Dalam tradisi keislaman, terdapat tiga surah pendek yang dikenal memiliki kekuatan spiritual luar biasa sebagai perlindungan dan penawar segala keburukan. Ketiga surah ini adalah Surat An-Nas, Surat Al-Falaq, dan Surat Al-Ikhlas. Ketiganya sering disebut sebagai Al-Mu'awwidzat, yaitu surah-surah yang digunakan untuk berlindung (memohon perlindungan). Membaca dan merenungi maknanya secara rutin diyakini dapat memberikan ketenangan batin dan benteng dari gangguan makhluk halus maupun kejahatan manusia.
Surat Al-Ikhlas (Ketulusan)
1. Qul Huwallahu Ahad
Katakanlah: "Dialah Allah, Yang Maha Esa."
2. Allahush Shamad
"Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu."
3. Lam Yalid Walam Yuulad
"(Dia) tidak beranak dan tiada pula diperanakkan."
4. Walam Yakullahu Kufuwan Ahad
"Dan tidak ada seorang pun yang menyamai Dia."
Surat Al-Ikhlas adalah penegasan tauhid murni. Surat ini menjelaskan keesaan Allah SWT yang mutlak, tanpa persekutuan, tanpa awal, dan tanpa akhir. Dengan memahami bahwa hanya Allah yang Maha Sempurna dan bergantung segalanya kepada-Nya, seorang Muslim membangun fondasi keimanan yang kokoh, yang merupakan perlindungan spiritual paling utama. Rasulullah SAW bersabda bahwa membaca surat ini setara dengan membaca sepertiga Al-Qur'an.
Surat Al-Falaq (Waktu Fajar)
1. Qul A'uudzu bi Rabbil Falaq
Katakanlah: "Aku berlindung kepada Tuhan yang menguasai waktu fajar"
2. Min Syarri Maa Khalaq
"Dari kejahatan makhluk-Nya"
3. Wamin Syarri Ghaasiqin Izaa Waqab
"Dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita"
4. Wamin Syarrin-naffaatsaati fil 'uqad
"Dan dari kejahatan wanita-wanita tukang sihir yang meniup pada buhul-buhul" (kekuatan sihir)
5. Wamin Syarri Haasidin Izaa Hasad
"Dan dari kejahatan orang yang dengki apabila ia dengki."
Surat Al-Falaq memerintahkan kita untuk memohon perlindungan kepada Rabb (Pemelihara) waktu fajar. Fajar adalah simbol terbukanya kegelapan. Di dalamnya, kita berlindung dari berbagai bentuk kejahatan yang bersifat umum, termasuk kejahatan ciptaan Allah secara umum, kejahatan kegelapan malam yang pekat, gangguan sihir (diwakili oleh tiupan pada buhul), dan yang paling personal, kejahatan iri hati atau dengki yang muncul dalam diri manusia.
Surat An-Nas (Umat Manusia)
1. Qul A'uudzu bi Rabbin Naas
Katakanlah: "Aku berlindung kepada Tuhan (Rabb) manusia"
2. Malikin Naas
"Raja manusia"
3. Ilaahin Naas
"Penyembah manusia"
4. Min Syarril Waswaasil Khannaas
"Dari kejahatan pembisik yang jahat (setan) yang tersembunyi"
5. Alladzii Yuwaswisu fii Shuduurin Naas
"Yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia"
6. Minal Jinnati Wan Naas
"Dari golongan jin dan manusia."
Sementara Al-Falaq fokus pada perlindungan dari kejahatan eksternal dan gaib, Surat An-Nas secara spesifik menargetkan sumber kejahatan yang paling dekat dengan diri kita: bisikan jahat. Kita berlindung kepada Rabb, Raja, dan Ilah (Penyembah) seluruh umat manusia dari waswas (bisikan halus) yang datang dari setan, baik dari golongan jin maupun dari sesama manusia yang juga bertindak sebagai pembisik keburukan. Ini mengingatkan bahwa pertempuran terbesar seringkali terjadi di dalam hati dan pikiran kita sendiri.
Keutamaan Mengamalkan Al-Mu'awwidzat
Mengamalkan surat An-Nas, surat Al-Falaq, dan surat Al-Ikhlas secara bersamaan, terutama pada waktu pagi dan petang, serta sebelum tidur, adalah sunnah yang sangat dianjurkan. Rasulullah SAW mengajarkan bahwa dengan tiga surah ini, seseorang telah dicukupi dari segala sesuatu yang mengancamnya. Mereka berfungsi sebagai perisai spiritual. Jika tauhid (Al-Ikhlas) adalah pondasi keimanan, maka Al-Falaq dan An-Nas adalah dinding pelindung yang menangkal gangguan spesifik dari alam kasat mata maupun alam gaib. Konsistensi dalam membacanya membawa kedamaian sejati karena menyadari bahwa di balik segala ancaman, ada Penguasa Tunggal yang Maha Kuat yang senantiasa menjaga.