Kisah Penurunan Surah An-Nas

Ikon Perlindungan

Ilustrasi tentang perlindungan ilahi.

Mengapa Surah An-Nas Diturunkan?

Surah An-Nas, yang berarti "Manusia," adalah surah ke-114 dan merupakan penutup dari Al-Qur'an. Surah ini memiliki kedudukan yang sangat penting karena ia bersama dengan Surah Al-Falaq (Surah Al-Falaq) sering disebut sebagai "Al-Mu'awwidzatain" (Dua Surah Penangkal). Penurunan surah pendek nan padat ini memiliki latar belakang sejarah yang erat kaitannya dengan perlindungan spiritual Nabi Muhammad SAW dari gangguan jahat.

Menurut riwayat-riwayat shahih dari tafsir Islam, Surah An-Nas dan Al-Falaq tidak diturunkan secara terpisah, melainkan keduanya turun bersamaan sebagai respons langsung terhadap gangguan sihir yang dialami oleh Rasulullah SAW. Gangguan ini merupakan ujian berat yang dihadapi oleh beliau di akhir periode kenabian beliau di Madinah.

Kisah Sihir dan Intervensi Ilahi

Kisah yang paling populer menyebutkan bahwa seorang ahli sihir dari kalangan Yahudi bernama Labid bin al-A'sham telah menyihir Rasulullah SAW. Meskipun sihir tersebut mempengaruhi fisik dan pikiran beliau, namun kenabian beliau tetap terjaga dari kesesatan. Dalam keadaan tersebut, Allah SWT menurunkan wahyu untuk memberikan penawar dan perlindungan tertinggi bagi Rasul-Nya.

Dikatakan bahwa Nabi Muhammad SAW sempat merasakan gejala-gejala akibat sihir tersebut, seperti kehilangan semangat atau keraguan sesaat pada beberapa urusan. Melihat kondisi ini, Jibril Al-Amin datang membawa kedua surah tersebut. Ketika Rasulullah SAW membacakan ayat-ayat ini, ikatan sihir tersebut satu per satu terlepas. Setiap kali satu ayat dibacakan, satu ikatan terlepas hingga akhirnya seluruh gangguan sihir tersebut hilang tuntas.

Surah An-Nas (Qul A'udzu bi Rabbis-Nas...)

Kandungan surah ini secara eksplisit memerintahkan manusia untuk berlindung kepada Tuhan (Rabb) seluruh umat manusia, Raja seluruh manusia, dan Ilah seluruh manusia. Tujuannya adalah dari kejahatan bisikan jahat (waswas) yang tersembunyi, yaitu bisikan setan yang menggoda manusia baik dari kalangan jin maupun manusia.

Makna Perlindungan Tiga Tingkat

Surah An-Nas menawarkan tingkatan perlindungan yang komprehensif. Ayat pertama memerintahkan untuk berlindung kepada Rabb (Pencipta dan Pemelihara) seluruh manusia. Ini adalah dasar pertama, mengakui bahwa hanya Dia yang memiliki kekuatan untuk memelihara. Selanjutnya, diperintahkan berlindung kepada Malik (Raja) seluruh manusia, menunjukkan pengakuan atas kedaulatan mutlak-Nya atas segala urusan, termasuk urusan gangguan gaib.

Tingkat ketiga adalah berlindung kepada Ilah (Sesembahan) seluruh manusia. Ini menegaskan tauhid murni, bahwa hanya Zat yang berhak disembah inilah yang mampu memberikan keselamatan total. Ketiga sifat ketuhanan ini (Rabb, Malik, Ilah) dikumpulkan untuk memohon perlindungan dari musuh yang paling licik: Al-Waswas Al-Khannas.

Ancaman Waswas Al-Khannas

Kata "Al-Waswas" berarti bisikan atau godaan yang sangat halus, yang secara perlahan menanamkan keraguan dan dorongan untuk berbuat maksiat. Sementara kata "Al-Khannas" berarti sesuatu yang bersembunyi atau menarik diri ketika nama Allah disebutkan. Ini adalah deskripsi sempurna dari sifat setan (syaitan).

Fakta bahwa Surah An-Nas diturunkan secara spesifik untuk menghadapi gangguan ini menunjukkan betapa berbahayanya bisikan halus ini. Gangguan ini bisa datang dalam bentuk keraguan saat shalat, dorongan untuk menunda taubat, atau membangkitkan prasangka buruk. Oleh karena itu, perintah untuk membaca surah ini ditekankan sebagai benteng pertahanan spiritual utama seorang mukmin.

Kisah penurunan Surah An-Nas dan Al-Falaq menjadi pengingat abadi bahwa meskipun seorang hamba adalah Nabi terkemuka, ia tetap membutuhkan perlindungan langsung dari Allah SWT dari kejahatan yang tidak kasat mata. Bagi umatnya, kedua surah ini menjadi amalan sunnah yang sangat dianjurkan untuk dibaca setiap pagi dan petang, serta sebelum tidur, untuk memastikan diri selalu berada di bawah naungan perlindungan Ilahi dari setiap bentuk kejahatan eksternal maupun internal.

🏠 Homepage