Amandel, atau tonsil, adalah sepasang jaringan limfoid yang terletak di bagian belakang tenggorokan. Fungsinya adalah sebagai garda pertahanan pertama tubuh terhadap infeksi yang masuk melalui mulut dan hidung. Namun, ketika amandel sering meradang (tonsilitis) atau membengkak secara kronis, hal ini dapat menimbulkan ketidaknyamanan signifikan dan memerlukan penanganan medis yang tepat, yaitu terapi amandel.
Terapi amandel merujuk pada serangkaian prosedur medis dan perawatan yang dilakukan untuk mengatasi peradangan, infeksi berulang, atau pembesaran amandel yang mengganggu fungsi normal. Pilihan terapi sangat bergantung pada penyebab kondisi pasien, tingkat keparahan gejala, dan usia.
Sebelum menentukan terapi yang paling sesuai, dokter akan mengidentifikasi penyebab utama masalah amandel. Beberapa kondisi yang paling umum meliputi:
Pada kasus infeksi ringan atau tonsilitis yang baru pertama kali terjadi, terapi konservatif biasanya menjadi langkah awal yang direkomendasikan:
Jika terapi non-bedah gagal atau kondisi amandel sangat parah, prosedur pembedahan yang disebut tonsilektomi (pengangkatan amandel) mungkin diperlukan. Indikasi utama untuk operasi meliputi:
Tonsilektomi saat ini sering dilakukan menggunakan teknik modern seperti kauter (pembakaran) atau laser, yang bertujuan meminimalkan perdarahan dan mempercepat pemulihan dibandingkan metode lama. Meskipun demikian, pemulihan pasca-operasi tetap memerlukan perhatian ketat terhadap diet cair dan menghindari aktivitas berat selama periode penyembuhan.
Baik setelah menjalani terapi antibiotik maupun operasi, pemulihan adalah kunci. Bagi pasien tonsilitis, penting untuk menyelesaikan seluruh dosis antibiotik meskipun gejala sudah hilang. Bagi pasien pasca-tonsilektomi, diet lunak selama beberapa hari sangat dianjurkan.
Pencegahan kekambuhan berfokus pada peningkatan sistem imun dan menjaga kebersihan mulut dan tenggorokan. Mencuci tangan secara teratur, menghindari kontak dengan orang sakit, dan memastikan ventilasi udara yang baik di rumah dapat mengurangi risiko infeksi saluran pernapasan atas yang sering menjadi pemicu radang amandel.
Kesimpulannya, terapi amandel harus selalu dipandu oleh diagnosis dokter THT. Jangan pernah menunda konsultasi jika Anda atau anak Anda mengalami demam tinggi yang disertai nyeri tenggorokan hebat, kesulitan menelan, atau gangguan tidur akibat pembengkakan amandel.