Kesulitan atau rasa sakit saat menelan, atau yang dalam istilah medis dikenal sebagai disfagia, adalah keluhan umum yang bisa sangat mengganggu kualitas hidup sehari-hari. Proses menelan tampak sederhana, namun melibatkan koordinasi kompleks antara saraf, otot mulut, faring, dan kerongkongan (esofagus). Ketika salah satu komponen ini bermasalah, hasilnya adalah sensasi makanan atau cairan terasa "tersangkut".
Memahami penyebab tenggorokan susah menelan adalah langkah awal krusial untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Penyebab disfagia sangat beragam, mulai dari masalah mekanis hingga gangguan fungsi saraf dan otot.
1. Penyebab Terkait Masalah Mekanis (Obstruksi)
Ini adalah kategori penyebab di mana terdapat penyempitan fisik di sepanjang saluran pencernaan bagian atas, sehingga menghalangi jalannya makanan. Penyempitan ini sering kali bersifat progresif (bertambah parah seiring waktu).
Struktur Esofagus (Stricture): Pembentukan cincin jaringan parut atau lipatan (web) di dalam kerongkongan. Hal ini sering terjadi akibat refluks asam lambung kronis (GERD) yang menyebabkan peradangan dan jaringan parut.
Cincin Schatzki: Ini adalah cincin jaringan tipis yang terbentuk di persimpangan antara kerongkongan bawah dan lambung.
Kanker: Tumor di tenggorokan, faring, atau esofagus dapat secara langsung memblokir jalur makanan. Ini adalah penyebab yang perlu diwaspadai terutama jika disertai penurunan berat badan drastis.
Esofagitis Eosinofilik (EoE): Kondisi peradangan kronis yang disebabkan oleh penumpukan sel darah putih jenis eosinofil di lapisan esofagus, menyebabkan kekakuan dan penyempitan.
2. Penyebab Terkait Gangguan Gerakan Otot (Disfagia Motilitas)
Disfagia motilitas terjadi ketika otot-otot yang bertanggung jawab untuk mendorong makanan ke bawah (peristalsis) tidak bekerja secara terkoordinasi atau lemah. Ini seringkali melibatkan gangguan neurologis.
Akalasia: Merupakan kelainan di mana sfingter esofagus bagian bawah (LES) gagal rileks saat menelan, sementara otot kerongkongan kehilangan kemampuan mendorong makanan.
Skleroderma: Penyakit autoimun yang dapat menyebabkan jaringan otot di esofagus menjadi kaku dan lemah, sehingga peristalsis terganggu.
Disfagia Orofaringeal: Kesulitan pada fase awal menelan (di mulut dan tenggorokan). Ini sering disebabkan oleh kerusakan saraf akibat stroke, penyakit Parkinson, multiple sclerosis, atau cedera kepala.
3. Penyebab Sementara dan Kondisi Lainnya
Tidak semua kesulitan menelan disebabkan oleh penyakit kronis. Beberapa penyebab tenggorokan susah menelan bersifat sementara dan mudah diatasi:
Radang Tenggorokan Akut: Infeksi seperti tonsilitis atau faringitis (radang amandel atau radang tenggorokan biasa) menyebabkan pembengkakan yang menyakitkan, membuat menelan terasa sakit (odinofagia).
Mulut Kering (Xerostomia): Kurangnya air liur, sering disebabkan oleh efek samping obat tertentu atau kondisi medis, membuat makanan sulit dibasahi dan melewati tenggorokan.
Teknik Makan yang Buruk: Makan terlalu cepat, tidak mengunyah makanan dengan baik, atau berbicara sambil menelan dapat menyebabkan makanan tersangkut sementara.
Kekhawatiran dan Kecemasan: Pada beberapa individu, kecemasan atau kondisi psikologis dapat memicu sensasi "gumpalan di tenggorokan" (Globus Pharyngis), meskipun tidak ada obstruksi fisik.
Kapan Harus Segera Mencari Bantuan Medis?
Jika kesulitan menelan hanya terjadi sesekali saat makan cepat atau saat sakit tenggorokan ringan, biasanya tidak perlu dikhawatirkan. Namun, Anda harus berkonsultasi dengan dokter jika mengalami gejala berikut:
Disfagia terjadi secara konsisten, baik pada makanan padat maupun cair.
Rasa sakit yang parah saat menelan (odinofagia).
Penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan.
Muntah berulang atau tersedak saat makan.
Perasaan makanan benar-benar tersangkut (impaksi makanan).
Diagnosis pasti memerlukan evaluasi medis, seringkali melibatkan prosedur seperti endoskopi (untuk melihat bagian dalam esofagus) atau studi barium swallow (untuk melihat pergerakan saat menelan). Jangan menunda pemeriksaan jika gejala ini mengganggu asupan nutrisi Anda.