Infus, atau terapi intravena (IV), adalah prosedur medis fundamental yang memerlukan serangkaian peralatan infus yang steril dan berfungsi optimal. Prosedur ini vital untuk pemberian obat, cairan rehidrasi, nutrisi parenteral, atau transfusi darah langsung ke dalam aliran darah pasien. Keberhasilan dan keamanan terapi sangat bergantung pada kualitas serta ketepatan penggunaan setiap komponen peralatan infus.
Komponen dasar peralatan infus yang terpasang.
Setiap set infus terdiri dari beberapa elemen penting yang harus terpasang dengan benar. Kegagalan pada satu komponen dapat membahayakan pasien. Memahami fungsi masing-masing sangat krusial bagi tenaga kesehatan.
Tidak semua situasi medis memerlukan jenis set infus yang sama. Ada berbagai jenis peralatan infus yang dirancang untuk kebutuhan spesifik.
Set infus standar digunakan untuk cairan dalam botol kaca (memerlukan ventilasi udara) atau kantong plastik (non-ventilated). Pemilihan ini memastikan tekanan atmosfer membantu aliran cairan keluar dari wadah.
Perbedaan utama terletak pada ukuran bilik tetes:
Set khusus untuk transfusi darah memiliki filter yang lebih besar untuk menyaring gumpalan kecil atau debris yang mungkin ada dalam produk darah. Penggunaan set standar untuk darah sangat tidak dianjurkan karena risiko penyumbatan dan kontaminasi.
Isu sterilitas adalah prioritas tertinggi dalam manajemen peralatan infus. Jalur intravena adalah pintu masuk langsung ke sistem sirkulasi tubuh, sehingga risiko infeksi aliran darah (sepsis) sangat tinggi jika ada kontaminasi.
Seluruh proses, mulai dari membuka kemasan set infus, memasangnya ke kantong cairan, hingga menusukkan jarum atau kateter ke vena pasien, harus dilakukan sesuai protokol aseptik. Pemeriksaan rutin pada area insersi kateter dan penggantian set infus sesuai standar rumah sakit (umumnya setiap 72-96 jam, tergantung kebijakan) adalah langkah preventif yang tidak boleh diabaikan.
Dengan memahami secara mendalam fungsi dan standar penggunaan setiap elemen dari peralatan infus, tenaga medis dapat memastikan bahwa terapi intravena berjalan aman, efisien, dan memberikan hasil terapeutik maksimal bagi pasien.