Kesulitan menelan, atau disfagia, merupakan gejala yang sangat mengganggu, terutama jika disebabkan oleh pembengkakan pada amandel (tonsil). Amandel adalah dua gumpalan jaringan limfatik yang terletak di kedua sisi tenggorokan Anda. Fungsi utamanya adalah sebagai garis pertahanan pertama melawan infeksi. Namun, ketika amandel itu sendiri terinfeksi atau meradang (tonsilitis), ukurannya bisa membesar drastis, menyebabkan rasa sakit dan hambatan fisik saat menelan.
Kondisi amandel yang memicu kesulitan menelan sering kali disertai dengan gejala lain seperti sakit tenggorokan parah, demam, napas bau, dan terkadang suara serak. Memahami penyebab dan langkah penanganan yang tepat sangat krusial untuk mengembalikan kenyamanan makan dan minum sehari-hari.
Tonsil yang meradang dapat menyempitkan saluran tenggorokan.
Penyebab Utama Amandel Susah Menelan
Kesulitan menelan ketika amandel membengkak hampir selalu disebabkan oleh inflamasi (peradangan). Tonsilitis adalah istilah medis untuk peradangan amandel, yang dapat dipicu oleh:
- Infeksi Virus: Ini adalah penyebab tonsilitis yang paling umum, seringkali menyertai flu biasa atau pilek. Virus seperti Adenovirus atau Epstein-Barr (penyebab mononukleosis) sering terlibat.
- Infeksi Bakteri: Bakteri Streptococcus pyogenes (penyebab radang tenggorokan streptokokus) adalah penyebab bakteri utama. Infeksi bakteri seringkali lebih parah dan memerlukan pengobatan antibiotik.
- Mononukleosis ("Mono"): Disebabkan oleh virus EBV, kondisi ini sering menyebabkan amandel sangat besar dan nyeri hebat, membuat menelan hampir mustahil.
- Pembesaran Kronis: Pada beberapa orang, amandel dapat tetap membesar secara kronis (hipertrofi) meskipun tidak ada infeksi akut, namun pembesaran ini tetap dapat mengganggu fungsi menelan dan pernapasan.
Mengatasi Diskofagia Akibat Amandel
Penanganan awal berfokus pada mengurangi peradangan dan nyeri agar proses menelan menjadi lebih mudah. Jika pembengkakan parah atau tidak membaik, konsultasi dokter adalah wajib.
Perawatan Rumahan untuk Meringankan Gejala
Saat amandel sedang meradang, fokuskan pada hidrasi dan menenangkan tenggorokan:
- Cairan Hangat: Minum teh herbal hangat (misalnya kamomil atau jahe) dengan tambahan madu dapat membantu melumasi tenggorokan dan meredakan iritasi. Madu juga memiliki sifat antibakteri alami.
- Berkumur Air Garam: Campurkan setengah sendok teh garam dalam segelas air hangat dan gunakan untuk berkumur. Ini membantu mengurangi pembengkakan dan membersihkan lendir di tenggorokan.
- Makanan Lunak dan Dingin: Hindari makanan keras, pedas, atau asam. Pilih makanan yang mudah ditelan seperti sup krim, yoghurt, es krim, atau puding. Makanan dingin seringkali memberikan efek mati rasa yang membantu mengurangi rasa sakit.
- Istirahat Cukup: Tubuh membutuhkan energi untuk melawan infeksi. Istirahat yang memadai sangat penting untuk mempercepat pemulihan.
Kapan Harus ke Dokter?
Kesulitan menelan yang parah memerlukan perhatian medis profesional, terutama karena ada risiko dehidrasi atau penyebaran infeksi lebih lanjut. Segera cari bantuan medis jika Anda mengalami:
- Nyeri menelan yang sangat hebat sehingga Anda tidak bisa minum sama sekali.
- Demam tinggi yang tidak kunjung turun.
- Timbulnya bintik putih atau nanah pada amandel (indikasi infeksi bakteri yang memerlukan antibiotik).
- Kesulitan bernapas selain kesulitan menelan.
- Pembengkakan leher yang signifikan.
Catatan Penting: Jika kesulitan menelan bersifat kronis (berulang atau terus-menerus) dan sering kambuh, dokter mungkin akan menyarankan prosedur tonsilektomi (operasi pengangkatan amandel) sebagai solusi jangka panjang, terutama jika pembengkakan sudah mengganggu kualitas hidup secara signifikan.
Mencegah Kekambuhan
Pencegahan berpusat pada menjaga kebersihan dan meningkatkan daya tahan tubuh. Cuci tangan secara teratur, hindari kontak dekat dengan orang yang sedang sakit, dan pastikan Anda mendapatkan vaksinasi yang sesuai (misalnya vaksin flu tahunan). Selain itu, mengelola alergi musiman dapat membantu karena post-nasal drip akibat alergi sering memicu iritasi tenggorokan yang bisa berdampak pada amandel.
Amandel yang menyebabkan susah menelan memang menyakitkan, namun dengan penanganan yang tepat—baik perawatan mandiri di rumah maupun intervensi medis jika diperlukan—kondisi ini umumnya dapat diatasi.