Sakit tenggorokan saat menelan, atau dalam istilah medis disebut disfagia, adalah keluhan umum yang dapat sangat mengganggu aktivitas sehari-hari. Rasa nyeri atau sensasi tersayat saat menelan makanan, minuman, atau bahkan air liur seringkali menjadi penanda adanya iritasi, peradangan, atau infeksi pada area faring dan laring. Penanganan yang tepat sangat penting untuk mengurangi ketidaknyamanan dan mencegah komplikasi lebih lanjut.
Ilustrasi Ketidaknyamanan Saat Menelan
Penyebab Umum Sakit Tenggorokan Saat Menelan
Memahami akar masalahnya adalah langkah pertama dalam mengobati sakit tenggorokan saat menelan. Beberapa penyebab paling umum meliputi:
- Infeksi Virus: Ini adalah penyebab paling sering, biasanya terjadi bersamaan dengan flu atau pilek biasa. Gejala lain termasuk hidung tersumbat dan batuk ringan.
- Infeksi Bakteri: Contohnya adalah radang tenggorokan (Strep Throat) yang disebabkan oleh bakteri Streptococcus. Kondisi ini seringkali memerlukan antibiotik dan ditandai dengan demam tinggi serta bintik putih pada amandel.
- Iritasi Lingkungan: Paparan asap rokok, polusi udara kering, atau udara yang terlalu dingin dapat mengeringkan dan mengiritasi selaput lendir tenggorokan.
- Penyakit Asam Lambung (GERD): Asam lambung yang naik ke kerongkongan (refluks) dapat menyebabkan iritasi kronis, yang menimbulkan rasa sakit saat menelan, terutama di pagi hari.
- Alergi: Post-nasal drip akibat alergi dapat menyebabkan lendir menetes ke tenggorokan, memicu peradangan.
Strategi Efektif Mengobati Sakit Tenggorokan
Jika sakit tenggorokan Anda disebabkan oleh infeksi virus ringan, biasanya akan sembuh dengan sendirinya dalam waktu seminggu. Namun, ada beberapa cara rumahan yang dapat mempercepat pemulihan dan meredakan rasa sakit saat menelan:
1. Menjaga Kelembapan dan Hidrasi
Dehidrasi dapat memperburuk rasa sakit. Pastikan Anda minum banyak cairan sepanjang hari. Pilihan terbaik meliputi air putih, teh herbal hangat (non-kafein), dan kaldu bening. Cairan hangat sangat efektif karena membantu mengencerkan lendir dan menenangkan jaringan yang meradang.
2. Kumur Air Garam Hangat
Ini adalah pengobatan klasik yang sangat efektif. Larutkan setengah sendok teh garam dapur dalam segelas air hangat. Berkumur selama beberapa detik, lalu buang. Lakukan ini beberapa kali sehari. Air garam berfungsi menarik cairan keluar dari jaringan yang bengkak (efek osmosis), sehingga mengurangi pembengkakan dan rasa sakit.
3. Mengonsumsi Makanan Lunak
Saat menelan terasa menyakitkan, hindari makanan keras, pedas, atau asam yang dapat menggores atau mengiritasi tenggorokan lebih lanjut. Pilih makanan yang mudah ditelan:
- Yogurt atau smoothies
- Bubur hangat
- Es krim atau popsicles (efek dingin dapat membantu mematirasakan area yang sakit)
- Sup krim atau kaldu hangat
4. Menggunakan Pereda Nyeri OTC
Obat anti-inflamasi non-steroid (OAINS) seperti ibuprofen atau parasetamol dapat efektif meredakan nyeri dan peradangan yang menyertai sakit tenggorokan. Selalu ikuti dosis anjuran pada kemasan.
5. Lozenges dan Semprotan Tenggorokan
Permen pelega tenggorokan (lozenges) atau semprotan tenggorokan yang mengandung bahan anestesi lokal seperti benzokain dapat memberikan kelegaan sementara dengan mematirasakan area tenggorokan saat Anda menelan.
Kapan Harus Menemui Dokter?
Meskipun sebagian besar sakit tenggorokan dapat diatasi di rumah, ada beberapa tanda bahaya yang memerlukan perhatian medis profesional segera. Jika Anda mengalami salah satu gejala berikut, konsultasikan dengan dokter:
- Sakit tenggorokan yang sangat parah dan tidak membaik setelah 3-5 hari.
- Demam tinggi (di atas 38.5°C).
- Kesulitan bernapas atau napas berbunyi (stridor).
- Pembengkakan kelenjar getah bening yang ekstrem.
- Terdapat nanah atau bercak putih tebal pada amandel.
- Ketidakmampuan menelan air liur sama sekali.
Jika sakit tenggorokan disebabkan oleh infeksi bakteri, dokter akan meresepkan antibiotik. Penting untuk menghabiskan seluruh dosis antibiotik yang diresepkan meskipun Anda sudah merasa lebih baik.
Mengatasi sakit tenggorokan saat menelan membutuhkan kombinasi antara perawatan mandiri yang mendukung proses penyembuhan alami tubuh dan kesadaran akan kapan bantuan medis diperlukan. Dengan menjaga kebersihan, hidrasi, dan memberikan istirahat pada tenggorokan, pemulihan biasanya dapat dicapai dengan cepat.