Memiliki perhiasan emas atau berencana membeli emas adalah investasi yang menarik. Namun, memastikan kemurnian emas yang Anda miliki atau beli adalah langkah krusial untuk mendapatkan nilai yang sesuai. Di sinilah alat ukur kadar emas berperan penting. Alat-alat ini membantu Anda memverifikasi persentase emas murni dalam suatu objek, memberikan ketenangan pikiran dan mencegah potensi kerugian.
Emas murni (24 karat) sangat lunak dan mudah berubah bentuk, sehingga jarang digunakan dalam bentuk murni untuk perhiasan. Untuk meningkatkan kekuatan, daya tahan, dan kadang-kadang warna, emas dicampur dengan logam lain seperti tembaga, perak, nikel, atau seng. Campuran inilah yang menentukan karatase emas. Misalnya, emas 18 karat mengandung 75% emas murni dan 25% logam lain.
Memiliki alat ukur kadar emas menjadi penting karena beberapa alasan:
Teknologi terus berkembang, begitu pula alat yang digunakan untuk mengukur kadar emas. Berikut beberapa jenis alat ukur kadar emas yang umum digunakan:
Ini adalah salah satu metode paling canggih dan akurat saat ini. Alat XRF menggunakan sinar-X untuk menganalisis komposisi elemen dalam suatu sampel tanpa merusak objek. Sinar-X ditembakkan ke objek, dan atom dalam objek tersebut akan memancarkan sinar-X sekunder dengan energi yang khas untuk setiap elemen. Dengan menganalisis energi dan intensitas sinar-X sekunder, alat ini dapat menentukan kadar setiap logam, termasuk emas, perak, tembaga, dan lainnya, dengan presisi tinggi.
Keunggulan: Non-destruktif (tidak merusak), cepat, akurat, dapat mengukur berbagai elemen, mudah digunakan.
Kekurangan: Relatif mahal dibandingkan metode lain, membutuhkan kalibrasi rutin.
Metode ini telah digunakan selama bertahun-tahun dan masih populer di kalangan pedagang emas tradisional dan perhiasan. Alat ukur kadar emas jenis ini menggunakan serangkaian asam nitrat yang memiliki kekuatan berbeda untuk menguji ketahanan emas. Sampel emas digosok pada batu uji (touchstone), lalu tetesan asam dari berbagai konsentrasi dioleskan pada goresan tersebut. Jika goresan tersebut tidak bereaksi atau tetap utuh, maka kadar emasnya sesuai dengan kekuatan asam yang digunakan. Kenaikan kadar emas biasanya ditandai dengan goresan yang tidak larut dalam asam yang lebih kuat.
Keunggulan: Relatif murah, portabel.
Kekurangan: Destruktif (meninggalkan goresan pada objek), membutuhkan pengalaman dan keahlian untuk interpretasi yang akurat, kurang presisi untuk campuran yang kompleks atau lapisan tipis.
Metode ini mengukur massa jenis (densitas) suatu objek. Emas murni memiliki massa jenis yang spesifik. Dengan menimbang objek dalam udara dan kemudian saat terendam dalam air, kita dapat menghitung massa jenisnya. Massa jenis yang berbeda dari emas murni dapat mengindikasikan adanya logam lain yang dicampurkan.
Keunggulan: Non-destruktif, biaya rendah.
Kekurangan: Kurang akurat jika objek memiliki rongga internal yang tidak terdeteksi atau jika campurannya sangat sedikit. Tidak efektif untuk mendeteksi lapisan emas tipis.
Alat ini bekerja dengan cara mengalirkan arus listrik kecil melalui sampel emas. Alat ini mengukur konduktivitas atau resistansi listrik yang dihasilkan. Perbedaan konduktivitas antara emas murni dan paduan emas yang berbeda memungkinkan alat ini untuk memperkirakan kadar emas. Beberapa model mungkin memerlukan kontak langsung dengan permukaan emas.
Keunggulan: Cepat, portabel, umumnya non-destruktif.
Kekurangan: Akurasi bisa bervariasi tergantung kualitas alat dan ketebalan lapisan emas. Mungkin tidak seakurat XRF.
Pemilihan alat ukur kadar emas sangat bergantung pada kebutuhan Anda:
Pastikan untuk membaca instruksi penggunaan dengan cermat dan melakukan kalibrasi (jika diperlukan) pada alat Anda untuk mendapatkan hasil yang paling akurat. Dengan memanfaatkan alat ukur kadar emas yang tepat, Anda dapat berinvestasi dan bertransaksi emas dengan lebih percaya diri.