Sakit tenggorokan yang disertai demam adalah kombinasi gejala yang seringkali membuat tidak nyaman dan mengganggu aktivitas sehari-hari. Kondisi ini seringkali menjadi indikasi bahwa tubuh sedang melawan infeksi, baik itu disebabkan oleh virus maupun bakteri. Memahami penyebab dan cara penanganan yang tepat sangat krusial untuk pemulihan yang cepat.
Penyebab Umum Tenggorokan Sakit dan Demam
Ketika tenggorokan terasa nyeri saat menelan (odinofagia) dan disertai peningkatan suhu tubuh, kemungkinan besar tubuh sedang melawan infeksi. Penyebab paling umum meliputi:
1. Infeksi Virus
Sebagian besar kasus sakit tenggorokan disebabkan oleh virus, seperti yang menyebabkan pilek biasa atau influenza. Gejala ini biasanya membaik sendiri dalam waktu seminggu. Demam yang menyertai biasanya berkisar antara ringan hingga sedang.
2. Infeksi Bakteri (Streptococcal Pharyngitis)
Sakit tenggorokan yang parah, sulit menelan, dan demam tinggi lebih sering dikaitkan dengan infeksi bakteri, terutama bakteri Streptococcus Grup A. Kondisi ini dikenal sebagai radang tenggorokan atau strep throat, yang memerlukan penanganan antibiotik agar tidak menimbulkan komplikasi serius seperti demam rematik.
3. Alergi dan Iritasi
Meskipun jarang menyebabkan demam tinggi, iritasi dari polusi udara, asap rokok, atau kondisi alergi dapat membuat tenggorokan meradang dan terasa sakit saat menelan. Namun, jika demam menyertai, fokus utama harus pada kemungkinan infeksi.
Mengapa Demam Muncul?
Demam adalah respons alami sistem kekebalan tubuh. Ketika patogen (virus atau bakteri) masuk ke dalam tubuh, sistem imun melepaskan zat kimia yang meningkatkan suhu tubuh. Kenaikan suhu ini bertujuan untuk menciptakan lingkungan yang kurang ideal bagi perkembangan mikroorganisme penyebab penyakit. Jadi, demam adalah tanda bahwa pertahanan tubuh Anda sedang bekerja keras.
Langkah Pertolongan Pertama di Rumah
Selama demam dan sakit tenggorokan masih dalam batas yang dapat ditoleransi, beberapa langkah perawatan di rumah dapat membantu meredakan gejala:
- Istirahat Cukup: Memungkinkan tubuh memulihkan energi yang dibutuhkan untuk melawan infeksi.
- Hidrasi Optimal: Minum banyak cairan hangat (seperti teh herbal dengan madu atau air lemon) untuk menjaga selaput lendir tetap lembap dan mencegah dehidrasi akibat demam.
- Berkumur Air Garam Hangat: Larutan air garam membantu mengurangi pembengkakan dan membunuh kuman di area tenggorokan.
- Konsumsi Pereda Nyeri: Obat bebas seperti parasetamol atau ibuprofen dapat membantu menurunkan demam sekaligus meredakan rasa sakit menelan.
- Mengonsumsi Makanan Lunak: Hindari makanan keras atau pedas. Pilih sup hangat, bubur, atau es krim (walaupun dingin, sensasi menenangkan bisa membantu).
Segera cari bantuan medis jika demam sangat tinggi (di atas 39.5°C), sakit menelan sangat ekstrem hingga Anda tidak bisa minum, muncul bintik putih atau nanah di amandel, atau jika gejala tidak membaik setelah 3-4 hari pengobatan mandiri.
Pentingnya Diagnosis Tepat
Ketika sakit tenggorokan disertai demam, diagnosis yang akurat sangat penting, terutama untuk membedakan antara infeksi virus dan bakteri. Jika dokter mencurigai adanya infeksi bakteri (strep throat), mereka akan melakukan tes cepat atau kultur tenggorokan. Jika hasilnya positif, antibiotik akan diresepkan. Mengonsumsi antibiotik untuk infeksi virus tidak efektif dan justru dapat menyebabkan resistensi obat.
Menjaga kebersihan tangan, menghindari kontak dekat dengan orang sakit, dan memastikan ventilasi udara yang baik adalah cara terbaik untuk mengurangi risiko penularan infeksi yang menyebabkan gejala sakit tenggorokan dan demam ini.