Ketika berbicara tentang minuman beralkohol, kebanyakan orang membayangkan botol-botol wine, bir, atau spirit dengan kadar alkohol yang bervariasi. Namun, ada satu kategori minuman beralkohol yang jarang dibicarakan namun sangat berbahaya: minuman beralkohol dengan konsentrasi 90 persen atau lebih. Senyawa ini, yang sering kali berupa etanol murni atau sangat pekat, bukanlah minuman yang dirancang untuk dikonsumsi secara langsung. Sebaliknya, ia adalah bahan kimia yang memiliki aplikasi industri dan medis tertentu, dan meminumnya dalam keadaan murni adalah tindakan yang sangat berisiko.
Alkohol yang dimaksud di sini biasanya adalah etanol (ethyl alcohol), senyawa yang sama yang ditemukan dalam minuman beralkohol yang umum dikonsumsi. Namun, pada konsentrasi 90 persen, etanol telah kehilangan sebagian besar airnya, menjadikannya sangat mudah terbakar dan sangat kaustik. Etanol dengan konsentrasi tinggi ini sering disebut sebagai "everclear" di beberapa negara, meskipun nama dan ketersediaannya bervariasi. Di Indonesia, produk dengan konsentrasi setinggi ini umumnya tidak dijual bebas sebagai minuman konsumsi. Bahan ini lebih sering ditemukan dalam industri kimia, laboratorium, atau sebagai desinfektan.
Mengapa ada minuman alkohol dengan kadar setinggi itu? Terkadang, produk ini dibuat untuk keperluan koktail tertentu yang membutuhkan "kick" ekstra atau untuk keperluan eksperimental. Namun, klaim bahwa minuman ini aman jika dicampur dengan minuman lain adalah mitos yang berbahaya. Tubuh manusia tidak dirancang untuk memproses etanol dalam jumlah besar dan sangat pekat seperti itu.
Risiko yang terkait dengan mengonsumsi minuman beralkohol 90 persen sangatlah serius dan berpotensi fatal. Berikut adalah beberapa ancaman utamanya:
Seringkali muncul informasi yang salah mengenai minuman beralkohol berkadar tinggi. Salah satu mitos yang paling berbahaya adalah bahwa alkohol 90 persen aman jika dicampur dengan minuman lain seperti jus atau soda. Meskipun mencampur dapat sedikit menurunkan konsentrasi alkohol per tegukan, tubuh tetap menerima dosis etanol yang sangat besar dan berbahaya. Selain itu, efek "kebas" atau mati rasa yang mungkin ditimbulkan oleh alkohol pekat dapat menutupi rasa sakit dari luka bakar internal awal, membuat korban tidak menyadari tingkat keparahan cedera yang mereka alami.
Ada juga anggapan bahwa alkohol berkadar tinggi dapat membunuh kuman dalam tubuh atau memiliki khasiat medis lainnya. Ini adalah kesalahpahaman yang sangat fatal. Alkohol 90 persen memang digunakan sebagai desinfektan eksternal, tetapi menelan cairan ini akan menyebabkan kerusakan internal yang parah jauh melebihi manfaat yang mungkin (dan tidak terbukti) ada.
Bagi mereka yang mencari pengalaman rasa atau efek alkohol, ada banyak pilihan minuman beralkohol yang lebih aman dan dirancang untuk dinikmati secara bertanggung jawab. Penting untuk memahami bahwa kadar alkohol yang tinggi tidak selalu berarti "lebih baik" atau "lebih menyenangkan". Sebaliknya, ini berarti potensi bahaya yang jauh lebih besar.
Kesadaran akan risiko adalah kunci. Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal mempertimbangkan untuk mengonsumsi minuman beralkohol dengan konsentrasi ekstrem, sangat penting untuk mencari informasi yang akurat dan menyadari konsekuensi yang mengerikan. Edukasi tentang bahaya alkohol dan promosi konsumsi yang bertanggung jawab adalah langkah penting untuk mencegah tragedi. Jangan pernah meremehkan kekuatan zat kimia yang dapat merusak tubuh Anda dari dalam.