Amplas, atau kertas ampelas, adalah alat abrasif penting yang digunakan dalam berbagai pekerjaan, mulai dari pertukangan kayu, otomotif, hingga penghalusan permukaan logam dan dinding. Namun, memilih amplas yang tepat sering kali membingungkan karena adanya sistem penomoran yang berbeda-beda. Memahami tingkatan amplas sangat krusial untuk mencapai hasil akhir yang diinginkan, baik itu untuk menghilangkan material kasar (pengamplasan kasar) maupun untuk hasil akhir yang sangat halus (finishing).
Apa Itu Grading Amplas (Grit Number)?
Angka yang tertera pada amplas dikenal sebagai "grit number" (nomor grit). Angka ini menunjukkan tingkat kekasaran atau kehalusan partikel abrasif yang menempel pada kertas backing. Standar yang paling umum digunakan secara internasional adalah standar FEPA (Federation of European Producers of Abrasives) atau standar ANSI (American National Standards Institute).
Prinsip dasarnya sangat sederhana:
- Grit Rendah (Angka Kecil, misalnya 40, 60): Menunjukkan amplas yang sangat kasar. Digunakan untuk menghilangkan material dengan cepat, meratakan permukaan yang tidak rata, atau menghilangkan lapisan cat tebal.
- Grit Tinggi (Angka Besar, misalnya 400, 600 ke atas): Menunjukkan amplas yang sangat halus. Digunakan untuk tahap akhir penghalusan sebelum pengecatan atau pelapisan, memberikan permukaan yang licin seperti kaca.
Kategori Utama Tingkatan Amplas
Secara umum, tingkatan amplas dapat dikelompokkan menjadi tiga kategori utama berdasarkan fungsinya dalam proses kerja:
1. Amplas Kasar (Coarse Grit: Grit 40 hingga 80)
Amplas dalam rentang ini dirancang untuk pekerjaan berat. Grit rendah berfungsi untuk menghilangkan banyak material dalam waktu singkat. Ini sering digunakan ketika Anda memulai proyek pada kayu mentah yang permukaannya belum rata, menghilangkan pernis lama yang tebal, atau membentuk tepi kasar pada logam. Penggunaan grit yang terlalu halus pada tahap awal hanya akan memakan waktu dan tidak efektif.
2. Amplas Sedang (Medium Grit: Grit 100 hingga 180)
Setelah pekerjaan berat selesai menggunakan grit kasar, Anda perlu beralih ke grit sedang. Grit sedang berfungsi untuk menghaluskan goresan yang ditinggalkan oleh amplas kasar sebelumnya. Ini adalah tahap transisi penting. Misalnya, jika Anda memulai dengan grit 60, langkah selanjutnya yang logis adalah 120, bukan langsung melompat ke 400. Transisi bertahap memastikan permukaan menjadi semakin rata.
3. Amplas Halus (Fine Grit: Grit 220 ke Atas)
Amplas halus hingga super halus (grit 220, 320, 400, 600, 1000, dst.) digunakan untuk finishing. Grit 220 biasanya merupakan batas akhir untuk pekerjaan kayu sebelum diaplikasikan lapisan primer. Untuk logam atau persiapan permukaan yang akan diberi lapisan akhir mengkilap (seperti pernis mobil), grit yang lebih tinggi seperti 600, 1000, atau bahkan 2000 mungkin diperlukan.
Contoh Penerapan Tingkatan Amplas Berdasarkan Material
Urutan penggunaan amplas harus selalu dimulai dari yang kasar menuju yang halus. Berikut adalah ilustrasi umum:
| Tujuan Pekerjaan | Rentang Grit yang Disarankan | Fungsi Utama |
|---|---|---|
| Menghilangkan Cat Tebal / Meratakan Kayu Mentah | 40 - 60 | Abrasif, Penghapusan Material Cepat |
| Menghilangkan Goresan Amplas Kasar | 80 - 120 | Pembentukan Awal Permukaan |
| Penghalusan Menengah Sebelum Finishing | 150 - 220 | Mempersiapkan untuk Primer / Sealer |
| Finishing Akhir Kayu (Sebelum Varnish) | 240 - 320 | Permukaan Sangat Halus |
| Wet Sanding (Pengecatan Mobil) | 800 - 2000 | Menghilangkan "Orange Peel" atau Bintik |
Visualisasi Kekasaran Amplas
Gambar di atas memberikan gambaran visual sederhana: amplas dengan grit rendah memiliki partikel abrasif yang lebih besar dan jarang, menyebabkan goresan dalam. Sebaliknya, amplas dengan grit tinggi memiliki partikel yang sangat kecil dan rapat, menghasilkan permukaan yang nyaris tanpa cacat visual.
Tips Penting Dalam Menggunakan Tingkatan Amplas
Kesalahan paling umum adalah melompati terlalu banyak tingkatan grit. Jika Anda menggunakan amplas grit 80, lalu langsung beralih ke grit 400, maka permukaan kayu Anda masih akan menampilkan pola goresan dari grit 80. Partikel grit 400 tidak cukup kasar untuk "memakan" dan menghaluskan goresan yang ditinggalkan oleh grit 80.
Aturan praktis yang baik adalah: jangan pernah melompati lebih dari dua kali lipat nomor grit antar tahapan. Contoh urutan yang baik adalah 80 → 120 → 180 → 220. Ini memastikan setiap tahap membersihkan bekas tahap sebelumnya dengan efisien. Selalu bersihkan debu permukaan secara menyeluruh di antara setiap pergantian grit agar debu kasar tidak menggores permukaan yang baru saja Anda haluskan.
Memahami tingkatan amplas adalah kunci untuk menghemat waktu dan mendapatkan hasil akhir yang profesional. Dengan memilih grit yang tepat untuk pekerjaan yang tepat, Anda mengontrol seberapa banyak material yang dihilangkan dan seberapa halus permukaan yang akan Anda dapatkan.