Ketika menyentuh area leher atau tenggorokan dan mendapati adanya benjolan, wajar jika rasa cemas langsung muncul. Salah satu area yang sering mengalami pembengkakan atau munculnya benjolan adalah amandel (tonsil). Benjolan pada amandel bisa menjadi gejala dari berbagai kondisi, mulai dari infeksi ringan hingga masalah kesehatan yang lebih serius. Memahami apa penyebabnya adalah langkah pertama menuju penanganan yang tepat.
Penyebab Umum Benjolan pada Amandel
Benjolan pada amandel biasanya merupakan manifestasi dari pembengkakan (tonsilitis) yang disebabkan oleh respons imun tubuh terhadap serangan patogen. Berikut adalah beberapa penyebab utama:
1. Infeksi Bakteri (Streptococcus)
Penyebab paling umum adalah infeksi bakteri, terutama bakteri Streptococcus grup A. Infeksi ini menyebabkan tonsilitis akut, di mana amandel menjadi sangat bengkak, merah, terasa nyeri, dan terkadang muncul bintik-bintik putih atau kuning (nanah). Pembengkakan ini dirasakan sebagai benjolan saat disentuh atau dilihat.
2. Infeksi Virus
Virus seperti penyebab flu atau mononukleosis (dikenal sebagai "penyakit ciuman") juga dapat memicu peradangan dan pembengkakan amandel. Meskipun sering kali sembuh sendiri, pembengkakan yang terjadi bisa cukup signifikan.
3. Batu Amandel (Tonsilolit)
Batu amandel adalah kumpulan kalsium, sel mati, dan lendir yang mengeras dan terperangkap di celah-celah amandel. Meskipun ini lebih terasa seperti 'gumpalan' yang bisa lepas, ukurannya yang besar terkadang disalahartikan sebagai benjolan permanen. Batu amandel sering menimbulkan bau mulut tak sedap.
4. Kista
Kista (kantong berisi cairan) dapat terbentuk pada jaringan tonsil. Kista umumnya tidak nyeri kecuali jika terinfeksi, namun keberadaannya membuat permukaan amandel tampak tidak rata atau menonjol.
5. Perubahan Sel atau Kanker (Jarang Terjadi)
Meskipun sangat jarang, pembengkakan amandel yang menetap, tidak membaik setelah diobati, dan hanya terjadi pada satu sisi (asimetris) memerlukan perhatian medis serius karena bisa menjadi indikasi adanya keganasan (kanker orofaringeal atau limfoma). Ini biasanya disertai gejala lain seperti kesulitan menelan yang progresif atau penurunan berat badan tanpa sebab.
Kapan Harus Khawatir dan Segera ke Dokter?
Kebanyakan kasus pembengkakan amandel akan membaik dalam waktu satu minggu dengan pengobatan rumahan dan istirahat. Namun, beberapa tanda menunjukkan bahwa Anda perlu segera berkonsultasi dengan dokter THT (Telinga, Hidung, Tenggorokan):
- Benjolan Tidak Hilang: Pembengkakan tetap ada selama lebih dari dua minggu tanpa perbaikan.
- Asimetris: Hanya satu sisi amandel yang tampak jauh lebih besar daripada sisi lainnya.
- Kesulitan Bernapas: Pembengkakan sangat parah hingga mengganggu proses pernapasan, terutama saat tidur (mendengkur keras atau jeda napas).
- Nyeri Hebat: Rasa sakit yang luar biasa saat menelan, membuat sulit makan atau minum.
- Demam Tinggi dan Menggigil: Disertai gejala infeksi sistemik yang parah.
Langkah Penanganan untuk Benjolan Amandel
Penanganan sangat bergantung pada penyebab yang mendasari benjolan tersebut.
Penanganan Awal di Rumah:
Jika benjolan disertai radang ringan, Anda bisa mencoba langkah-langkah berikut:
- Istirahat Cukup: Membantu sistem imun melawan infeksi.
- Cairan Hangat: Minum teh herbal hangat dengan madu atau air garam hangat untuk meredakan nyeri tenggorokan.
- Obat Pereda Nyeri: Menggunakan parasetamol atau ibuprofen (sesuai dosis) untuk mengurangi nyeri dan peradangan.
Tindakan Medis Profesional:
Dokter mungkin akan melakukan pemeriksaan fisik, termasuk melihat bagian dalam tenggorokan, dan terkadang mengambil sampel usap tenggorokan (swab test) untuk mengidentifikasi apakah penyebabnya bakteri atau virus.
- Antibiotik: Jika terbukti infeksi bakteri, antibiotik akan diresepkan. Penting untuk menghabiskan seluruh dosis antibiotik.
- Kortikosteroid: Dalam kasus pembengkakan yang ekstrem, dokter mungkin memberikan obat anti-inflamasi kuat untuk mengurangi ukuran benjolan dengan cepat.
- Operasi Amandel (Tonsilektomi): Jika benjolan disebabkan oleh tonsilitis berulang (lebih dari 5-7 kali setahun) atau jika benjolan tersebut diduga ganas, pengangkatan amandel mungkin direkomendasikan.
Jangan pernah mencoba menusuk atau memencet benjolan pada amandel sendiri. Tindakan ini berisiko menyebabkan penyebaran infeksi atau trauma jaringan. Jika Anda khawatir dengan benjolan pada amandel Anda, konsultasi dengan profesional medis adalah langkah yang paling aman dan efektif.