Al Imran 116-120: Tanda Kebesaran dan Peringatan Allah

Tanda Kebesaran

Surah Al-Imran merupakan salah satu surah Madaniyah yang memiliki banyak ayat penuh hikmah dan petunjuk bagi umat Islam. Di antara ayat-ayatnya yang mendalam, terdapat rentetan ayat mulai dari Al Imran 116 hingga Al Imran 120. Rangkaian ayat ini memberikan gambaran tentang bagaimana Allah SWT membandingkan orang-orang kafir dengan sesuatu yang fana dan tidak bernilai di hadapan-Nya, sekaligus memberikan peringatan keras serta petunjuk bagi orang beriman. Memahami makna mendalam dari Al Imran 116 hingga Al Imran 120 sangat penting untuk memperkuat keyakinan dan kesadaran kita sebagai hamba Allah.

Tanda-Tanda Kebesaran dan Perbandingan Orang Kafir

Ayat Al Imran 116 menjelaskan tentang orang-orang kafir. Allah SWT berfirman:

إِنَّ ٱلَّذِينَ كَفَرُوا۟ بِأَمْوَٰلِهِمْ وَأَنفُسِهِمْ لَن يُغْنُوا۟ عَنكُم مِّنَ ٱللَّهِ شَيْـًٔا ۗ وَأُو۟لَـٰٓئِكَ أَصْحَـٰبُ ٱلنَّارِ ۖ هُمْ فِيهَا خَـٰلِدُونَ

"Sesungguhnya orang-orang yang kafir, harta benda dan anak-anak mereka, tidak dapat menolong mereka sedikit pun dari siksa Allah. Mereka itu adalah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya."

Ayat ini secara tegas menyatakan bahwa segala sesuatu yang dimiliki orang kafir, baik itu kekayaan berlimpah maupun keturunan yang banyak, tidak akan mampu melindungi mereka dari murka Allah SWT. Perbandingan ini menekankan betapa rapuhnya duniawi jika tidak dibarengi dengan keimanan. Harta dan anak-anak hanyalah ujian dan kesenangan sementara. Pada hakikatnya, mereka yang menolak kebenaran dan mengingkari Allah akan menjadi penghuni neraka abadi.

Perbandingan dengan Tumbuh-tumbuhan Bumi

Kemudian, ayat Al Imran 117 memberikan perbandingan yang lebih konkret mengenai bagaimana amalan orang kafir tersebut sia-sia, seperti halnya tumbuh-tumbuhan yang tumbuh di bumi:

مَثَلُ مَا يُنفِقُونَ فِى هَـٰذِهِ ٱلْحَيَوٰةِ ٱلدُّنْيَا كَمَثَلِ رِيحٍ فِيهَا صِرٌّ أَصَابَتْ حَرْثَ قَوْمٍ ظَلَمُوٓا۟ أَنفُسَهُمْ فَأَهْلَكَتْهُ ۚ وَمَا ظَلَمَهُمُ ٱللَّهُ وَلَـٰكِنْ أَنفُسَهُمْ يَظْلِمُونَ

"Perumpamaan nafkah yang mereka belanjakan di dunia ini adalah seperti angin kencang yang mengandung hawa dingin, yang menimpa tanaman kaum yang telah menganiaya diri sendiri, lalu angin itu membinasakannya. Allah tidak menganiaya mereka, tetapi merekalah yang menganiaya diri sendiri."

Perumpamaan ini sangat jelas. Amalan kebaikan yang mereka lakukan di dunia ini, misalnya sedekah atau membangun sarana publik, jika dilakukan tanpa dilandasi keimanan yang benar dan niat karena Allah, maka akan musnah seperti tanaman yang rusak diterpa angin badai yang dingin. Hembusan angin yang dingin (shirr) melambangkan kerusakan yang datang tiba-tiba dan menghancurkan segalanya. Ini menjadi peringatan bahwa amalan sekecil apapun akan bernilai jika dilandasi keikhlasan dan keimanan kepada Allah SWT. Sebaliknya, tanpa itu, segala usaha akan menjadi sia-sia.

Orang Beriman dan Peringatan Keras

Setelah menjelaskan nasib orang kafir, ayat Al Imran 118 beralih pada peringatan untuk orang-orang beriman agar tidak menjadikan orang kafir sebagai teman atau pelindung:

يَـٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ لَا تَتَّخِذُوا۟ بِطَانَةً مِّن دُونِكُمْ لَا يَأْلُونَكُمْ خَبَالًا ۗ وَدُّوا۟ مَا عَنِتُّمۡ ۖ قَدْ بَدَتِ ٱلْبَغْضَآءُ مِنْ أَفْوَٰهِهِمْ وَمَا تُخْفِى صُدُورُهُمْ أَكْبَرُ ۚ قَدْ بَيَّنَّآ لَكُمْ ءَايَـٰتٍ ۖ إِن كُنتُمْ تَعْقِلُونَ

"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang kafir menjadi wazir (teman kepercayaan) dari orang-orang muhajirin selain dari kalanganmu. Mereka tidak henti-hentinya (menimbulkan) kemudharatan bagimu. Mereka menyukai apa yang menyusahkanmu. Telah nyata kebencian dari mulut mereka, dan apa yang tersembunyi di dalam hati mereka lebih besar lagi. Sungguh telah Kami terangkan kepadamu ayat-ayat (Kami), jika kamu memahaminya."

