Tenggorokan bernanah, atau sering disebut tonsilitis supuratif atau faringitis dengan eksudat, adalah kondisi yang sangat mengganggu. Kehadiran nanah berwarna putih atau kekuningan di area tonsil (amandel) atau dinding belakang tenggorokan menandakan adanya infeksi aktif yang sedang dilawan oleh sistem imun tubuh. Meskipun terasa menyakitkan dan mengkhawatirkan, kondisi ini biasanya disebabkan oleh beberapa pemicu utama yang perlu dikenali agar penanganan lebih tepat.
Penyebab Utama Tenggorokan Bernanah
Nanah adalah kumpulan sel darah putih yang mati, bakteri, dan jaringan yang rusak. Munculnya nanah hampir selalu mengindikasikan infeksi bakteri, namun virus juga bisa menjadi faktor predisposisi.
1. Infeksi Bakteri (Streptococcus)
Penyebab paling umum dan paling terkenal dari tenggorokan bernanah adalah infeksi bakteri. Bakteri yang paling sering bertanggung jawab adalah Streptococcus pyogenes, yang menyebabkan radang tenggorokan (Strep Throat).
- Gejala Khas: Biasanya muncul tiba-tiba, nyeri menelan hebat, demam tinggi, dan seringkali disertai bintik-bintik putih atau kuning (nanah) pada amandel yang kadang terlihat menyatu membentuk lapisan.
- Penting: Strep throat memerlukan pengobatan antibiotik spesifik karena jika tidak diobati, dapat meningkatkan risiko komplikasi serius seperti demam rematik atau glomerulonefritis.
2. Tonsilitis Bakteri Lainnya
Meskipun Strep Throat mendominasi, bakteri lain juga dapat menyebabkan tonsilitis yang menghasilkan nanah. Ini termasuk Staphylococcus aureus atau bakteri yang terkait dengan infeksi saluran pernapasan lainnya.
3. Mononukleosis Infeksiosa (Mono)
Dikenal juga sebagai "penyakit ciuman," mononukleosis disebabkan oleh virus Epstein-Barr (EBV). Meskipun disebabkan virus, infeksi Mono dapat menyebabkan peradangan amandel yang parah hingga tampak seperti nanah. Gejala yang menyertai biasanya lebih luas, seperti kelelahan ekstrem, pembengkakan kelenjar getah bening di leher, dan terkadang pembesaran limpa.
4. Abses Peritonsil
Ini adalah komplikasi dari radang tenggorokan atau tonsilitis yang tidak diobati tuntas. Nanah tidak hanya berada di permukaan tonsil, tetapi berkumpul membentuk kantong berisi nanah di belakang atau samping amandel. Abses peritonsil menyebabkan nyeri hebat, kesulitan membuka mulut (trismus), dan seringkali satu sisi tenggorokan terlihat jauh lebih bengkak daripada sisi lainnya. Kondisi ini memerlukan intervensi medis segera untuk mengeluarkan nanah.
5. Infeksi Virus Lainnya
Beberapa virus lain seperti Adenovirus atau virus yang menyebabkan Herpes Simplex dapat memicu radang tenggorokan hebat yang mungkin menyerupai kondisi bernanah, meskipun nanah yang sebenarnya (kumpulan sel imun) lebih jarang terjadi dibandingkan dengan bakteri.
Faktor Risiko yang Meningkatkan Peluang
Beberapa faktor dapat meningkatkan kerentanan seseorang terhadap infeksi yang menyebabkan tenggorokan bernanah:
- Usia: Anak-anak usia sekolah dan remaja lebih rentan terhadap Strep Throat.
- Kontak Dekat: Tinggal atau bekerja di lingkungan padat (sekolah, asrama) mempermudah penularan bakteri.
- Sistem Imun Lemah: Orang dengan daya tahan tubuh yang menurun lebih mudah terinfeksi.
- Kebiasaan Higienis: Jarang mencuci tangan meningkatkan risiko paparan kuman penyebab infeksi.
Kapan Harus Segera ke Dokter?
Meskipun banyak kasus radang tenggorokan sembuh sendiri, keberadaan nanah seringkali menjadi penanda perlunya diagnosis profesional, terutama untuk menyingkirkan infeksi bakteri yang memerlukan antibiotik.
Segera cari pertolongan medis jika Anda mengalami:
- Demam tinggi yang tidak turun.
- Sangat kesulitan menelan air liur atau makanan.
- Kesulitan bernapas atau membuka mulut (tanda potensial abses).
- Gejala yang tidak membaik setelah 3-4 hari pengobatan rumahan.
- Leher kaku atau pembengkakan kelenjar getah bening yang ekstrem.
Diagnosis dokter biasanya melibatkan pemeriksaan fisik tenggorokan dan, jika dicurigai Strep Throat, dilakukan tes usap tenggorokan (swab test) untuk mengidentifikasi bakteri penyebab. Mengetahui penyebabnya adalah kunci untuk menghentikan perkembangan nanah dan mencegah komplikasi jangka panjang.
Penanganan yang tepat akan fokus pada penyebabnya. Jika bakteri, antibiotik diberikan. Jika virus, fokus pada manajemen gejala seperti istirahat cukup, hidrasi, dan obat pereda nyeri. Jangan pernah mencoba memecahkan nanah sendiri karena dapat menyebarkan infeksi lebih dalam.