Rasa tidak nyaman di tenggorokan seringkali menjadi sinyal awal adanya masalah kesehatan. Salah satu kondisi yang paling umum dan sering dikaitkan dengan peningkatan suhu tubuh adalah peradangan pada amandel atau tonsilitis. Banyak orang bertanya-tanya: Apakah amandel bikin demam? Jawabannya adalah ya, dan pemahaman mengenai mekanisme ini sangat penting untuk penanganan yang tepat.
Amandel (tonsil) adalah dua gumpalan jaringan limfoid yang terletak di bagian belakang tenggorokan Anda. Fungsinya adalah sebagai garis pertahanan pertama tubuh terhadap infeksi yang masuk melalui mulut dan hidung. Ketika kuman, baik bakteri maupun virus, berhasil menembus pertahanan ini, amandel akan meradang, membengkak, dan menyebabkan kondisi yang dikenal sebagai tonsilitis.
Penyebab utama tonsilitis bervariasi, namun yang paling sering adalah:
Demam adalah respons alami sistem imun tubuh ketika melawan infeksi. Ketika amandel terinfeksi dan meradang, tubuh melepaskan zat kimia yang disebut pirogen. Pirogen ini bekerja memengaruhi hipotalamus (pusat pengatur suhu tubuh di otak), yang kemudian menaikkan suhu tubuh normal. Kenaikan suhu ini bertujuan untuk menciptakan lingkungan yang kurang kondusif bagi pertumbuhan mikroorganisme penyebab infeksi.
Jika radang amandel disebabkan oleh infeksi bakteri yang signifikan, respons peradangan ini bisa sangat kuat, sehingga gejala amandel bikin demam menjadi sangat jelas. Demam yang menyertai biasanya berkisar antara 38°C hingga 40°C, seringkali disertai rasa sakit saat menelan, napas berbau tak sedap, dan pembengkakan kelenjar getah bening di leher.
Selain demam, penting untuk memperhatikan gejala lain yang menguatkan dugaan bahwa amandel adalah sumber masalah:
Meskipun banyak kasus tonsilitis virus dapat sembuh sendiri dengan istirahat dan perawatan suportif di rumah, Anda wajib mencari pertolongan medis jika:
Penanganan berfokus pada mengendalikan infeksi dan meredakan gejala. Jika amandel bikin demam, langkah utama meliputi:
Gunakan obat pereda nyeri dan penurun panas yang dijual bebas seperti Parasetamol atau Ibuprofen. Pastikan dosis sesuai anjuran dan konsisten untuk menjaga suhu tubuh tetap stabil.
Minum banyak cairan hangat (seperti teh herbal hangat dengan madu) sangat penting untuk mencegah dehidrasi akibat demam dan membantu melegakan tenggorokan. Istirahat total memungkinkan tubuh mengalokasikan energi untuk melawan infeksi.
Berkumur dengan air garam hangat dapat membantu mengurangi pembengkakan dan membersihkan area tenggorokan dari lendir atau bakteri. Hindari makanan yang terlalu asam atau pedas yang dapat mengiritasi amandel yang meradang.
Kesimpulannya, hubungan antara amandel yang meradang dan demam adalah hubungan sebab-akibat yang erat. Mengidentifikasi dan mengobati tonsilitis dengan benar adalah kunci untuk meredakan demam dan mencegah komplikasi lebih lanjut. Jangan anggap remeh demam yang berkepanjangan saat amandel terasa sakit.