Ayat ini memberikan petunjuk yang sangat penting: hindarilah mengambil orang-orang kafir sebagai orang kepercayaan, pembantu, atau penasihat yang dekat dengan urusan-urusan penting kaum Muslimin. Mereka tidak akan pernah menginginkan kebaikan bagi kaum beriman, bahkan mereka akan selalu mencari cara untuk merusak dan menyusahkan. Kebencian mereka terhadap Islam telah terlihat jelas dari ucapan mereka, dan apa yang tersembunyi di hati mereka jauh lebih besar dari itu.

Janji Allah untuk Orang Beriman

Namun, bagi orang-orang beriman yang teguh pada agamanya, Allah SWT menjanjikan balasan yang berlipat ganda. Ayat Al Imran 119 menyebutkan:

هَـٰٓأَنتُمۡ أُو۟لَـٰٓئِكُمۡ تُحِبُّونَهُمۡ وَلَا يُحِبُّونَكُمۡ وَتُؤْمِنُونَ بِٱلْكِتَـٰبِ كُلِّهِۦ وَإِذَا لَقُوكُمْ قَالُوٓا۟ ءَامَنَّا وَإِذَا خَلَوْا۟ عَضُّوا۟ عَلَيْكُمُ ٱلْأَنَامِلَ مِنَ ٱلْغَيْظِ ۚ قُلۡ مُوتُوا۟ بِغَيْظِكُمۡ ۗ إِنَّ ٱللَّهَ عَلِيمٌۢ بِذَاتِ ٱلصُّدُورِ

"Beginilah kamu, kamu menyukai mereka, padahal mereka tidak menyukaimu, dan kamu beriman kepada semua kitab. Apabila mereka menjumpaimu, mereka mengatakan: 'Kami beriman', padahal apabila mereka bersembunyi, mereka menggigit jari mereka dari kemarahan terhadapmu. Katakanlah (kepada mereka): 'Matilah kamu karena kemarahanmu'. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala isi hati."

Ayat ini melanjutkan peringatan dengan membandingkan kecenderungan orang beriman yang mudah berbaik hati kepada orang kafir, padahal orang kafir membalasnya dengan permusuhan. Mereka bersikap manis di hadapan orang beriman, namun di belakang mereka penuh dengan kebencian dan pengkhianatan. Ayat ini juga menggarisbawahi betapa orang beriman meyakini seluruh kitab suci, sedangkan orang kafir hanya mengingkari Islam.

Peringatan Terakhir dan Keutamaan Sabar serta Takwa

Terakhir, ayat Al Imran 120 memberikan kesimpulan berupa peringatan keras sekaligus solusi bagi orang beriman:

إِن تَمْسَسْكُمْ حَسَنَةٌ تَسُؤْهُمْ وَإِن تُصِبْكُمْ سَيِّئَةٌ يَفْرَحُوا۟ بِهَا ۗ وَإِن تَصْبِرُوا۟ وَتَتَّقُوٓا۟ لَا يَضُرُّكُمْ كَيْدُهُمْ شَيْـًٔا ۗ إِنَّ ٱللَّهَ بِمَا يَعْمَلُونَ مُحِيطٌ

"Jika kamu memperoleh kebaikan, mereka merasa tidak senang, tetapi jika kamu ditimpa bencana, mereka bergembira karenanya. Jika kamu bersabar dan bertakwa, niscaya tipu daya mereka sedikit pun tidak akan mendatangkan kemudharatan kepadamu. Sesungguhnya Allah Maha Meliputi segala apa yang mereka kerjakan."

Ayat ini adalah inti dari peringatan. Kebaikan yang menimpa orang beriman akan membuat orang kafir iri dan tidak senang, sedangkan kesulitan yang menimpa kaum Muslimin akan membuat mereka bersorak gembira. Ini menunjukkan permusuhan yang mendalam. Namun, Allah memberikan solusi jitu: kesabaran dan ketakwaan. Dengan kesabaran menghadapi ujian dan ketakwaan kepada Allah, segala rencana jahat dan tipu daya mereka tidak akan mampu membahayakan sedikit pun. Keutamaan sabar dan takwa adalah tameng terkuat bagi seorang mukmin.

Secara keseluruhan, Al Imran 116 hingga Al Imran 120 mengajarkan kepada kita pentingnya memahami hakikat duniawi yang fana, berhati-hati dalam berinteraksi dengan orang-orang yang tidak memiliki keimanan, serta senantiasa menguatkan diri dengan kesabaran dan ketakwaan kepada Allah SWT. Ayat-ayat ini adalah pengingat agar kita senantiasa waspada dan tidak mudah terbuai oleh dunia, serta menjaga hubungan baik sesama mukmin dengan pondasi keimanan yang kokoh.

🏠 Homepage