Alergi Telur: Kenali Gejala dan Cara Mengatasinya

Ilustrasi orang dengan tanda silang di atas telur Awas Alergi Telur!

Ilustrasi simbol alergi telur.

Alergi telur adalah salah satu jenis alergi makanan yang paling umum terjadi, terutama pada anak-anak. Kondisi ini terjadi ketika sistem kekebalan tubuh bereaksi berlebihan terhadap protein yang terdapat dalam telur. Meskipun seringkali dialami sejak dini, alergi telur dapat terus berlanjut hingga usia dewasa pada sebagian individu.

Apa Itu Alergi Telur?

Tubuh seseorang yang alergi terhadap telur menganggap protein dalam telur sebagai ancaman. Akibatnya, sistem imun melepaskan senyawa kimia seperti histamin untuk "melawan" ancaman tersebut. Pelepasan inilah yang menyebabkan timbulnya gejala-gejala alergi.

Ada dua jenis protein utama dalam telur yang sering menjadi pemicu alergi: ovalbumin yang terdapat dalam putih telur, dan livetin serta apovitellin yang ada dalam kuning telur. Sebagian besar reaksi alergi disebabkan oleh protein di dalam putih telur. Penting untuk diingat bahwa alergi telur berbeda dengan intoleransi telur, di mana sistem pencernaan kesulitan mencerna telur tanpa melibatkan respons imun.

Gejala Alergi Telur

Reaksi alergi telur bisa bervariasi dari ringan hingga parah, dan biasanya muncul dalam beberapa menit hingga dua jam setelah mengonsumsi telur atau produk yang mengandung telur. Gejala yang paling umum meliputi:

Beberapa orang mungkin hanya mengalami gejala ringan seperti gatal di mulut atau tenggorokan, sementara yang lain bisa mengalami reaksi yang lebih luas di seluruh tubuh.

Diagnosis Alergi Telur

Jika Anda atau anak Anda dicurigai mengalami alergi telur, penting untuk berkonsultasi dengan dokter atau ahli alergi. Diagnosis biasanya melibatkan:

Penanganan dan Pencegahan

Penanganan utama alergi telur adalah menghindari konsumsi telur dan semua produk yang mengandung telur. Ini bisa menjadi tantangan karena telur seringkali menjadi bahan dasar dalam berbagai makanan, seperti kue, roti, pasta, mayones, dan saus.

Beberapa langkah penting dalam penanganan dan pencegahan meliputi:

Bisakah Alergi Telur Hilang?

Banyak anak yang mengalami alergi telur akan sembuh seiring bertambahnya usia. Sekitar 60-70% anak dengan alergi telur akan menunjukkan toleransi terhadap telur pada usia 5 tahun, dan angka ini terus meningkat hingga usia sekolah. Namun, pada beberapa individu, alergi telur bisa menetap hingga dewasa. Pemeriksaan rutin oleh dokter alergi sangat penting untuk memantau perkembangan kondisi ini.

Memahami alergi telur, mengenali gejalanya, dan mengetahui cara menghindarinya adalah kunci utama dalam mengelola kondisi ini. Dengan informasi yang tepat dan penanganan yang cermat, penderita alergi telur dapat tetap menjalani hidup yang sehat dan aktif.

🏠 Homepage