Dalam dunia analitik dan pengambilan keputusan, kemampuan untuk memprediksi tren masa depan merupakan aset yang tak ternilai. Salah satu metode paling ampuh untuk mencapai hal ini adalah melalui regresi time series. Teknik ini menggunakan data historis yang dikumpulkan dari waktu ke waktu untuk mengidentifikasi pola, tren, dan musiman, yang kemudian digunakan untuk meramalkan nilai-nilai di masa mendatang. Baik Anda seorang analis keuangan, ilmuwan data, atau pengambil keputusan bisnis, memahami regresi time series akan membuka wawasan baru dan meningkatkan akurasi prediksi Anda.
Time series, atau deret waktu, adalah rangkaian data yang diurutkan berdasarkan waktu. Contohnya meliputi harga saham harian, jumlah pengunjung website per jam, data cuaca bulanan, atau angka penjualan triwulanan. Sifat data yang memiliki ketergantungan temporal inilah yang menjadi kunci utama dalam analisis time series.
Ilustrasi ini menunjukkan dua contoh deret waktu: satu dengan tren naik yang jelas (garis hijau tebal) dan satu lagi dengan pola musiman sederhana (garis kuning putus-putus).
Regresi time series adalah keluarga metode statistik yang memodelkan hubungan antara satu atau lebih variabel independen (prediktor) dan variabel dependen (yang ingin diprediksi) dalam konteks waktu. Berbeda dengan regresi linear biasa, regresi time series secara eksplisit memperhitungkan urutan waktu dan ketergantungan antar observasi dari waktu ke waktu. Variabel independennya bisa berupa waktu itu sendiri, variabel lain yang relevan, atau bahkan nilai-nilai observasi sebelumnya dari variabel dependen itu sendiri.
Secara umum, model regresi time series berusaha menjelaskan:
Ada berbagai macam model regresi time series, masing-masing dengan kelebihan dan kekurangannya:
Meskipun sederhana, model ini bisa menjadi titik awal yang baik. Di sini, waktu dianggap sebagai variabel independen tunggal. Misalnya, memprediksi penjualan berdasarkan waktu. Modelnya bisa berbentuk:
Nilai(t) = β₀ + β₁ * Waktu(t) + ε(t)
Dimana β₀ adalah intercept, β₁ adalah koefisien untuk tren, Waktu(t) adalah nilai waktu pada periode t, dan ε(t) adalah error. Namun, model ini seringkali mengabaikan autokorelasi (ketergantungan observasi dengan dirinya sendiri di masa lalu).
Ini adalah salah satu keluarga model paling populer dan fleksibel. ARIMA menggabungkan tiga komponen utama:
Model ARIMA biasanya ditulis sebagai ARIMA(p, d, q), di mana p, d, dan q adalah parameter yang ditentukan.
Merupakan perluasan dari ARIMA yang secara eksplisit menangani pola musiman, ditulis sebagai SARIMA(p,d,q)(P,D,Q)m, di mana (P,D,Q) adalah parameter musiman dan m adalah panjang periode musiman.
Metode ini memberikan bobot eksponensial yang menurun pada observasi masa lalu. Ada varian seperti Simple Exponential Smoothing (SES), Holt's Linear Trend, dan Holt-Winters' Seasonal Method.
Selain metode statistik tradisional, algoritma machine learning seperti Support Vector Regression (SVR), Random Forests, Gradient Boosting Machines (seperti XGBoost, LightGBM), dan Neural Networks (terutama Recurrent Neural Networks seperti LSTM dan GRU) semakin banyak digunakan untuk tugas regresi time series, terutama untuk dataset yang kompleks dan besar.
Menerapkan regresi time series umumnya melibatkan beberapa langkah:
Regresi time series memiliki aplikasi yang sangat luas di berbagai industri:
Regresi time series adalah alat yang sangat berharga untuk memahami dan memprediksi perilaku data yang berubah seiring waktu. Dengan memilih model yang tepat dan mengikuti metodologi yang benar, Anda dapat memperoleh wawasan mendalam tentang pola masa lalu dan membuat prediksi yang akurat untuk masa depan. Penguasaan teknik ini akan memberikan keunggulan kompetitif yang signifikan dalam pengambilan keputusan yang didorong oleh data.