Dalam dunia pengujian kualitas air, baik untuk keperluan industri, lingkungan, maupun pengolahan air minum, parameter Chemical Oxygen Demand (COD) memegang peranan krusial. COD mengukur jumlah oksigen yang dibutuhkan untuk mengoksidasi senyawa organik dalam air secara kimia. Nilai COD yang tinggi umumnya mengindikasikan tingkat polusi organik yang juga tinggi. Untuk mendapatkan hasil pengukuran COD yang akurat, diperlukan alat ukur COD yang tepat dan terkalibrasi.
Pengukuran COD sangat vital karena beberapa alasan:
Secara umum, alat ukur COD dapat dikategorikan berdasarkan metode pengukurannya:
Metode ini adalah yang paling umum digunakan di laboratorium. Prosesnya melibatkan reaksi kimia antara sampel air dan reagen oksidator kuat (biasanya kalium dikromat) dalam kondisi asam dan panas. Senyawa organik dalam sampel akan teroksidasi, dan zat sisa oksidator akan bereaksi membentuk senyawa berwarna. Intensitas warna inilah yang kemudian diukur menggunakan spektrofotometer atau colorimeter pada panjang gelombang tertentu. Semakin pekat warnanya, semakin tinggi nilai COD-nya.
Alat yang digunakan dalam metode ini biasanya terdiri dari:
Keunggulan metode ini adalah akurasi yang tinggi dan kemampuan mengukur rentang konsentrasi COD yang luas. Namun, memerlukan beberapa langkah persiapan sampel dan alat yang lebih kompleks.
Untuk pemantauan di lapangan atau pengujian cepat, tersedia alat ukur COD portabel yang menggunakan prinsip reagen tabung (pre-packaged vials). Sampel air dicampur dengan reagen dalam tabung reaksi tertutup, kemudian dipanaskan dalam inkubator portabel. Setelah reaksi, tabung reaksi tersebut diukur menggunakan alat pembaca (reader) yang terintegrasi atau terpisah.
Alat ini menawarkan kemudahan penggunaan, kecepatan, dan mobilitas. Cocok untuk pengambilan keputusan cepat di lokasi tanpa perlu kembali ke laboratorium.
Meskipun semakin jarang digunakan untuk pengukuran rutin karena lebih memakan waktu dan tenaga, metode titrasi masih menjadi dasar perhitungan COD. Metode ini melibatkan penambahan kalium dikromat sebagai oksidator dan asam sulfat, kemudian dipanaskan. Sisa kalium dikromat yang tidak bereaksi dititrasi dengan larutan feroammonium sulfat (FAS) menggunakan indikator ferroin. Konsentrasi COD dihitung berdasarkan jumlah FAS yang digunakan.
Memilih alat ukur COD yang tepat bergantung pada kebutuhan spesifik Anda. Beberapa faktor penting yang perlu dipertimbangkan meliputi:
Investasi pada alat ukur COD yang berkualitas adalah langkah penting untuk memastikan pengelolaan air yang bertanggung jawab, perlindungan lingkungan, dan kepatuhan terhadap regulasi.
Memahami parameter COD dan memilih alat ukur yang tepat adalah kunci dalam menjaga kelestarian sumber daya air kita. Dengan informasi yang akurat, kita dapat membuat keputusan yang lebih baik untuk mengelola dan melindungi lingkungan.