Rasa sakit pada tenggorokan adalah keluhan umum yang bisa sangat mengganggu aktivitas harian. Namun, ketika rasa sakit itu tidak berhenti di area kerongkongan, melainkan menjalar hingga ke area telinga, banyak orang mulai merasa khawatir. Fenomena tenggorokan sakit sampai ke telinga ini bukanlah mitos, melainkan manifestasi dari kondisi medis tertentu yang melibatkan jaringan saraf yang saling terhubung.
Rasa sakit yang menjalar ini sering kali dirasakan sebagai nyeri tajam saat menelan, atau sensasi nyeri yang tumpul di salah satu sisi telinga (otalgia). Memahami akar permasalahannya sangat penting untuk mendapatkan penanganan yang tepat, karena mengobati telinga secara langsung mungkin tidak akan efektif jika sumber masalahnya ada di tenggorokan.
Keterkaitan antara tenggorokan dan telinga disebabkan oleh sistem persarafan yang serupa. Beberapa saraf kranial, seperti Saraf Vagus (Saraf Kranial X) dan Saraf Glossofaringeal (Saraf Kranial IX), memiliki jalur yang melewati kedua area tersebut. Ketika salah satu area mengalami peradangan parah, sinyal nyeri dapat "dibaca" oleh otak sebagai rasa sakit di area persarafan lain yang terhubung.
Beberapa kondisi medis utama yang sering menyebabkan gejala ini meliputi:
Ini adalah penyebab paling umum. Ketika amandel (tonsil) atau faring (tenggorokan belakang) meradang karena infeksi virus (seperti flu biasa atau COVID-19) atau bakteri (seperti Streptococcus penyebab radang tenggorokan), pembengkakan dan peradangan yang signifikan dapat menekan atau merangsang saraf yang menuju ke telinga tengah. Rasa sakitnya cenderung sangat terasa saat menelan.
Meskipun ini adalah infeksi telinga, cairan atau nanah yang menumpuk di telinga tengah dapat menyebabkan tekanan hebat yang merambat ke belakang melalui saluran Eustachius hingga terasa hingga ke tenggorokan. Dalam kasus ini, nyeri telinga biasanya lebih dominan, diikuti dengan rasa tidak nyaman di tenggorokan.
Ini adalah kondisi serius di mana kantong nanah terbentuk di sekitar amandel. Rasa sakit yang ditimbulkan sangat hebat dan hampir selalu menyebabkan nyeri menjalar yang signifikan ke telinga ipsilateral (sisi telinga yang sama dengan abses).
Asam lambung yang naik (refluks) dapat mengiritasi lapisan tenggorokan (laring dan faring). Iritasi kronis ini sering menyebabkan sensasi panas, nyeri menelan, dan kadang-kadang nyeri yang dirasakan menjalar hingga ke telinga, terutama saat malam hari atau setelah makan.
Jika gejala masih tergolong ringan, ada beberapa cara rumahan yang bisa meredakan ketidaknyamanan tenggorokan sakit sampai ke telinga:
Meskipun banyak kasus membaik dengan perawatan mandiri, konsultasi medis menjadi wajib jika Anda mengalami tanda-tanda bahaya berikut, karena ini bisa mengindikasikan infeksi bakteri yang memerlukan antibiotik atau kondisi yang lebih serius:
Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik, termasuk melihat kondisi tenggorokan dan mungkin melakukan tes usap (swab test) untuk mendeteksi bakteri. Penanganan medis yang tepat akan mengobati sumber infeksi, sehingga rasa sakit yang menjalar ke telinga pun akan hilang seiring meredanya peradangan utama di tenggorokan.