (nanah), dan kesulitan menelan.
Langkah Awal Mengatasi Amandel yang Sakit di Rumah
Jika rasa sakit baru muncul dan belum terlalu parah, perawatan mandiri di rumah seringkali sangat membantu. Fokus utama adalah mengurangi peradangan dan menjaga kelembapan tenggorokan.
1. Berkumur dengan Air Garam Hangat
Ini adalah metode klasik yang sangat efektif. Air garam berfungsi menarik cairan dari jaringan yang meradang, sehingga mengurangi pembengkakan dan membantu membunuh bakteri atau virus di permukaan.
- Campurkan setengah sendok teh garam dapur dalam segelas air hangat (bukan panas).
- Berkumurlah selama 30 detik dan buang airnya. Ulangi setiap 2-3 jam sekali.
2. Konsumsi Cairan yang Cukup dan Hangat
Hidrasi sangat krusial. Minuman hangat membantu melunakkan tenggorokan yang kering dan meradang.
- Teh herbal tanpa kafein (seperti teh kamomil atau jahe) sangat dianjurkan.
- Tambahkan satu sendok teh madu ke dalam teh hangat Anda. Madu dikenal memiliki sifat antibakteri alami dan dapat melapisi tenggorokan. (Catatan: Jangan berikan madu pada anak di bawah usia 1 tahun).
3. Menggunakan Pereda Nyeri Bebas (OTC)
Obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS) seperti ibuprofen atau parasetamol dapat sangat efektif untuk meredakan nyeri dan menurunkan demam yang menyertai infeksi amandel.
Pastikan untuk mengikuti dosis yang tertera pada kemasan dan konsultasikan dengan apoteker jika Anda memiliki kondisi medis lain.
4. Istirahat Total
Tubuh Anda membutuhkan energi untuk melawan infeksi. Tidur yang cukup dan menghindari aktivitas fisik berat akan mempercepat proses pemulihan amandel yang meradang.
Meredakan Rasa Sakit dengan Makanan dan Minuman Khusus
Ketika menelan terasa menyakitkan, pilihan makanan menjadi tantangan. Prioritaskan makanan yang lembut di tenggorokan:
- Sup Krim atau Kaldu Hangat: Memberikan nutrisi tanpa perlu mengunyah keras.
- Es Krim atau Es Batu: Meskipun kontraintuitif, suhu dingin dapat membantu mematikan rasa sakit sementara (anestesi ringan) pada amandel yang sangat bengkak.
- Bubur atau Kentang Tumbuk: Mudah ditelan dan memberikan energi yang dibutuhkan.
Hindari makanan keras, pedas, atau asam yang dapat mengiritasi lapisan tenggorokan yang sudah meradang.
Kapan Harus Menemui Dokter?
Meskipun banyak kasus tonsilitis dapat sembuh sendiri, ada beberapa tanda peringatan yang memerlukan evaluasi medis segera. Jika Anda mengalami kondisi berikut, segera konsultasikan dengan dokter:
- Demam tinggi yang tidak turun setelah 48 jam.
- Amandel sangat bengkak hingga menyulitkan pernapasan atau membuka mulut.
- Nyeri tenggorokan berlangsung lebih dari seminggu.
- Terdapat pembengkakan pada leher atau rahang yang signifikan.
- Tonsilitis sering kambuh (kronis).
Dokter mungkin akan meresepkan antibiotik jika amandel disebabkan oleh infeksi bakteri. Penting untuk menghabiskan seluruh dosis antibiotik sesuai anjuran, meskipun gejala sudah membaik, untuk memastikan semua bakteri telah tuntas tereliminasi.