Mengenal dunia sihir dan Batu Bertuah
Simbol Dunia Sihir
Alur cerita Harry Potter dan Batu Bertuah dimulai dengan pengenalan seorang anak laki-laki bernama Harry Potter yang tinggal dalam keadaan menyedihkan di rumah kerabatnya, keluarga Dursley, di Privet Drive nomor empat. Harry adalah yatim piatu yang tidak mengetahui tentang warisan sihirnya. Ia sering diperlakukan buruk oleh keluarga Dursley, terutama oleh pamannya Vernon, bibinya Petunia, dan sepupunya Dudley. Kehidupannya berubah drastis ketika surat-surat aneh mulai berdatangan, yang kemudian diikuti oleh kunjungan Hagrid yang mengungkap kebenaran besar: Harry adalah seorang penyihir terkenal, "Anak yang Bertahan Hidup" karena ia selamat dari serangan Lord Voldemort, penyihir hitam terkuat yang membunuh orang tua Harry.
Setelah perjalanannya ke Diagon Alley untuk membeli perlengkapan sekolah, Harry memulai petualangan barunya di Sekolah Sihir Hogwarts. Ia segera mendapatkan dua sahabat karib yang akan menemaninya dalam berbagai petualangan: Ron Weasley, anak laki-laki dari keluarga penyihir yang ramah namun kurang mampu, dan Hermione Granger, gadis pintar yang sangat tekun belajar. Ketiganya ditempatkan di asrama Gryffindor.
Tahun pertama Harry di Hogwarts dipenuhi dengan pembelajaran sihir, bermain Quidditch (olahraga terbang menggunakan sapu), dan tentu saja, konflik. Salah satu konflik utama adalah persaingan sengit antara asrama Gryffindor dan Slytherin, yang semakin diperburuk oleh permusuhan Harry dengan Draco Malfoy, seorang siswa Slytherin yang sombong. Namun, hal yang lebih menarik perhatian Harry, Ron, dan Hermione adalah serangkaian kejadian misterius yang melibatkan lorong terlarang dan penjagaan ketat terhadap suatu benda rahasia di dalam sekolah.
Mereka bertiga menduga bahwa benda yang dijaga ketat itu adalah Batu Bertuah—sebuah objek legendaris yang diciptakan oleh Nicolas Flamel, yang mampu menghasilkan Elixir Kehidupan (membuat peminumnya abadi) dan mengubah logam biasa menjadi emas. Kecurigaan mereka tertuju pada Profesor Snape, guru ramuan yang sering bersikap dingin dan tampak membenci Harry. Harry meyakini bahwa Snape berusaha mencuri Batu Bertuah untuk mengembalikan kekuatan Voldemort.
Didorong oleh rasa penasaran dan kebutuhan untuk melindungi Batu Bertuah, Harry, Ron, dan Hermione memutuskan untuk menyelinap melewati perlindungan yang dipasang oleh para guru Hogwarts. Mereka harus melewati serangkaian tantangan yang dirancang untuk melindungi Batu Bertuah: melewati Fluffy (anjing berkepala tiga), melompat dari sapu terbang ke tanaman berbahaya (Devil's Snare), memecahkan teka-teki kunci terbang, bermain catur raksasa, menghadapi mantra logika yang rumit, dan akhirnya menghadapi ramuan pelindung.
Ketika Harry akhirnya mencapai ruangan terakhir sendirian, ia menemukan bahwa bukan Profesor Snape yang mencoba mengambil batu itu. Sosok di balik topeng Profesor Quirrell, guru Pertahanan Terhadap Ilmu Hitam yang pemalu,lah yang menjadi pelakunya. Terungkap bahwa Quirrell adalah pelayan Voldemort, dan wajah Voldemort yang menyerupai parasit tersembunyi di bagian belakang kepalanya. Voldemort memanfaatkan Quirrell untuk mendapatkan Batu Bertuah.
Harry bertarung melawan Quirrell/Voldemort. Berkat perlindungan cinta ibu yang diwariskan padanya, sentuhan Harry menyebabkan Quirrell terbakar. Harry berhasil menggagalkan rencana Voldemort untuk mendapatkan keabadian dan kekuasaan melalui Batu Bertuah. Batu Bertuah tersebut kemudian dihancurkan atas permintaan Dumbledore, kepala sekolah, untuk mencegahnya jatuh ke tangan yang salah lagi.
Cerita berakhir dengan perayaan akhir tahun di mana Gryffindor memenangkan Piala Asrama berkat poin-poin kejutan dari Dumbledore yang diberikan atas keberanian Harry, Ron, dan Hermione. Harry kembali ke rumah Dursley dengan pemahaman baru tentang siapa dirinya, tentang kekuatan cinta, persahabatan, dan keberanian yang ada dalam dirinya, menantikan petualangan sihir berikutnya.