Surah Al-Imran merupakan salah satu surah terpanjang dalam Al-Qur'an yang menyimpan banyak hikmah dan pelajaran mendalam bagi umat Islam. Di dalamnya terdapat berbagai ayat yang membimbing, memperingatkan, dan menguatkan keimanan. Salah satu ayat yang sangat penting dan sering dibahas adalah Al-Imran ayat 10. Ayat ini memberikan peringatan tegas tentang ketidakberdayaan segala sesuatu di dunia, baik itu kekayaan, kekuasaan, maupun keluarga, di hadapan ketetapan dan kekuasaan mutlak Allah SWT.
Ayat Al-Imran ayat 10 berbunyi:
Artinya: "Sesungguhnya orang-orang yang kafir, baik harta benda maupun anak-anak mereka, sedikit pun tidak dapat menolong mereka dari (azab) Allah. Mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya."
Ayat ini dengan sangat jelas menyampaikan bahwa bagi orang-orang yang mengingkari kebenaran Allah (kafir), segala bentuk materi dan kekuatan duniawi yang mereka miliki tidak akan memberikan manfaat sama sekali di hadapan siksaan Allah. Harta yang melimpah ruah, anak keturunan yang banyak dan berkuasa, semuanya menjadi tidak berarti ketika datang hari perhitungan.
Poin penting yang ditekankan adalah kata "sedikit pun tidak dapat menolong". Ini menegaskan kesia-siaan segala upaya duniawi jika tidak didasari oleh keimanan yang benar dan ketaatan kepada Allah. Ayat ini berfungsi sebagai pengingat yang kuat agar manusia tidak terlalu terbuai oleh gemerlap duniawi. Banyak orang sering kali mengandalkan harta, jabatan, atau koneksi keluarga sebagai sumber kekuatan dan keamanan mereka. Namun, ayat ini mematahkan ilusi tersebut dan mengingatkan bahwa sumber kekuatan sejati hanyalah Allah SWT.
Selanjutnya, ayat ini secara tegas menyebutkan konsekuensi dari kekufuran, yaitu menjadi "penghuni neraka" dan kekal di dalamnya. Ini adalah peringatan keras tentang keseriusan kekufuran dalam pandangan Islam. Kekufuran bukan hanya sekadar ketidakpercayaan, tetapi juga penolakan terhadap tanda-tanda Allah, pengingkaran terhadap kebenaran risalah-Nya, dan sering kali diikuti oleh kesombongan serta keengganan untuk tunduk kepada-Nya.
Istilah "kekal di dalamnya" (خَٰلِدُونَ) menunjukkan kedalaman dan lamanya hukuman bagi mereka yang mati dalam keadaan kafir. Hal ini menekankan pentingnya menjaga keimanan sepanjang hidup dan terus berusaha untuk mendekatkan diri kepada Allah, bukan hanya saat sehat atau beruntung, tetapi dalam segala kondisi.
Meskipun ayat ini secara spesifik berbicara tentang orang-orang kafir, terdapat pelajaran berharga bagi umat beriman. Pertama, ayat ini mengingatkan untuk tidak meniru jalan kekufuran dan tidak menggantungkan harapan pada selain Allah. Kekayaan dan keluarga seharusnya menjadi sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah, bukan menjadi penghalang. Harta bisa menjadi fitnah jika digunakan untuk kemaksiatan, dan anak bisa menjadi sumber kesedihan jika mereka tidak saleh.
Kedua, ayat ini mendorong kita untuk senantiasa menjaga dan memperkuat iman. Iman adalah investasi terbesar yang akan menolong kita di dunia dan akhirat. Dengan iman yang kokoh, kita akan memiliki kekuatan untuk menghadapi cobaan, menolak godaan dunia, dan senantiasa berpegang teguh pada ajaran Allah. Harta dan anak-anak yang saleh, diiringi dengan keimanan, justru akan menjadi sumber kebaikan dan keberkahan yang akan dihisab oleh Allah dengan rahmat-Nya, bukan azab-Nya.
Ketiga, ayat ini mengajarkan tentang keadilan Allah. Allah memberikan balasan sesuai dengan amal perbuatan. Bagi mereka yang kafir dan menolak kebenaran, ada azab yang setimpal. Ini juga berarti bahwa bagi orang yang beriman dan beramal saleh, ada pahala dan balasan yang indah di sisi-Nya.
Al-Imran ayat 10 adalah pengingat yang vital bahwa kesuksesan sejati bukanlah diukur dari kekayaan materi atau jumlah keturunan, melainkan dari kedekatan kita kepada Allah dan keikhlasan dalam beribadah. Ayat ini menjadi mercusuar yang menerangi jalan bagi setiap mukmin, mengingatkan untuk senantiasa memprioritaskan urusan akhirat di atas segala urusan duniawi. Dengan memahami dan merenungkan ayat ini, semoga kita semakin teguh dalam keimanan, terhindar dari jebakan duniawi, dan senantiasa berada dalam lindungan serta rahmat Allah SWT.