Ilustrasi Tetesan Air Simbolis
Ketika mendengar kata "alergi", kebanyakan orang langsung membayangkan reaksi tubuh terhadap serbuk sari, debu, makanan tertentu, atau bulu hewan. Namun, pernahkah Anda mendengar tentang alergi air? Ya, kondisi ini memang ada, meskipun sangat langka dan sering kali disalahpahami. Alergi air, secara medis dikenal sebagai aquagenic urticaria, adalah kondisi di mana kulit bereaksi negatif terhadap kontak dengan air, terlepas dari suhu atau sumbernya. Ini bisa menjadi mimpi buruk bagi penderitanya, karena air adalah kebutuhan mendasar dalam kehidupan sehari-hari.
Aquagenic urticaria adalah penyakit kulit langka yang menyebabkan timbulnya ruam gatal (biduran) segera setelah kulit bersentuhan dengan air. Reaksi ini dapat terjadi pada siapa saja, pria maupun wanita, dan biasanya mulai muncul pada masa pubertas. Hebatnya, kondisi ini tidak memandang suhu air; air dingin, hangat, maupun panas dapat memicu gejala yang sama. Bahkan, air mata, keringat, dan air hujan pun bisa menjadi penyebab iritasi yang menyakitkan.
Gejala utama dari aquagenic urticaria adalah timbulnya kemerahan dan rasa gatal yang intens pada area kulit yang terkena air. Ruam biasanya muncul dalam bentuk bintik-bintik kecil berwarna merah atau merah muda, seringkali dikelilingi oleh area kulit yang sedikit membengkak. Sensasi terbakar dan perih juga bisa menyertai rasa gatal. Gejala-gejala ini biasanya muncul dalam waktu 15 hingga 30 menit setelah kontak dengan air dan akan mereda dalam waktu 30 hingga 60 menit setelah area yang terkena dikeringkan.
Pada kasus yang lebih parah, gejala bisa lebih dari sekadar iritasi kulit. Beberapa penderita melaporkan kesulitan bernapas atau rasa sesak di dada saat air mengenai area kulit yang luas, meskipun ini sangat jarang terjadi. Kualitas hidup penderita dapat sangat terganggu, karena aktivitas sederhana seperti mandi, mencuci tangan, berenang, atau bahkan menangis bisa menimbulkan ketidaknyamanan yang signifikan.
Hingga saat ini, penyebab pasti dari aquagenic urticaria belum sepenuhnya dipahami oleh para ilmuwan dan dokter. Ada beberapa teori yang berkembang, namun belum ada yang terbukti secara definitif. Salah satu teori yang paling umum adalah bahwa air bereaksi dengan zat tertentu di dalam kulit, seperti sebum atau protein, dan menghasilkan senyawa yang memicu pelepasan histamin. Histamin inilah yang kemudian menyebabkan reaksi alergi berupa gatal dan ruam.
Teori lain menyebutkan bahwa air dapat merangsang saraf di kulit, atau bahwa kelenjar keringat di kulit memproduksi zat yang bereaksi dengan air. Ada juga kemungkinan bahwa faktor genetik berperan, meskipun kasus ini jarang diturunkan dalam keluarga. Penting untuk dicatat bahwa aquagenic urticaria berbeda dengan alergi terhadap klorin atau bahan kimia lain yang mungkin terkandung dalam air. Reaksi terjadi murni karena kontak dengan molekul air itu sendiri.
Diagnosis aquagenic urticaria biasanya dilakukan melalui tes provokasi air. Dokter akan memercikkan air dengan suhu kamar ke area kulit pasien dan mengamati apakah timbul reaksi yang khas. Jika gejala muncul, maka diagnosis aquagenic urticaria dapat ditegakkan.
Sayangnya, belum ada obat yang dapat menyembuhkan aquagenic urticaria secara permanen. Perawatan yang ada lebih difokuskan pada pengelolaan gejala dan pencegahan. Beberapa langkah yang dapat diambil antara lain:
Gaya hidup penderita aquagenic urticaria memang harus disesuaikan secara drastis. Mereka mungkin perlu menghindari olahraga yang menyebabkan banyak keringat, pekerjaan yang melibatkan kontak dengan air, dan bahkan berlibur ke daerah yang lembap atau berangin kencang. Dukungan psikologis juga penting, karena kondisi ini dapat menyebabkan isolasi sosial dan stres emosional.
Meskipun aquagenic urticaria merupakan kondisi yang sangat menantang, dengan pemahaman yang baik, diagnosis yang tepat, dan strategi penanganan yang efektif, penderitanya tetap dapat menjalani kehidupan yang berkualitas. Kesadaran masyarakat terhadap kondisi langka ini juga penting agar penderita tidak merasa sendirian dan mendapatkan dukungan yang mereka butuhkan.