Surat An-Nas adalah surat ke-114 dan merupakan surat terakhir dalam Al-Qur'an. Surat ini tergolong surat pendek yang memiliki makna mendalam, terutama dalam memohon perlindungan kepada Allah SWT dari segala macam kejahatan dan godaan, khususnya bisikan jahat dari jin dan manusia.
Tiga ayat pertama dari surat ini secara spesifik memperkenalkan konsep permohonan perlindungan kepada Tuhan, Rabb, Raja, dan Ilah sekalian manusia. Pemahaman akan ayat-ayat ini sangat penting sebagai benteng spiritual harian.
Tiga ayat pertama ini merupakan fondasi utama dari surat An-Nas. Ayat pertama, "Aku berlindung kepada Rabbun Nas," menegaskan bahwa Allah adalah pemelihara dan pengatur urusan setiap manusia. Kata "Rabb" mencakup makna pencipta, pendidik, dan pengatur yang paling sempurna.
Ayat kedua memperkenalkan sifat kepemilikan mutlak Allah atas manusia, yaitu "Malikin Nas" (Raja manusia). Status ini menjadikan-Nya satu-satunya otoritas yang berhak ditaati dan ditaati di seluruh semesta, termasuk dalam hal menjaga dari bahaya. Penekanan pada kata 'Raja' ini mengingatkan bahwa meskipun manusia merasa memiliki kekuasaan di bumi, kekuasaan tertinggi ada di tangan-Nya.
Kemudian, ayat ketiga memperkuat konsep ini dengan menggunakan kata "Ilahin Nas" (Ilah manusia). "Ilah" berarti Zat yang berhak disembah. Dengan menyebutkan Rabb, Malik, dan Ilah secara berurutan, Al-Qur'an membangun argumen berlapis mengapa hanya kepada Allah-lah kita harus berlindung: karena Dialah Pemelihara, Raja, dan satu-satunya yang layak disembah oleh seluruh umat manusia.
Ayat-ayat ini sering diucapkan sebagai perlindungan terhadap godaan setan (syaitan) yang berusaha menyesatkan manusia dalam berbagai aspek kehidupan. Permohonan ini dilakukan secara sadar dan penuh penyerahan diri, mengakui keterbatasan diri manusia dalam menghadapi segala jenis kejahatan tersembunyi maupun yang tampak.
Memahami terjemahan Surat An-Nas ayat 1-3 secara mendalam membantu seorang Muslim menempatkan posisinya di hadapan Sang Pencipta, yaitu sebagai makhluk yang membutuhkan perlindungan absolut dari Rabb, Malik, dan Ilah-nya yang Maha Kuasa. Pengulangan kata "An-Nas" (manusia) menekankan bahwa perlindungan ini adalah hak universal bagi setiap insan di muka bumi.