Amandel, atau tonsil, adalah bagian dari sistem kekebalan tubuh yang terletak di kedua sisi tenggorokan. Fungsinya adalah melawan infeksi. Namun, terkadang amandel justru menjadi sumber masalah, terutama ketika mengalami peradangan parah yang dikenal sebagai tonsilitis. Dalam kasus yang lebih serius, tonsilitis dapat berkembang menjadi amandel bernanah (tonsilolit atau abses peritonsilar).
Apa Itu Amandel Bernanah?
Amandel bernanah seringkali merupakan komplikasi dari tonsilitis akut atau kronis. Timbulnya nanah (biasanya berwarna putih atau kuning) menandakan adanya infeksi bakteri yang signifikan. Nanah ini bisa berbentuk bercak di permukaan amandel (tonsilolit) atau berkembang menjadi kantung berisi nanah di sekitar amandel yang disebut abses peritonsilar.
Kondisi ini sangat berbeda dengan radang amandel biasa. Gejala yang menyertai amandel bernanah jauh lebih mengganggu, seringkali menyebabkan kesulitan ekstrem dalam menelan (odinofagia), demam tinggi, dan bahkan pembengkakan kelenjar getah bening di leher yang sangat nyeri.
Indikasi Kuat Bahwa Amandel Bernanah Harus Dioperasi
Keputusan untuk mengangkat amandel (tonsilektomi) bukanlah keputusan yang diambil sembarangan. Dokter biasanya akan merekomendasikan operasi ketika pengobatan konservatif seperti antibiotik gagal mengatasi infeksi berulang atau ketika komplikasi yang mengancam kesehatan muncul. Berikut adalah beberapa indikasi utama bahwa amandel bernanah harus dioperasi:
- Abses Peritonsilar Berulang atau Parah: Jika nanah membentuk abses yang besar dan sulit dikeringkan, operasi seringkali menjadi solusi definitif untuk mencegah kekambuhan.
- Infeksi Kronis dan Sering Kambuh: Menurut panduan medis, jika seseorang mengalami tonsilitis bernanah lebih dari 5-7 kali dalam setahun, atau lebih dari 3 kali setahun selama dua tahun berturut-turut, tonsilektomi patut dipertimbangkan.
- Komplikasi Pernapasan: Amandel yang sangat besar akibat nanah dan peradangan kronis dapat menyebabkan obstruksi jalan napas, memicu Sleep Apnea (henti napas saat tidur), yang memerlukan intervensi bedah segera.
- Dampak Kualitas Hidup: Rasa sakit kronis, bau mulut (halitosis) yang parah akibat kotoran dan nanah yang terperangkap, serta kesulitan menelan yang signifikan dapat menjadi alasan kuat untuk operasi.
Proses Diagnosis dan Pengambilan Keputusan
Diagnosis amandel bernanah biasanya dilakukan melalui pemeriksaan fisik oleh dokter THT (Telinga, Hidung, Tenggorokan). Dokter akan melihat adanya pembengkakan asimetris, bercak putih kekuningan, atau nanah yang terlihat jelas. Dalam beberapa kasus, kultur usap tenggorokan mungkin dilakukan untuk mengidentifikasi bakteri penyebab.
Setelah diagnosis ditegakkan, pengobatan awal akan melibatkan antibiotik spektrum luas. Namun, jika respons terhadap pengobatan minim atau jika sudah terjadi pembentukan abses, dokter akan mendiskusikan opsi operasi. Keputusan akhir selalu melibatkan pertimbangan risiko dan manfaat, terutama bagi pasien anak-anak.
Pemulihan Pasca Operasi Tonsilektomi
Tonsilektomi adalah prosedur bedah umum, namun pemulihannya membutuhkan perhatian khusus, terutama saat amandel bernanah menjadi alasan operasi. Setelah operasi, pasien akan merasakan nyeri tenggorokan yang cukup signifikan selama 1 hingga 2 minggu. Makanan lunak, hidrasi yang cukup, dan obat pereda nyeri yang diresepkan dokter menjadi kunci pemulihan yang sukses.
Walaupun operasi menimbulkan ketidaknyamanan sementara, manfaat jangka panjangnya, seperti hilangnya episode infeksi berulang, seringkali jauh lebih besar. Jika Anda atau kerabat Anda terus-menerus menderita amandel bernanah yang mengganggu, konsultasi dengan spesialis THT mengenai opsi tonsilektomi adalah langkah yang bijaksana untuk mengembalikan kualitas hidup dan kesehatan optimal.