Tafsir Lengkap Surat An-Nasr (1-6)

Pengantar Surat An-Nasr

Surat An-Nasr (Pertolongan) adalah surat ke-110 dalam susunan mushaf Al-Qur'an dan termasuk surat Madaniyah. Surat ini terdiri dari enam ayat pendek namun memiliki makna yang sangat mendalam dan penting, terutama bagi umat Islam dalam konteks perjuangan dan kemenangan. Nama 'An-Nasr' diambil dari kata pertama dalam surat ini yang berarti 'pertolongan' atau 'kemenangan'.

Menurut riwayat yang shahih, surat ini adalah salah satu surat terakhir yang diturunkan kepada Rasulullah ﷺ sebelum beliau wafat. Karena mengandung berita mengenai kepastian datangnya pertolongan Allah dan penutup dari misi kenabian, banyak sahabat menganggap turunnya surat ini sebagai isyarat akan dekatnya ajal Rasulullah ﷺ. Memahami ayat per ayat dari surat ini memberikan perspektif tentang bagaimana seharusnya seorang Muslim bersikap saat meraih kesuksesan.

NASR

Ilustrasi Simbol Pertolongan dan Kemenangan

Teks Arab, Latin, dan Terjemahan Surat An-Nasr (1-6)

إِذَا جَآءَ نَصْرُ ٱللَّهِ وَٱلْفَتْحُ
Idzā jā'a nasrullāhi walfatḥ(u)
Apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan,
وَرَأَيْتَ ٱلنَّاسَ يَدْخُلُونَ فِى دِينِ ٱللَّهِ أَفْوَاجًا
Wara'aitan-nāsa yadkhulūna fī dīnillāhi afwājā(n)
dan kamu melihat manusia berbondong-bondong masuk ke dalam agama Allah,
فَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ وَٱسْتَغْفِرْهُ ۚ إِنَّهُۥ كَانَ تَوَّابًا
Fasabbiḥ biḥamdi rabbika wastaghfirh, innahụ kāna tawwābā(n)
maka bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan mohonlah ampunan kepada-Nya. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penerima taubat.

*(Surat An-Nasr hanya terdiri dari 3 ayat, namun seringkali dibutuhkan konteks seluruh surat saat membahasnya, dan konteks ayat 4-6 dalam mushaf umumnya adalah kelanjutan narasi atau surat berikutnya. Dalam konteks permintaan 1-6, kita fokus pada makna inti 3 ayat ini yang merupakan keseluruhan surat An-Nasr.)*

Tafsir Mendalam Surat An-Nasr

Surat An-Nasr adalah manual manajemen sukses dalam Islam. Ia mengajarkan bahwa pencapaian terbesar—seperti kemenangan militer atau penerimaan agama secara luas—bukanlah puncak dari perjuangan, melainkan sebuah titik transit menuju penghambaan yang lebih tinggi.

Ayat 1: Janji Kemenangan yang Pasti

"Apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan," Ayat ini secara eksplisit menjanjikan bahwa perjuangan dakwah Rasulullah ﷺ akan berakhir dengan kemenangan besar. Bagi Nabi Muhammad ﷺ, ini merujuk pada penaklukkan Mekkah (Fathu Makkah), di mana beliau memasuki kota kelahirannya tanpa pertumpahan darah yang berarti, sebuah kemenangan strategis dan spiritual yang luar biasa. Ayat ini menegaskan janji Allah kepada para pejuang kebenaran: kesabaran dan ketekunan pasti akan membuahkan hasil yang dijanjikan.

Ayat 2: Dampak Kemenangan yang Sejati

"dan kamu melihat manusia berbondong-bondong masuk ke dalam agama Allah," Kemenangan sejati bukan hanya dilihat dari runtuhnya musuh atau penguasaan teritorial, tetapi dari buahnya dalam bentuk hidayah. Ketika Islam telah mendapatkan pengakuan dan dominasi, pintu hati manusia menjadi terbuka. Ayat ini menggambarkan hasil akhir dari perjuangan: meluasnya dakwah dan penerimaan kolektif terhadap Tauhid. Ini adalah puncak dari misi kenabian.

Ayat 3: Sikap Setelah Meraih Puncak

"maka bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan mohonlah ampunan kepada-Nya. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penerima taubat." Ini adalah inti ajaran surat ini. Setelah melihat pertolongan dan kemenangan besar, bukannya bersombong diri atau berpuas diri, seorang Muslim diperintahkan untuk melakukan dua tindakan utama:

Penutup surat, "Sesungguhnya Dia adalah Maha Penerima taubat," memberikan jaminan bahwa pertobatan yang tulus akan selalu disambut, bahkan setelah kesuksesan besar.

Pelajaran Mobile-Friendly (Relevansi Modern)

Dalam konteks kehidupan modern, di mana individu atau organisasi sering kali menghadapi persaingan ketat, Surat An-Nasr mengingatkan kita akan pentingnya rendah hati. Baik Anda seorang pebisnis yang baru memenangkan kontrak besar, seorang pelajar yang meraih gelar tertinggi, atau seorang aktivis yang mencapai tujuannya, reaksi yang benar adalah seperti yang diajarkan dalam surat ini.

Jangan biarkan kesuksesan membutakan kita dari sumber segala anugerah. Keberhasilan bukanlah titik akhir; itu adalah kesempatan untuk meningkatkan kualitas ibadah dan rasa syukur kita. Pesan untuk bertasbih dan beristighfar berlaku universal, mengatasi batasan waktu dan tempat, memastikan bahwa keberhasilan duniawi tidak mengorbankan keberhasilan ukhrawi. An-Nasr adalah penyeimbang sempurna antara euforia kemenangan dan kebutuhan abadi akan kedekatan dengan Sang Pencipta.

🏠 Homepage