Sakit tenggorokan adalah keluhan umum yang seringkali membuat tidak nyaman untuk menelan, berbicara, bahkan bernapas. Namun, ketika rasa sakitnya parah, disertai demam, dan pembengkakan yang jelas, kemungkinan besar penyebabnya adalah radang pada amandel, atau yang secara medis dikenal sebagai tonsilitis.
Amandel (tonsil) adalah dua gumpalan jaringan limfatik yang terletak di bagian belakang tenggorokan. Fungsinya adalah menangkap kuman yang masuk melalui mulut sebagai lini pertahanan pertama tubuh. Ketika amandel bekerja terlalu keras atau terinfeksi, ia bisa membengkak dan meradang, menyebabkan gejala yang mengganggu.
Infeksi adalah pemicu utama radang amandel. Penyebabnya bisa berasal dari virus maupun bakteri. Memahami pemicunya penting karena penanganan untuk infeksi virus dan bakteri bisa berbeda.
Sebagian besar kasus tonsilitis disebabkan oleh virus, seperti yang menyebabkan flu biasa atau mononukleosis (disebabkan oleh Epstein-Barr Virus/EBV). Jika disebabkan virus, biasanya tidak memerlukan antibiotik.
Penyebab bakteri yang paling umum adalah Streptococcus pyogenes, yang juga bertanggung jawab menyebabkan radang tenggorokan (strep throat). Tonsilitis akibat bakteri memerlukan pengobatan antibiotik yang tuntas sesuai resep dokter untuk mencegah komplikasi serius seperti demam rematik.
Beberapa kondisi dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami tonsilitis berulang, termasuk:
Meskipun sakit tenggorokan umum, tonsilitis memiliki beberapa tanda spesifik yang membedakannya dari radang tenggorokan biasa:
Untuk meredakan gejala sakit tenggorokan karena amandel sambil menunggu diagnosis atau saat infeksi ringan, langkah-langkah perawatan mandiri berikut sangat membantu:
Sangat penting untuk memeriksakan diri ke dokter jika gejala tidak membaik dalam 24 hingga 48 jam, atau jika Anda mengalami kesulitan bernapas atau sangat sulit menelan cairan. Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan mungkin mengambil sampel usapan tenggorokan (swab test) untuk memastikan apakah penyebabnya bakteri atau virus.
Jika tonsilitis sering kambuh (kronis) atau menyebabkan komplikasi seperti abses peritonsil (penumpukan nanah di sekitar amandel), dokter mungkin akan menyarankan tindakan operasi pengangkatan amandel (tonsilektomi). Namun, keputusan ini selalu didasarkan pada evaluasi menyeluruh terhadap manfaat dan risiko pengangkatan jaringan tersebut.